-
Setidaknya,
Meski aku tidak menjamin bahagia jika bersamaku,
Mungkin kau tidak akan sekecewa itu
-Happy Reading...
Hampir satu jam Erika duduk di samping Kesya,berharap sahabatnya itu bangun dari mimpi indahnya jujur Erika merindukan Kesya yang selalu memarahinya,tapi sekarang Kesya yang dia lihat adalah Kesya yang pendiam.
"Kamu kalau mau pulang,pulang aja yaa"
Kata Richard kakak Kesya"Nggak kak,nanti aja aku masih mau temanin Kesya"
Kenzie diam,tidak menggubris apa yang mereka berdua katakan tatapannya kosong seperti kehilangan jati dirinya sendiri.
"Loh,jangan gitu ini surat yang kedua"
Richard menyenggol Kenzie pelan dan Kenzie tersadar dari lamunannya.Kenzie seperti berat untuk membuka surat kedua itu,rasanya Kesya seperti memang ingin pergi meninggalkannya.
Surat 2.
Kamu baca surat ini berarti hari kedua kamu datang jenguk aku.
Jangan bosan jenguk aku yaa,biar kamu bisa baca surat-surat aku tulis nantinya.Kamu tau?
Kamu itu kayak pelangi,yang memancarkan indahnya,
Kamu layaknya pelangi yang membuatku kagum,
Kamu layaknya pelangi yang mewarnai hariku.Terimakasih sudah menyayangi aku,aku merasa beruntung karena itu.
I Love You♥
-Kesya
Kenzie tersenyum miris isi surat Kesya membuat dadanya sesak,ingin rasanya dia menangis mengeluarkan amarah,dan kekhawatirannya.***
Kenzie masuk kedalam ruangan Kesya setelah membaca surat kedua itu.
"Gimana?loh udah baca?"
Kenzie hanya menganggukkan kepalanya pelan kepada Richard."Ka,Ken,gue pulang dulu yaa besok gue kesini lagi"
Kata Erika."Hati-hati yaa"
Richard tersenyum kepada Erika,dia tidak suka hanya saja senyum itu ibadah."Hmm"
Kenzie membalasnya dengan deheman,lalu Erika pun pulang meninggalkan mereka disana."Gue juga pulang dulu,tugas kampus gue mau gue urus nanti gue kesini lagi"
Richard juga berpamitan."Okee"
Richard berjalan ke arah bangkar Kesya.
"Kakak pergi dulu yaa dan semoga kamu cepat sadar"
Tidak ada jawaban Kesya masih senantiasa menutup matanya.Setelah Richard pergi hanya ada Kenzie yang selalu setia menunggu gadisnya ini terbangun,Kenzie duduk disampingnya dan menggenggam tangannya.
"Kamu kapan sadar si?"
"Kamu nggak kangen sama aku yaa? Aku mau kamu bangun,banyak kejadian yang kamu lewati,aku udah baca surat kamu kenapa isi surat itu selalu tentang kata-kata perpisahan? Kamu emang berencana pergi yaa? Katanya kamu nggak bakal ninggalin aku"
"Aku bukan pacar yang baik ya,aku pernah kasar tapi kamu sabar teruss hahaha..."
Beberapa tetes air mata turun,Kenzie tersenyum miris dan dia berharap kalau Kesya mendengar semua yang dia bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only One [END] (REVISI❗️)
Teen FictionKita bagai air dan minyak, gak akan bisa nyatu Terkadang bukan perbedaan yang memisahkan namun dari persamaan kita juga dapat menimbulkan perpecahan karena keegoisan masing-masing yang dapat membuat kita bersiteru yang berujung perselisihan. Tidak...