"Siapa kau?"
Kedua mata yang pada dasarnya sipit itu membentuk sebentuk garis, menelisik pada seseorang dengan kulit tan dihadapannya. Tangannya terkepal erat, menahan diri untuk tidak bersikap kasar pada manusia yang tidak tahu diuntung dihadapannya ini.
"Apa kau tidak punya telinga? Atau kau bisu? Siapa kau? Kenapa bisa masuk ke rumahku?"
Pria sipit itu berdecih pelan mendengar kalimat terakhir yang diucapkan si kulit tan. Apa katanya tadi? Ini apanya? Rumahnya? Pria dihadapannya harus banyak-banyak belajar mengenai tata krama dan sadar akan posisinya sendiri. Bagaimana bisa dia mengklaim rumah besar beserta isinya ini sebagai miliknya? Padahal jelas-jelas semua yang ada disini adalah milik seseorang yang tengah terbaring lemah di sebelahnya.
"Hei bung! Kau benar-benar bisu dan tuli ya...."
"Kau tidak bisa menutup mulutmu, Seo Haechan?"
Mata si pria manis melebar. Dari mana pria ini tahu namanya?
**
Haechan tidak tahu, jika orang yang berada dihadapannya adalah adik iparnya sendiri. Adalah Jung Jeno, adik dari Jung Minhyung. Kekasih dari Na Jaemin. Bungsu Jung yang selama 3 tahun ini menetap di Moscow, Russia, untuk mengembangkan sayap bisnis keluarganya di negara beruang putih tersebut.
Kedua matanya bersitatap, tepat setelah ia memerintahkan Haechan untuk menutup mulutnya, tangannya menyambar pergelangan tangan pemuda manis Seo itu dan menyeretnya keluar. Dia tidak mau, kakaknya melihat apa yang akan ia lakukan pada pria tidak sopan dihadapannya.
"Jadi, mau apa kau kemari?"
Orang ini benar-benar! Begitulah pikir si bungsu Jung ini. Jeno benar-benar tidak menemukan sisi 'lembut' atau 'hangat' dari seorang Seo Haechan yang biasa kakaknya bilang. Dimana sisi ramah, hangat, lembut, dan ceria pemuda manis itu? Yang Jeno temukan hanya sikap congkak, tidak sopan, dan ego setinggi langit!
Ia berdecih dalam hati sembari menggelengkan kepalanya heran. Dari sisi mana kakaknya ini bisa tertarik oleh si Seo ini? Menurut Jeno, Haechan sama sekali tidak ada sisi menariknya. Malahan terlalu banyak nilai minusnya. Lebih spesifiknya, nilai minus pada tingkah lakunya.
Ingatkan Jeno untuk menegur pasangan Seo Young Ho dan Seo Ten setelah ini. Kedua orang itu tidak berhasil mendidik anaknya dengan benar.
"Apa orang tuamu tidak mengajarkan tata krama, Seo Haechan?" tanya pemuda itu dingin. "Dimana tata kramamu? Apa begitu caranya menyambut tamu?"
Entahlah, mungkin Haechan sedikit terbawa perasaan pada kalimat pedas yang dilontarkan pria dengan wajah dingin dihadapannya ini. Sedikit tersentil, karena faktanya ia memang berperilaku sangat tidak sopan pada orang dihadapannya.
"Kau sendiri kenapa tidak berkaca terlebih dahulu sebelum berkata? Tiba-tiba menerobos masuk ke rumahku. Dimana tata krama mu, tuan sok pintar?" balas Haechan kesal. Bagaimanapun, ia tidak mau kalah begitu saja dari pria asing di depannya.
Namun, pria itu hanya terkekeh meremehkan mendengar kalimat Haechan. Membuat pemuda Seo itu semakin tersinggung. Pemuda berkulit pucat dihadapannya benar-benar meremehkannya.
"Kau bilang ini apamu?" tanya pria Jung itu. "Rumah ini? Milikmu? Kumohon berhentilah bermimpi, Seo!" lanjutnya dengan nada yang begitu meremehkan. "Rumah ini milik hyungku, Jung Minhyung. Memangnya siapa kau berani-beraninya mengklaim rumah ini?"
"Tentu saja aku istrinya! Kenapa kau harus menanyakan pertanyaan tolol seperti itu?"
--tunggu dulu! Apa itu tadi katanya? Dia? Istri dari Jung Minhyung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband
Fanfiction"Mau ditaruh dimana wajahku? Yang benar saja aku harus sudi menikah dengan pria sepertimu!" "Suatu saat kau pasti akan mencintaiku."