"Cinta memang biasa menyakiti tapi sakitnya cinta bukan untuk ditangisi tetapi untuk disadari yang menyakiti tidak pantas dicintai"
#POV Kim bum
Di sebuah mobil sport yang berjalan lambat pengemudinya tak sengaja menangkap wajah sembab so eun yang familiar dia pun menepikan dan menghentikan mobilnya lalu menghampiri so eun yang menangis tersedu sedu. Mencoba menghibur tapi so eun malah menangis semakin keras. Kim bum pun bingung dan mulai risih saat beberapa orang menatapnya curiga.Kim bum mengambil tindakan menarik so eun ke dalam mobilnya. Di dalam mobil tangisan so eun semakin kencang lama kelamaan dia tertidur karena kelelahan. Suara tangisan so eun meredup kim bum menengok setelah itu mengembangkan senyumnya.
Sampai di studio tembikarnya, kim bum tidak langsung membangunkan so eun dia menatap intens wajah so eun. Tangannya bergerak membuka stabelt saat matanya tidak sengaja berpandangan sesaat dengan mata so eun yang terbangun. Seperti dihipnotis dia terdiam dengan tatapan mata so eun yang begitu teduh meski dengan mata sembab tidak mengurangi keimutannya dan menurutnya itu terlihat semakin imut dengan hidung dan pipi yang memerah.
So eun yang menyadari posisi mereka yang begitu dekat mengalihkan pandangannya memutuskan kontak mata mereka. Bergerak gelisah agar kim bum segera kembali ke tempat duduknya.
"Ini dimana sunbae?"
"Di studio tembikarku"
"Benarkah sunbae?" tanya so eun kembali ceria.
Kim bum yang melihat mood so eun yang cepet berubah yang tadinya menangis tersedu sedu sekarang terpampang senyum yang ceria yang menurutnya tidak singkron sekali mengkerutkan alisnya takjub. Dia hanya mampu mengangguk sebagai balasan.
So eun yang melihat anggukan kim bum keluar dari mobil dan melihat kesekeliling dengan ceria. "Kim... ,eh sunbae ayo keluar" saking senangnya dia hampir lupa memanggil kim bum sunbae.
Kim bum keluar menghampiri so eun mengajaknya masuk studio. Begitu masuk dia membuatkan teh untuk so eun. Sementara so eun hanya duduk diam memandang kim bum yang sepertinya sudah terbiasa membuat teh.
"Kenapa tadi menangis?" Ucap kim bum membuka suara.
"Tidak ada apa apa sunbae" so eun hanya tersenyum canggung.
"Tidak apa, katakan saja aku ingin tahu apa penyebab dirimu menjadi gelandangan di pinggir jalan tadi" desak halus kim bum diselingi candaan agar suasana canggung mencair.
So eun menceritakan kisahnya dan il woo dengan menunduk. Inilah kenapa dia tidak mau berbagi cerita dengan orang lain. Semua itu akan membuatnya ingat kembali. Tapi entahlah akhir akhir ini dia tidak menyimpannya lagi seperti saat di caledonia dia berbagi dengan kim joon lalu sekarang dengan kim bum. Rasanya terlalu berat jika ditanggung sendiri.
Kim bum yang mendengar so eun bercerita mulai paham"Untuk apa kau menangisi kaparat sepertinya. Tidak ada untungnya. Cinta memang biasa menyakiti, tapi sakitnya cinta bukan untuk ditangisi tetapi untuk disadari yang menyakiti tidak pantas dicintai"
KAMU SEDANG MEMBACA
You My Soulmate
FanfictionLingkaran takdir yang menghantarkan kisah mereka pada soulmate masing-masing. Ketika perbedaan menjadi sebuah perdebatan dan kepedulian menjadi tali pengikat yang erat. Sementara segelintir masalah silih berganti menjadi senapan pemisah. "Mereka tak...