Lingkaran takdir yang menghantarkan kisah mereka pada soulmate masing-masing. Ketika perbedaan menjadi sebuah perdebatan dan kepedulian menjadi tali pengikat yang erat. Sementara segelintir masalah silih berganti menjadi senapan pemisah.
"Mereka tak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia bukan orang yang jahat, hanya saja caraya yang membuat dia dipandang seperti itu."
🍁🍁🍁🍁
"Kita berdua saudara Bum. Ku harap kita bisa berbaikan kembali."
Setelah mengucapkan itu So jiin melangkah menjauh. Mengabaikan Kim bum yang terlihat meradang akibat ucapannnya.
Melihat So jiin sudah menghilang di balik pintu. Tangannya langsung menggebrak meja dengan keras.
Hatinya bimbang.
Ini bukan pasal So jiin. Dia memang saudaranya, hatinya sudah sedikit menerima. Tapi maaf, dia tidak bisa menerima untuk seutuhnya.
Ini tentang Kim so eun.
Gadis lugu yang ternyata mampu menyeret hatinya ke dalam labirin tidak tentu arahnya.
Awalnya dia sudah membuka hati namun saat kekhilafan terjadi begitu saja, dia bisa apa?
Ketik dia sadar. Sadar, bukan orang yang pantas untuk so eun.
Namun setelahnya, semua orang seperti memojokkannya.
Tiga hari yang lalu Hye sun mendatanginya, lalu baru saja dia sampai min ho menelponnya membahas juga. Dan berlanjut tadi sore Kim joon saat di rumah, tujuannya ke studio hanya untuk menenangkan diri. Eh, malah datang lagi So jiin. Si biang masalah.
Mereka semua itu tidak tahu seperti apa hatinya.
Seperti apa rasanya remuk redam karena sebuah pilihan.
Dia sudah pernah melakukan apa yang mereka suruh.
Tapi ketika hatinya membuat cela mulai mencair dengan semua kesabaran orang baru yang hadir tanpa diundang. Namun itu tidak bertahan lama. Karena sepertinya, memang hanya singgah tujuannya. Yang tersisa hanya penyesalan saja.
Ini memang salahnya dari awal selalu menampik dan membesarkan ego.
Egonya yang besar, keras kepalanya yang tidak bisa dibantah, dan ucapan kasarnya yang tidak bisa terkontrol. Mungkin itu semua yang membuatnya pergi. Dia memaklumi semuanya. Karena dari awal dialah yang memulai tanpa memikirkan sebab akibatnya.
Dia tidak pernah berfikir akan terseret ke dalam romansa tolol seperti ini lagi. Tapi di sudut hatinya dia memang kesepian membutuhkan seseorang yang selalu sabar akan sifatnya.
Namun sepertinya dia sudah terlambat.
Dia harus memulai dari awal lagi. Mempertebal topeng wajahnya yang telah retak dan mengokohkan pagar hati yang telah roboh menjadi puing.
Kini dirinya sadar. Tak sepantasnya orang rusak sepertinya menjamah kehidupan So eun. Dia belajar dari kisah Min ho, bagaimana Hye sun digempur habis oleh kehidupan min ho. Hye sun yang selalu berusaha menyesuaikan diri di sana. Mereka berdua memang saling mencintai, tapi ini bukan masalah tentang cinta saja. Tapi juga tentang rintangan, di situlah pihak hye sun yang paling dirugikan.
