"Tanpa ku sadari
Ada yang masuk ke dalam relung hati
Meskipun pintu sudah ku kunci
Dan aku pun
Belum bisa jika harus mengakuinya
Saat ini"🍁🍁🍁🍁
Sampai di rumah utama keluwarga kim untuk yang ke-dua kalinya membuatnya deg-degan sendiri. Jantungnya berdegup dengan ritme tidak beraturan dan terasa keras suaranya. So eun mengikuti langkah Kim bum memasuki rumah.
Dia berjalan di belakang memberi jarak. Berharap kim bum tidak mendengar degup jantungnya yang seakan mau meledak saja.
Entah apa yang terjadi pada matanya, Kim bum sunbae hari ini terlihat semakin tampan dengan setelan seragam sekolah yang rapi.
Sampai di kamar, seperti kejadian kemarin terlihat dokter yang menunggu di luar.
"Dia sehatkan?" tanya kim bum cepat tanpa basa basi.
"Yah untuk saat ini dia baik" jelas dokter itu.
"Jadi maksudmu keadaannya tidak pasti begitu?" tanya Kim bum terdengar kesal tapi masih dengan nada datar yang sama.
"Iya, seperti biasa" balas santai dokter itu.
Kim bum menoleh pada so eun "Masih jenguk?"
So eun hanya mengangguk sebagai jawaban.
Atensi Kim bum beralih pada dokter lagi "Apa tidak masalah jika dia menjenguknya?"
"Tidak masalah. Dia bukan moster yang harus dihindari Bum" sindir dokter itu. Lalu tersenyum pada so eun yang berdiri di samping kim bum.
"Dokter bolehkah aku menemaninya?"
"Tentu saja, noona manis" balas dokter itu membuat so eun menunduk tersipu.
"Hey jangan mengganggunya" lirik kim bum sengit.
"Apa dia pacarmu? Dia terlihat menggemaskan."
So eun terdiam menunggu balasan Kim bum.
"Bukan dia hanya teman. Jadi jangan mengusiknya bung" ucap kim bum santai "Sekarang pergilah! Kau merusak pemandangan saja."
Dokter itu mendengus lalu melangkah pergi.
So eun menunduk. Yah harusnya dia sudah tahu dari awal seperti apa jawaban yang akan kim bum ucapkan. Tapi emang dasar hatinya mudah sekali tertarik dengan semua yang berkaitan dengan pria ini. Membuatnya harus lebih tabah. Kim bum jelas pria yang berbeda dari mantannya. Meskipun sama-sama playboy tapi Kim bum jauh lebih baik. Hanya saja dia tertutupi oleh bayangan masalalunya yang kelam.
So eun menghampiri ibu kim bum pelan. Dia masih ragu apakah keputusannya kali ini benar. Sementara Kim bum lebih memilih pergi ke dapur untuk minum.
"Maaf suster. Bolehkah saya saja yang menyuapai bibi ini" pinta so eun sopan.
Suster itu tersenyum berdiri dari duduknya "Tentu saja boleh Nonna."
KAMU SEDANG MEMBACA
You My Soulmate
FanfictionLingkaran takdir yang menghantarkan kisah mereka pada soulmate masing-masing. Ketika perbedaan menjadi sebuah perdebatan dan kepedulian menjadi tali pengikat yang erat. Sementara segelintir masalah silih berganti menjadi senapan pemisah. "Mereka tak...