"Apa selamanya akan menjadi penggemar rahasianya saja
memendam perasaan sendiri
ingin mengungkapkannya tapi aku punya harga diri sebagai
perempuan"🍁🍁🍁🍁
"Andai ibu masih ada pasti akan memarahi ayah yang pulang malam" gumam so eun lirih. Dia berjalan menuju ranjang untuk menenangkan otak yang lelah hati yang semrawut badannya yang letih.
Beberapa menit datang seseorang ke kamar so eun perlahan lahan. Seorang pria paruh baya membenarkan selimut so eun, mencium keningnya, dan berkata "Ayah menyayangimu"
______________
"Min ho, kenapa disini?" tanya hye sun cuek mendapati min ho di depan rumahnya.
"Ayo berangkat bersama" ajak min ho tidak kalah cuek. Apalah yang bisa diharapkan dari seorang pria kaku seperti lee min ho. Dari sekian banyak wanita menggoda saja diabaikan tapi, jika difikir bukankah dia termasuk orang pemilih yang kuat. Dan berarti jika sudah mendapatkan yang sesuai dia akan menjadi pria setia.
Jadi meskipun secuek apapun min ho ,hye sun termasuk wanita beruntung mendapatkan hatinya yang beku tidak tersentuh.
"Tidak perlu aku bisa naik sepeda" balas hye sun terkesan bodoamat.
"Ayolah bebek kau itu salah menjawab" sanggah min ho tidak inggin ditolak.
"Tidak" balas hye sun cepat.
"Yasudah bagaimana yah" tanya min ho sambil berfikir. "Ohh begini saja, biar aku bonceng" tawar min ho dengan senyum mengembang.
"Tidak" balas hye sun tidak ingin memperpanjang masalah.
Tanpa menggubris ucapan hye sun ,min ho langsung meraih setir sepeda hye sun "Sudah tidak perlu sungkan" ucap min ho sangat percaya diri dengan menaiki sepeda hye sun.
Dengan berat hati hye sun pun menaiki boncengan sepeda itu. Min ho mulai menggayuh sepedanya dengan hati hati takut jika akan terjatuh.
"Pukk" tepuk hye sun dipundak min ho. "Hey cepatkan menggayuh, nanti kita akan terlambat" teriak hye sun dari belakang.
"Iya sabarlah. Telat itu bukan sebuah masalah tenang saja" balas min ho santai.
"Berhenti biar aku yang menggayuhnya" ucap hye sun lagi.
"Badanku lebih besar darimu. Tenang saja kau hanya perlu duduk manis disitu tidak perlu memikirkan telat"
"Dasar kadal pabo yang keras kepala" cerca hye sun.
"Diamlah bebek. Kau itu semakin kama semakin cerewet saja" balas min hk dengan sakras.
Mereka pun terus melanjutkan perjalanan dengan adu mulut yang tidak pernah habis dari topik.
_________________
Di pagi yang cukup terik seorang gadis berdiri menunggu kekasihnya di depan pagar rumahnya yang tak muncul muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
You My Soulmate
FanfictionLingkaran takdir yang menghantarkan kisah mereka pada soulmate masing-masing. Ketika perbedaan menjadi sebuah perdebatan dan kepedulian menjadi tali pengikat yang erat. Sementara segelintir masalah silih berganti menjadi senapan pemisah. "Mereka tak...