25

843 156 9
                                    

"Aku dengan dia memang bersahabat sangat dekatTapi tidak semua hal harus kucampuriAda kalanya dia ingin sediri dengan masalahnyaAku hanya bisa mendukungnya dari belakangDan aku rasa semua orang punya privasiSedekat apapun hubungan mereka terjalin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku dengan dia memang bersahabat sangat dekat
Tapi tidak semua hal harus kucampuri
Ada kalanya dia ingin sediri dengan masalahnya
Aku hanya bisa mendukungnya dari belakang
Dan aku rasa semua orang punya privasi
Sedekat apapun hubungan mereka terjalin"

🍁🍁🍁🍁

"Arghhh....Tunggu" kim bum mengingat sesuatu "Kim so eun". Apakah ini ada hubungannya dengannya.

"Tsk rumit sekali" bagaimana aku menjelaskannya.

Satu sudut bibir kim bum tiba tiba tertarik mengingat kekoyolan awal pertama pertemuannya dengan so eun. Dia wanita yang so kuat padahal rapuh di dalamnya. Beralih pada kenangan dimana saat melihat so eun menangis tersedu sedu di pinggir jalan.

"Tapi tidak mungkin hanya karena dia ku tolak. Hye sun tiba tiba menjahui min ho. Go hye sun itu wanita keras mana mungkin bisa berkorban" pikiran kim bum terus berkelana kesana kemari mencari akar permasalahan min ho.

"KAU PIKIR HYE SUN ORANG SEPERTI APA HA? JANGAN DIKIRA KAMI ORANG MISKIN LALU MENGEJAR KALIAN HANYA UNTUK SEBUAH HARTA" ucapan itu terlintas begitu saja dibenak kim bum. Kata yang dianggapnya sangat naif semua orang menyukai uang buakan. Tapi mereka bersahabat sangat dekat pasti ada kecocokan diantara mereka, yah mungkin.

Banyak perumpamaan dan kata 'tapi' terlintas. Hatinya sudah lelah berfikir bagaimana semua terangkai indah namun tiba tiba pudar. Dan kini otaknya haruskah juga berfikir yang tidak dialaminya. Coba kalian fikir yang menghadapi saja bingung apalagi dirinya yang tidak ada sangkut pautnya.

Dia pun menyerah dengan semua masalah yang masih berputar di benaknya. Untuk kali ini dia mengalah pada tubuhnya yang letih. Matanya sudah sulit untuk terjaga, obat yang diminumnya sudah melakukan tugas. Tinggal dirinya yang istirahat jika ingin lekas sembuh. Berbaring menghadap kaca tranparan yang menampilkan langit petang tanpa bintang. Matanya mulai meredup untuk menyambut mimpi yang setidaknya tidak seburuk masalah rumit yang akan terus bersambung.

____________

Malam yang banyak menyimpan segudang cerita. Banyak terselubung kisah yang masih jadi tanda tanya. Pagi pun menyapa mengawali hari lagi, membuatnya mengingat masalahnya lagi.

Hyun jong bangun dari kasur yang memanjakan tubuhnya tadi malam. Ditatapnya datar jedela kamarnya yang tembus pandang.

"Aku memang salah oppa. Tapi tidak bisakah kau memberiku kesempatan kedua. Apa aku begitu hina hingga tidak bisa kau beri kesempatan?" tanya gadis itu menuntut mengabaikan matanya yang terus meteskan air mata. Matanya yang sembab, hidungnya yang tersumbat, dan dadanya yang mulai sesak tidak sesakit penolakan ini. Dan dia tidak begitu peduli beberapa orang yang menatap seakan menelanjanginya ataupun sengatan matahari yang mengejeknya. Kalimat itu terus berputar di otaknya bagai melody yang mampu menyayat kalbu.

You My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang