Saat Mikha menunggu chenle, dia tidak sadar bahwa dari jauh ada yang memperhatikannya
"Pak, pak Kurniawan ingin kita memberi 9% bukan 4%" ujar Salma sambil mengotak-atik tabletnya
"Pak taeyong?" Tanya Salma lagi karena tidak dapat jawaban, Salma mengikuti arah mata taeyong yang melihat arah kanan dekat pintu masuk
"Loh itukan Bu Mikha" ujar Salma tidak sengaja
"Iya?" Tanya taeyong yang baru sadar
"Ohh ini pak, kata pak Kurniawan saham kita harus dinaikin lagi" ujar Salma
"Yasudah berikan sebanyak yang dia mau, tapi jangan lebih dari 13%" jawab taeyong lalu menyesap kopinya
"Baik pak" ujar Salma lalu mengirim pesan ke email sekertaris pak Kurniawan
"Untuk Minggu depan bapak ada jadwal meeting dari rekan kerja kita yang menjalankan perusahaan di London, sebenernya ini tugas pak Lee tapi pak Lee menyuruh Anda menggantikannya" ujar Salma
"Ya baiklah, atur saja" jawab taeyong, dia bukannya fokus mendengar kan Salma, melainkan fokus melihat gerak-gerik Mikha
"Ahh iya, ini perlu ditanda tangan pak" Salma menyodorkan beberapa kertas yang sudah ditata rapi. Taeyong mengambil kertas itu dan pulpen yang berada dikantong dalam jasnya, sekitar 30 lembar yang harus taeyong tanda tangani. Udah kek artis aja
"Ini sudah semua" ujar taeyong sambil menyodorkan balik kertas itu ke Salma
"Shit" gumam taeyong yang terkejut saat melihat Mikha sudah bersama seseorang saat ini
'ngapain lagi anak dua itu?'- batin taeyong
"Nanti jam 3 bapak ada rapat dengan bagian keuangan pak" ujar Salma
"Shit" ujar taeyong
"Iya pak?" Tanya Salma yang kurang mendengar ucapan taeyong
"Tidak apa" jawab taeyong, lalu fokus lagi melihat Mikha yang sedang tertawa riang dengan chenle, lalu chenle menyodorkan paper bag dan diterima oleh Mikha
"GK bisa didiemin" gumam taeyong lalu berdiri dari duduknya
Sedangkan itu
Chenle yang baru saja datang langsung mencari keberadaan Mikha
"Oi, dari tadi ya?" Tanya chenle yang duduk dihadapan Mikha
"Iya, udah kek nunggu monyet bertelor " jawab Mikha lalu disusul tawa kecil chenle
"Ini njir, tadi gw ribut dulu sama Cindy, dia ngira nya paper bag ini tuh untuk dia, dia udah seneng-seneng trus gw bilang aja kalo ini punya lu yang ketinggalan. Ehh ngambek dia" ujar chenle disusul tawa oleh Mikha
"Kasian amat sih anjir cewek lu, nanti beliin hadiah Lo Chen, biar dia GK kecewa banget. Trus Cindy kemana sekarang?" Tanya Mikha
"Tadi dia minta anterin gw ke rumah temennya sih, katanya mau ngerjain tugas" jawab chenle
"Ohh gitu" jawab Mikha sambil mengangguk-anggukan kepalanya
"Ohh iya nih punya lu" chenle menyodorkan paper bag itu dan diterima oleh Mikha
"Thanks ya" ujar Mikha
"Yo masama" jawab chenle
"Lo GK pesen min.." ucapan Mikha terpotong dengan kehadiran seseorang yang sangat mengacaukan
"Ngapain Lo disini?" Tanya taeyong yang pertama menatap Mikha lalu menatap chenle
"Loh bang, lu yang ngapain disini? Gw lagi ada urusan sama Mikha" jawab chenle sambil menjulurkan tangannya ingin menyapa taeyong
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Before The Day✔️✔️
Romancecerita kehidupan taeyong dan Mikha setelah balik ke Indonesia. tidak disangka, kemunculan sosok orang ketiga dihubungkan mereka, dapat merusak hubungan mereka "UDAH CUKUP! KITA JUGA NIKAH KARENA PERJODOHAN" "OKE. KALO ITU YANG LO MAU" Bagaimana nasi...