48

932 71 2
                                    

"Mikha" ujar orang yang tidak jauh dari tempat Mikha berdiri

Mikha segera pergi dari tempat itu, tetapi sial orang itu dapat menarik tangan Mikha

"Mikha, ternyata benar kamu ada disini. Im missing you" ujar orang itu yang tidak lain adalah taeyong

"Mikha aku minta maaf sudah berbuat kasar kemarin, mikha IM so sorry" kata taeyong sambil mengenggam tangan Mikha. Mikha menarik tangannya dan menatap taeyong sinis

"Sorry?" Kata Mikha sinis dan berdecih, Mikha menarik tangannya paksa dari genggaman taeyong

"Kamu kesini cuma mau say sorry?" Tanya Mikha lagi

"Mikha maaf, aku tahu aku kelewatan kemarin. Mikha maaf, maaf sekali" ujar taeyong sambil merapatkan kedua telapak tangannya bermaksud meminta maaf

"Lebih baik kamu pergi sekarang. Dan juga, untuk minta maaf? Kamu GK perlu repot-repot datang kesini untuk minta maaf. Cukup bawa pengacara mu saja dan dia bisa mengatakan maafmu ke saya" jawab Mikha lalu berjalan menjauhi taeyong

Tapi dengan sigap taeyong berlari dan berhadapan lagi dengan Mikha

"Maaf, please. Maaf, kamu boleh hukum aku semau kamu. Kamu boleh pukulin aku, atau bahkan kamu mau cincang aku juga GK papa, asalkan kamu maafin aku dan ikut pulang ke rumah kita lagi" kata taeyong yang membuat Mikha tertawa sinis

"Rumah kita? Bukan kah saya hanya hidup menumpang disana? Saya rasa, saya yang harus minta maaf karena sudah merepotkan Anda karena sudah membiayai kebutuhan saya" ujar Mikha dingin

"Maaf Mikha, maaf" jawab taeyong sambil menunduk menyesal

"Sekarang lebih baik anda pulang ke rumah anda lalu gunakan waktu anda sebaik mungkin" ujar Mikha dan melangkahkan kakinya lagi dan berjalan menjauhi taeyong

"Kalo kamu GK mau maafin aku, aku mohon tolong bantu Michael" ujar taeyong sedikit berteriak karena Mikha sudah berjarak 6 langkah dari tempatnya berdiri sekarang

"Aku mohon, tolong bantu aku kembalikan keceriaan Michael" ujar taeyong, diluar dugaan taeyong menjatuhkan lututnya ke jalanan dan berlutut ke Mikha

"Aku mohon, bantu Michael untuk sadar. Dia butuh mamahnya" ujar taeyong lagi sambil merapatkan telapak tangannya memohon

"Aku mohon Mikha, ikutlah bersama ku. Demi Michael" ujar taeyong yang sudah mengeluarkan air matanya deras. Mikha menatap perlakuan taeyong dengan rasa iba dihatinya, tetapi gengsinya lebih besar daripada rasa iba nya. Mikha memutar balikan badannya lagi, dan berjalan menjauhi taeyong

"MAMAH PLEASE" teriak taeyong memohon tetapi diabaikan oleh Mikha. Seketika, punggung Mikha terlihat kabur, dan lama kelamaan pandangannya berubah menjadi putih semua. Taeyong sudah tidak bisa menahan matanya untuk tetap terbuka


.....


Mikha baru saja mengambil air hangat dan juga handuk kecil dari dalam kamarnya. Dia mendekati lelaki yang kini sedang terbaring diatas ranjang dan baru saja selesai diperiksa oleh dokter. Mikha diberi tahu oleh dokter bahwa taeyong hanya kelelahan dan juga kurang tidur dan kurang makan

Tadi saat Mikha berbalik ingin meneriaki taeyong karena sudah membuat suasana pemakaman itu gaduh menjadi terkejut saat mendapatkan taeyong sudah jatuh tiduran di jalanan. Mikha dengan cepat berjalan lagi mendekati taeyong dan menepuk-nepuk pipi taeyong

