46

906 72 30
                                    

Doubel up partisipasi kalo besok GK sempet up, jangan lupa vote and comment ya gays

Taeyong berjalan lunglai di sepanjang jalan, dia melewati jalanan seperti orang mabuk yang tidak mempunyai tujuan. Dia berjalan di bawah langit siang yang tampak tidak ada matahari, mungkin karena sedang musim dingin. Dan dia juga hanya menggunakan jaket tipis untuk menghangatkan dirinya

"Kalo aku GK bisa nemuin kamu, lebih baik aku mati" kata taeyong sambil berjalan lunglai

"Kamu dimana Mikha?" Ujar taeyong lagi

"Kalo kamu GK ada disini? Kamu mau kemana lagi?" Tanya taeyong

"Mikhayla" gumam taeyong

"Hey are you oke?" Tanya seorang polisi yang sedang berjaga di sekitaran situ

"Ya, but not" jawab taeyong ngelantur

"You need a help?"

"No, thanks" jawab taeyong lalu menginggalkan polisi itu yang masih kebingungan

Taeyong melanjutkan perjalanan nya dan melihat sesuatu yang membuat matanya tambah sayu

"Hahaha, love make someone happy. But not with me"

Setelah berjalan sejauh 3km, taeyong membelokan langkahnya ke tempat yang mungkin akan menjadi tempat terakhir yang akan di kunjunginya

Taeyong berjalan lunglai menelusuri batu-batuan yang tergeletak di tanah dengan ukiran tulisan disana

Taeyong mengunjungi makam Michelle, karena dia tidak tau harus kemana lagi. Tetapi, taeyong sempat kekamar mandi terlebih dahulu, karena dia tidak bisa menahan buang air kecil

Tring... Tring .

Handphone taeyong yang berada didalam saku celana bergetar membuat taeyong melangkahkan kakinya untuk memasuki toilet

"Yong, kata bonyok Lo, Lo ke Amsterdam? Iya?"

"HM" jawab taeyong singkat

"Udah sampai?"

"HM"

"Udah ketemu Mikha?" Tanya yuta ragu-ragu

"Belom yut, gw udah nyari dia di tempat-tempat yang mungkin bakalan dia kunjungi selama di Amsterdam, tapi dia GK ada. Gw udah jalan melusuri kota, tapi GK ada dia. Sekarang gw lagi disuatu tempat, gw harap dia ada disana, kalo dia GK ada disana, gw udah GK tau harus gimana lagi. Gw gagal jadi suami dan ayah yang baik bagi mereka, lebih baik gw mengakhiri hidup gw yut"

"Lo ngomong apa sih??? Mabok lu ya???" Bentak yuta

"Serius yut, kalo gw mati disini. Gw titip Michael ke elu ya yut. Gw percaya sama lu, trus juga nanti kalo Mikha Dateng di pemakaman gw tolong bilangin dia. Gw minta maaf sebanyak-banyaknya, kalo dia GK mau maafin dia juga, bilang ke dia nanti gw datengin dia tiap malem sambil mainin piano. Biar dia sawan sendiri. Heheheh" taeyong sempat tertawa di akhir kalimatnya

"LO APAAN SIH YONG! GK!"

"Bye bro" taeyong memutuskan sambungan telfon lalu masuk ke toilet untuk buang air kecil

....

"Mikha" panggil seseorang

Mikha memutar badannya, untuk melihat siapa yang baru saja memanggilnya. Mikha berkontakan mata oleh orang itu

"Mikha" orang itu mendekat lalu memegang tangan Mikha

"Mikha, maafin aku. Aku mohon, aku tau aku salah sangka ke kamu. Aku tau aku udah nyakitin hati maupun fisik kamu. Mikha aku mohon maafin aku" ujar orang itu sambil menggenggam tangan Mikha dan di arahkan ke bibirnya. Dia mencium tangan Mikha berkali-kali

"Sorry, who are you?" Tanya Mikha dengan tatapan bingung dan menarik tangannya dari genggaman orang itu

"Mikha, aku taeyong. Suami kamu, kamu lupa?" Tanya taeyong balik Dengan tatapan tak percaya

"Suami? Maaf, saya tidak memiliki suami. Sepertinya anda salah orang" ujar Mikha dan berjalan menjauhi taeyong

"Mikhaaa, please forgive me. I know you hate me know, but come back to me. Please" ujar taeyong yang habis mengejar Mikha dan menggengam tangan Mikha lagi

"Sorry, i don't know you" ujar Mikha dingin dan menarik tangannya lagi

"Mikha, please. Lebih baik aku mati, dari pada hidup dengan penyesalan" ujar taeyong dengan keseriusan diwajahnya

"I don't care" jawab Mikha dan mulai menyebrangi jalan, karena sekarang lampu lalu lintas sudah hijau. Setelah Mikha sampai di sebrangan jalan, dia memutar badannya untuk memastikan dua tidak dikejar oleh taeyong. Dan benar, taeyong hanya berdiri di sebrang jalan sana, dan menatap Mikha

Mikha melanjutkan langkahnya tetapi terhenti karena di teriaki oleh taeyong

"MAMAH MIKHA, AKU CINTA KAMU HINGGA DI AKHIRAT" teriak taeyong lalu melambaikan tangannya ke Mikha dan

Bruk...

bertepatan dengan taeyong turun ke jalanan, bertepatan pula dengan bis yang lewat

"AAAAAA" suara riuh pikuk memenuhi gendang telinga Mikha, dan terlihat darah berceceran kemana-mana

Dan Mikha pun ambruk begitu saja, kakinya sudah tidak ada tenaga nya kagum melihat taeyong yang sudah terseret cukup jauh dengan darah yang melumuri badannya

The end


Xoxo

Love you gaes

Jangan lupa vote and comment

The Sun Before The Day✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang