Aku belum sempet edit lagi. Mon maap ya :<
Tidak ada yang lebih mengejutkan Young Ho dan Ten ketimbang kabar yang baru ia dengar. Padahal, mereka baru saja hendak berbicara pada Haechan soal ini. Setelah diskusi panjang, keduanya memutuskan untuk memberikan restu pada hubungan Haechan dan Yukhei. Mungkin, menerima Yukhei sebagai menantu mereka bisa membantu memperbaiki hubungan anak-orang tua ini.
Tapi waktu terlebih dahulu menghentikan mereka. Ten dan Young Ho hendak menjenguk salah satu tetangga mereka yang di opname saat keduanya melihat Yukhei dengan seorang pria manis lain baru keluar dari poli kandungan. Awalnya, keduanya mencoba berpikiran positif jika Yukhei tengah mengantar atau menemani salah seorang kerabatnya untuk periksa kandungan. Namun, berita yang ia dengar dari kekasih Jung Jeno yang juga tidak sengaja ia temui di rumah sakit itu mengejutkan mereka.
Pria manis itu bukan kakaknya atau kerabat jauh pria Wong tersebut. Pria manis itu bernama Kim Jungwoo. Seseorang yang tengah mengandung anak pertama Yukhei. Singkatnya, Yukhei akan segera menjadi seorang ayah.
Reaksi apalagi yang dapat Jaemin harapkan selain keterkejutan? Ten berusaha untuk tidak percaya begitu saja dengan kata-kata pemuda Na yang bersurai merah muda ini. Namun, tidak ada gunanya juga jika Jaemin berbohong padanya.
"Salah satu dokter kandungan disini adalah kakak sepupuku, Aunty. Ia sendiri yang bilang begitu saat aku bertanya siapa pria yang diajak Yukhei." Jelas Jaemin. Ia tidak berbohong. Salah satu dokter disana memang kakak sepupunya. Meskipun, kakak sepupunya tidak pernah bilang pada Jaemin jika Jungwoo sedang mengandung. Pria Kim itu sendiri yang bilang padanya jika ia mengandung anak Yukhei.
Baik Ten dan Young Ho saling tatap satu sama lain. Kali ini mereka paham betul apa yang membuat hati anak semata wayang mereka gundah. Anaknya dipatahkan hatinya oleh pria Wong yang begitu ia cintai. Haechan begitu mencintai pria Wong itu sampai rela memaksa Mark untuk berpisah dengannya. Meskipun, pada akhirnya ia dan Yukhei tetap juga tidak bisa bersama.
Terburu-buru, Ten mengajak Young Ho bergegas pulang. Hatinya tidak tenang. Firasatnya mengatakan sesuatu yang buruk bisa saja sedang terjadi di rumahnya saat ini.
**
Ten memejamkan matanya dengan air mata yang bercucuran. Berbabagai perasaan negatif mengerubungi pria manis berdarah asia tenggara tersebut. Sejak tadi, hatinya tidak berhenti melantunkan untaian doa. Berharap putra manis kesayangannya dapat bertahan dan diselamatkan oleh dokter di dalam ruangan.
Firasatnya benar. Beruntung ia mengikuti kata hatinya untuk segera pulang setelah mendengar penjelasan pemuda Na yang tidak sengaja ia temui.
Ia menjerit saat membuka paksa pintu kamar Haechan. Beberapa butir obat tidur tercecer di lantai kamar putra satu-satunya tersebut. Anaknya melakukan percobaan bunuh diri.
"Tenanglah, Ten. Dokter pasti bisa menyelamatkan Haechan di dalam sana." Nyonya Jung yang semula berniat menemani Jaemin untuk periksa pada akhirnya harus turun tangan menemani mantan besannya. Ten sejak tadi menangis histeris. Takut sekali jika sesuatu yang buruk yang berputar-putar di kepalanya benar terjadi.
"Aku takut, Hyung. Bagaimana jika Haechan..."
Kalimat Ten terpotong saat Jung Taeyong memeluk erat tubuh mantan besannya. Sebelah tangannya mengelus pundak Ten yang bergetar. Berusaha menenangkan Ten yang tengah kalut. Jung Taeyong paham betul bagaimana perasaan Ten saat ini. Ia pernah merasakan kecemasan yang serupa dulu saat salah satu anaknya masuk rumah sakit.
"Percaya padaku. Putramu adalah anak yang luar biasa. Ia akan selamat. Dokter pasti berusaha sekuat mungkin untuk menyelamatkan Haechan."
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband
Fanfiction"Mau ditaruh dimana wajahku? Yang benar saja aku harus sudi menikah dengan pria sepertimu!" "Suatu saat kau pasti akan mencintaiku."