°39

724 132 13
                                    

"Sudah puas?"

Jeno terdiam. Dia memeluk dirinya. Semuanya hitam, tak seperti biasanya.

"Kenapa muncul lagi?"

Ada suara tidak terima di sana. "Kau menghancurkannya! Kau masih ingin aku mendengarkan mu?"

"Seharusnya tak seperti ini," Jeno menitikkan air matanya. "Aku tidak ingin seperti ini. Aku hanya ingin dia jadi milikku dan milikku seorang."

"Tapi kenapa kau mempersulitnya? Sekarang bukan hanya Lucas, tapi semua orang terlibat! Kau bahkan membunuh Doyoung.."

Jeno mengangkat alisnya. "Kau mengenal si psikopat itu?" Sekarang Jeno bangun dan menatapnya. Dia menghapus air matanya.

Dia hanya terdiam, "Dia temanku."

"Si psikopat itu temanmu, oh wow." Dunia itu benar-benar sempit. Jeno tak mengira dia akan berteman dengan si psikopat itu.

"Aku tidak akan mempermasalahkan hal itu jika kau tidak ikut campur urusanku." Jeno menambahkan.

Dia terdiam. Tertunduk. Barulah ketika Jeno mulai pusing, dia berkata.

"Kau tidak akan puas dengannya. Dia tidak bisa memainkanmu seperti yang kau mau."

"Bisakah kau tutup mulutmu? Jika kau tidak akan pernah belajar menurut padaku, lebih baik kau tidak usah muncul lagi." Jeno ingin bangun. Ayolah, kenapa dia tidak terbangun?

"Dia akan segera tahu. Kau tidak bisa menyembunyikan ku terus seperti ini."

Dan itulah titik Jeno. Jeno terbangun dengan badan yang berkeringat dan nafas yang memburu. Tangan Mark yang berada di pinggangnya bergerak tidak nyaman dan dia terbangun juga.

"Jeno?" Mark memanggilnya. "Kau mimpi buruk?"

Jeno tidak menjawab. Dia menutup mulutnya dan mengangguk, menahan tangisnya. Menggelikan, dia harus berpura-pura begini. Mark melihat jawaban Jeno, kemudian membawa kepalanya mendekat. Kulit bertemu kulit, dan Mark memeluknya.

"Aku ada di sini. Kau tidak perlu menangis lagi ya?"

Badan Jeno bergetar. Separah itu dia menangis? Dia memegang tangan Mark.

"M-Mark jangan tinggalkan aku.."

"Apa itu yang kau mimpikan? Aku pergi?"

Jeno mengangguk. Mark menghela nafas.

"Kau yang membantuku melewati semua ini, mana mungkin aku meninggalkanmu?"

Mungkin Mark akan berubah pikiran jika dia tahu apa yang Jeno sembunyikan di balik dinding.

You Send Me Right To Heaven [republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang