"gimana sih, kalian beri obat yang benar tidak ke anak saya??? Lakukan yang benar! Jangan buat main-main anak saya!" Omel taeyong terhadap semua dokter yang berada di ruangan Michael. Lebih tepatnya ada 3 dokter yaitu dokter spesialis anak, dokter jaga pagi dan dokter jaga malam. Dan juga ada 6 suster disana
"Maaf pak, kami akan melakukan yang terbaik" jawab seorang dokter spesialis anak
"Saya jaga ucapan kamu, bila anak saya masih tidak ada perubahan. Liat saja nanti" ancam taeyong
"Kami akan melakukan yang terbaik" ujar dokter spesialis tadi, lalu mereka semua membungkukan badannya meminta maaf
"Kalian boleh pergi" ujar taeyong lalu dokter dan suster itu segera keluar dari ruangan Michael
"Astagfirullah" ujar taeyong menguatkan dirinya
Ini adalah hari ke 27 dirumah sakit, dan sudah 26 hari Michael tidak sadarkan diri. Sekarang banyak alat yang terpasang dibadan Michal, ada selang yang terhubung ke dadanya, mulutnya diuap
Sedangkan taeyong terlihat semakin kacau, rambutnya berantakan, tubuhnya semakin kurus, dan juga kantung matanya sudah tidak bisa ditutupi lagi. Terakhir kali dia tidur pulas adalah saat sebelum kejadian infusan Michael terlepas, semenjak saat itu taeyong sudah tidak bisa tidur lagi. Sedangkan makan? Taeyong hanya makan selembar roti tiap pagi tanpa selai apapun
Brak...
Pintu kamar Michael terbuka kencang lalu masuk sepasang suami istri dengan langkah terburu-buru
"Papih.. mamih" ujar taeyong terkejut
Prak...
"Kamu apain cucu saya???" Papih menampar pipi taeyong hingga taeyong tersungkur kelantai
"Udah pih, dia juga sedang tertekan" mamih berusaha melerai keduanya
Akhirnya papih meninggalkan taeyong dan beralih ke Michael
"Michael, bangun sayang" ujar papih sambil mengelus kepala Michael
Sedangkan mamih segera memeluk taeyong
"Mih... Maafin aku, aku GK bisa jaga anakku sendiri" taeyong menangis sesegukan di pundak mamih
"Tenang nak, tenang" mamih berusaha menenangkan taeyong dengan mengusap punggung taeyong
"Dia GK sadar gara-gara aku Mih" ujar taeyong lagi
"Duduk dulu ya? Tenang" ujar mamih sambil mengajak taeyong untuk duduk
"Coba jelasin kenapa bisa kayak begini?" Tanya mamih
Akhirnya taeyong menjelaskan dari awal bagaimana dia dan Mikha bertengkar lalu Mikha meninggalkan taeyong dan Michael
"Kamu sudah dengar penjelasan dia?" Tanya mamih dan di balas gelengan oleh taeyong
"Kamu sudah bukan remaja lagi yang dikit-dikit ngambek, marah tanpa tau kebenaran nya" kata mamih
"Coba liat sekarang akibat perbuatan kamu, istri kamu pergi, anak kamu sakit, kamu GK terurus sampai mata kamu menghitam. Dan kamu tau apa yang bikin lebih sakit Michael nanti? Dia bakalan ngerasain seperti apa yang kamu rasain dulu, kamu mau?" Tanya mamih lagi dan dibalas gelengan oleh taeyong
"Sekarang kamu cari Mikha, dan minta maaf ke dia, biar mamih yang jaga Michael"
"Engga mau" tolak taeyong
"Yong, kamu GK percaya mamih? Mamih bakalan jaga dia, tenang aja. Sekarang kamu cari dia dan juga anak kamu yang didalam kandungan nya, anak itu adalah anak kamu taeyong, Mikha GK mungkin macam-macam sama orang lain. Sambil jalan, pikirin tuh kenapa otak kamu bisa mikir kalo anak itu anak orang lain!!!!!" Omel mamih
Akhirnya taeyong bangun dan mengambil kunci mobil, handphone dan dompetnya
Pertama-tama dia memencet nomer Mikha namun tidak ada jawaban sama sekali, akhirnya dia memutuskan untuk pergi kerumah orang tua Mikha
Sesampainya didepan rumah orang tua Mikha, taeyong tidak yakin bahwa Mikha ada disini
Taeyong memencet bel dan di buka oleh mamah
"Kenapa taeyong? Masuk dulu" Tanya mamah
Setelah masuk kedalam rumah, taeyong menyapu semua sudut rumah yang tidak menunjukkan Bekas-bekas adanya mikha disana
"Ehh taeyong, ada apa nak? Mikha dan Michael dimana?" Tanya papah yang baru saja turun dari lantai dua
"Pah, mah. Sebelumnya taeyong minta maaf"
"Taeyong dan Mikha baru saja bertengkar hebat, dan Mikha keluar dari rumah, apa dia ada disini?" Tanya taeyong takut-takut
Plak...