"Bangun! Taeyong" Mikha memanggil nama taeyong berulang kali, tetapi tidak ada respon sama sekali. Hingga akhirnya Mikha nekat untuk membopong tubuh taeyong yang tangannya dilingkarkan di pundak nya dan menahan taeyong agar tidak jatuh. Setelah dilihat oleh mr. Tonio taeyong di bopong oleh Mr. Tonio

Mikha duduk di tepi ranjang yang di tiduri oleh taeyong dan mulai membasuh wajah Taeyeong dengan handuk kecil yang sudah dibasahi air hangat

"Astaga, tambah jelek aja. GK bakalan nyesel gw ninggalin dia" gumam Mikha dalam hati, sambil memperhatikan setiap sisi wajah taeyong, matanya berubah, pipinya semakin tirus hingga membuat tulang, dan juga kulitnya terlihat sedikit berkerut

Setelah selesai mengelap wajah Taeyeong Mikha mengambil baskom air dan berniat untuk membawa baskom itu ke dapur

"Mikha"

Mikha terkejut dan tidak jadi membuka pintu saat mendengar namanya dipanggil. Mikha menatap taeyong yang sudah terbangun dan tengah menatapnya

"Mikhayla" ujar taeyong lalu bangun berdiri dan mendekati Mikha. Taeyong menarik Mikha kedalam dekapannya yang hangat karena suhu tubuh taeyong sedang tinggi

"Lepas" geram Mikha mencoba melepaskan diri dari pelukan taeyong

Tapi, dikarenakan tenaga taeyong walaupun sedang sakit tetap kuat. Jadi Mikha kalah dan tetap berada diperlukan itu

"Maaf sayang, aku minta maaf dari hati aku yang paling dalam. Mikha maaf, maaf, maaf, maaf" kata taeyong sambil mengeratkan pelukannya

"Lepas!!!!!!"

"Maaf sayang, pukul aku pukul" taeyong melepaskan pelukannya dan mengambil tangan Mikha dan diarahkannya tangan Mikha ke pipinya, dan membuatnya seolah-olah Mikha sedang menamparnya berkali-kali

"Lepas hiks.." Mikha mulai meneteskan air matanya dan taeyong memeluknya lagi

"Lepasin taeyong lepasin" ujar Mikha lemah karena sudah lelah berteriak, tapi taeyong tetap memeluknya erat, hingga akhirnya Mikha hanya menangis didalam dekapan taeyong

Setelah hampir sepuluh menit mereka berpelukan dibelakang pintu, akhirnya taeyong melepaskan pelukannya dan menatap wajah Mikha, taeyong menghapus sisa air mata yang ada dipipi Mikha dan menuntun Mikha untuk duduk di tepi ranjang

"Hai" sapa taeyong memecahkan keheningan diantara mereka

"Gw mau keluar lepas" Mikha menarik tangannya tetapi malah ditahan lebih erat oleh taeyong

"Hai, do you Miss me?" Taeyong beralih ke perut Mikha yang sudah besar itu

Mikha hanya menatap taeyong malas, dia muak dengan situasi ini

"Hai baby, sorry ya about yesterday. Papah jahat ya udah ninggalin kamu, maaf ya nak" ujar taeyong lalu mendekat kan tangannya ke perut Mikha

"Don't touch my baby" Mikha menepis tangan Taeyeong

"Hustt" taeyong meletakan jari telunjuknya dibibirnya menyuruh Mikha diam, taeyong memegang perut Mikha dengan tangan yang satunya lagi

"Lepas" Mikha menepis tangan taeyong, tetapi gagal karena taeyong malah menggengam tangan Mikha dengan tangan yang satunya lagi

Dugh..

"See? Dia udah maafin papahnya. Dia tau kalo aku itu papahnya" ujar taeyong tersenyum

"You say this is not your baby" ujar Mikha dingin yang membuat keruh muka taeyong berubah

"No, her always be my child" jawab taeyong lalu tersenyum tipis

"Jangan harap" ujar Mikha tajam, lalu berdiri dan meninggalkan taeyong sendiri

Taeyong mendesah panjang, dia sudah kehabisan kata-kata untuk meminta maaf. Dan hanya bisa diam ditempatnya sekarang

Xoxo

Love you gaes

Jangan lupa vote and comment

The Sun Before The Day✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang