"Segala sesuatu yang telah terjadi tidak akan bisa diperbaiki kembali. Jadi percuma saja kamu menyalahkan keadaan. Solusinya hanya satu, mencari kebahagian lain yang telah Tuhan persiapkan untukmu."
🍁🍁🍁🍁
Keesokan harinya, matahari sudah meninggi dan suasana mulai memanas.
Di sebuah kamar rumah sakit, terdapat seorang pria yang masih tertidur di atas bangsal mulai membuka matanya perlahan. Matanya mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina.
Kim bum terdiam, dia mengingat kejadian kemarin.
Flashbackon
"So eun?"
"So eun?"
"So eun bangun?"
"Aku harus mencari bantuan," Kim bum meraih ponselnya yang ada di saku celana. Saat kakinya digerakkan sedikit. Kakinya ternyata terasa sangat sakit.
"Esh," ringisnya. Giginya saling menggigit melampiaskan rasa sakit. Mendapatkan ponselnya Kim bum menghubungi seseorang yang bisa membantunya.
Flashbackof
Kriekk.
atensi Kim bum teralihkan menuju pintu keluar."Udah lihat So eun?" tanya Kim joon memasuki ruangan.
"Udah, kasian. Dia belum siuman Joon," balas Min ho. "Sama siapa ke sini? Sendiri?"
"Tadi sama Ji woon. Cuma dia sekarang ke kamar rawat So eun."
Mereka berdua tidak sadar, Kim bum mencoba berusaha bangun.
Kim joon yang menoleh sebentar, langsung lari ke arah Kim bum, "Mau kemana Bum?"
Kim bum diam, dia masih berusaha berdiri. Min ho juga berjalan ke arah Kim bum juga.
"Tubuhmu masih lemas Bum. Jangan banyak bergerak," ucap Min ho memegang lengan kiri Kim bum. Sedangkan Kim joon merangkul pundak Kim bum dari kanan.
"Lebih baik duduk dulu. Ku ambilkan kursi roda, agar nanti lebih mudah," saran Kim joon berusaha membujuk Kim bum.
Kim bum pun mengangguk, lalu duduk kembali di tepi bangsal. Matanya menatap cendela kosong. Kim joon sudah melangkah keluar ruangan.
Tidak lama, Kim joon datang. Min ho membantunya duduk di kursi roda.
"Kemana?" tanya Min ho yang berdiri di belakang kursi roda.
KAMU SEDANG MEMBACA
You My Soulmate
FanfictionLingkaran takdir yang menghantarkan kisah mereka pada soulmate masing-masing. Ketika perbedaan menjadi sebuah perdebatan dan kepedulian menjadi tali pengikat yang erat. Sementara segelintir masalah silih berganti menjadi senapan pemisah. "Mereka tak...