Pipi kiri taeyong memanas merasakan bekas tamparan papah yang sangat amat kencang
"Dasar lelaki GK tau diri! GK bisa jaga istri! Mikha GK ada disini! Keluar dari rumah saya dan cari anak saya. Sampai ketemu!" Teriak papah didepan taeyong, sedangkan mamah? Mamah langsung terjatuh dan menangis dilantai
Papah menyeret taeyong keluar dan menutup pintu kencang-kencang
"Mikha, maaf" gumam taeyong sambil memandang pintu rumah Mikha tertutup
"I know, aku tau aku salah" ujar taeyong lagi
Taeyong menjalankan mobilnya menuju rumah lamanya. Sesampainya dirumah itu, taeyong membuka kunci dan langsung masuk ke dalam rumah itu, terlihat rumah itu tidak berubah sama sekali barang-barang nya masih tersusun rapih, karena tidak ada yang di bawa sama sekali
Taeyong masuk kedalam kamarnya yang lama, dan melihat kasur bekas di tidurkan, masih berantakan
"Dia tidur di sini ternyata" ujar taeyong sambil duduk di pinggiran kasur dan membuka handphone nya
Dia terus-terusan menelfon dan mengirim pesan ke nomer Mikha, tapi nihil tidak ada satupun jawaban yang diberikan oleh Mikha
"Where you go?" Ujar taeyong, dia sadar bahwa Mikha sudah meninggalkan rumah ini, karena tidak ada satu pun sisa-sisa barang Mikha yang dibawa dari rumah baru
Taeyong memencet nomer yuta lalu menelfon yuta
"Hallo yut"
"Iya, Napa?"
"Bisa minta tolong GK? Tolong telfon Lisa tanyain ada Mikha GK dirumahnya? Kalo GK ada tolong tanyain ke Shandy dan Naira ya" ujar taeyong
"Loh, berubah pikiran lu?" Tanya yuta dengan kekehannya
"Kalo GK mau tolongin GK papa, biar gw sendiri aja yang cari nomer mereka" jawab taeyong dingin
"Iya iya, ini gw telfonin. Udah bye" kata yuta lalu menutup sambungan telfon
Taeyong menatap kamar ini dengan tatapan sedih, kenangan pertama kali saat mereka pindah memenuhi pikiran taeyong, dimana dia membantu Mikha membereskan rumah, hingga malamnya dia dan Mikha membuat Michael dan Michelle
"Kenapa gue baru sadar sekarang sih?" Tanya taeyong kedirinya sendiri
Tring...
Dering hape taeyong membuat taeyong tersadar dari lamunannya, dan menerima sambungan telfon
"Yong, kata mereka GK ada. Mereka bantu telfon juga, tapi tetep GK ada jawaban"
"Ohh oke, thanks ya yut. Makasih banyak"
Sambungan telfon terputus dan taeyong mengusap kasar wajahnya
"Kamu kemana?"
...
Taeyong memutuskan untuk pulang ke rumah barunya, dan segera mencari berkas-berkas yang mungkin bisa jadi clue Mikha pergi kemana
"Buku nikah ada, kartu keluarga ada, akte Michael ada, ijazah sekolah dia ada, surat rumah ada ya lagian juga ngapain dia bawa surat rumah" kata taeyong sambil memisahkan surat-surat yang sudah di baca dan belum
"Astaga" gumam taeyong tersadar
"Pasport gw Ama Michael ada, pasport dia GK ada. Jangan-jangan"
...
Xoxo
Love you gaes
Jangan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Before The Day✔️✔️
Romancecerita kehidupan taeyong dan Mikha setelah balik ke Indonesia. tidak disangka, kemunculan sosok orang ketiga dihubungkan mereka, dapat merusak hubungan mereka "UDAH CUKUP! KITA JUGA NIKAH KARENA PERJODOHAN" "OKE. KALO ITU YANG LO MAU" Bagaimana nasi...