Mikha, taeyong dan Michael sudah sampai dirumah, setelah ada perdebatan kecil tentang yang bawa mobil gue siapa? Jadi, tadi sehabis dari makan siang bersama, mereka kembali kekantor dan menunggu taeyong selesai meeting
Dan setelah taeyong meeting mereka pulang bersama, tetapi diparkiran taeyong memaksa Mikha pulang bersama dengannya menggunakan mobil taeyong, tetapi Mikha ingin membawa mobil nya sendiri, hingga ada perdebatan kecil . Dan akhirnya taeyong menemukan jalan keluar dari perdebatan itu. Yaitu, mereka pulang bersama menggunakan mobil kantor, dan mengunakan jasa supir kantor, dan mobil mereka berdua nanti diantar sama supir lainnya. Walaupun sepanjang jalan Mikha cemberutSekarang taeyong dan Mikha sedang duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Michael baru saja tertidur didalam kamar mereka
"Aku pindahin kael dulu ya? Sebelum nyenyak banget tidurnya, ntar kasian kalo udah nyenyak diganggu" tanya taeyong seraya bangkit dari duduk nya dan melepas tangan Mikha yang sedang bergelanyut di lengannya
"GK usah" ujar Mikha sambil meraih pergelangan taeyong dan menahannya agar tidak pergi
"GK usah dipindahin? Atau GK usah ninggalin kamu?" Tanya taeyong sambil menggunakan senyumannya meledek mikha. Mikha hanya membalasnya dengan tatapan malas, lalu taeyong duduk lagi disamping Mikha
"Kamu mau sesuatu GK?" Tanya taeyong sambil mengecup beberapa kali pucuk kepala Mikha. Taeyong sangat suka dengan aroma strawberry dari shampoo Mikha, padahal taeyong juga menggunakan shampo yang sama
"Apa?" Tanya Mikha sambil mendongakkan matanya untuk menatap mata taeyong
"Seterah" jawab taeyong sambil menatap balik Mikha
"Aku GK laper" ujar Mikha sambil mengalihkan pandangannya ke arah tv
"Oke" jawab taeyong yang ikut menonton tv lagi
"Mikh" panggil taeyong beberapa menit kemudian
"Hmm" jawab Mikha lembut dengan gumaman
"Kita pindah rumah mau GK?" Tanya taeyong yang ngebuat Mikha terkejut
"Kenapa?" Tanya Mikha yang langsung melepas tangannya dari lengan taeyong
"Disini sempit mikh, El kasian kalo mau main. Apalagi kalo El ntar punya Ade" ujar taeyong
"GK! Ini cukup kok, GK kecil-kecil amat" ujar Mikha menolak mentah-mentah
"Tapi, tabungan aku udah cukup untuk beli rumah yang lebih besar" jawab taeyong
"GK! Emang kamu pikir uang kamu GK bakal abis??! Emang kamu pikir segala kebutuhan les Michael GK mahal??? Kita bayar les musik kael aja nyampe 3 juta perbulan, kamu ngikutin segala macem alat musik drum lah, piano lah, gitar lahh, biola lah. Belum lagi les renang nya trus..."
Ucapan Mikha terpotong karena taeyong sudah membekap mulutnya dengan suatu ciuman singkat
"Itu juga demi kebaikan dia" ujar taeyong sedangkan Mikha masih diam karena terkejut diperlakukan seperti itu
"Uang untuk kebutuhan kita kan kamu yang ngatur, aku tau kamu pasti ngatur sebaik mungkin. Tapi tabungan aku cukup membeli rumah baru, yang halamannya lebih luas, bahkan yang ada kolam renangnya pun bisa aku beli" ujar taeyong panjang lebar
Gaji taeyong memang 100% iya serahkan ke Mikha, tapi dia masih suka nyanyi, ataupun bermain piano disuatu acara. Walaupun dia sudah tidak terlalu muda, tapi itulah kebahagiaannya, walau dia sangat lelah setelah kerja dikantor, dia bakalan ngeluangin waktunya untuk tampil disuatu cafe, club atau dimana pun agar bernyanyi maupun memainkan alat musik
"Kata orang rumah itu membawa rejeki Yong. Kita tinggal disini udah dapet banyak kebahagiaan" ujar Mikha lagi
"Siapa tau rumah kita yang baru bakalan menambah rejeki" ujar taeyong balik dan Mikha langsung menghembuskan napasnya kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Before The Day✔️✔️
Romancecerita kehidupan taeyong dan Mikha setelah balik ke Indonesia. tidak disangka, kemunculan sosok orang ketiga dihubungkan mereka, dapat merusak hubungan mereka "UDAH CUKUP! KITA JUGA NIKAH KARENA PERJODOHAN" "OKE. KALO ITU YANG LO MAU" Bagaimana nasi...