"KOK LO MAIN CERAI-CERAI AJA!" Teriak taeyong tidak terima
"ANAK-ANAK IKUT GUE! LO GK ADA HAK UNTUK MENGURUSI MEREKA" ujar Mikha lalu keluar dari kamar
"APA-APAAN, EMANG SELAMA INI LO YANG NGE BIAYAIN DIA!" ujar taeyong yang menghalangi Mikha untuk masuk ke dalam kamar Michael
"GUE YANG MERAWAT DIA! GUE IBU NYA, GUE YANG NGE LAHIRIN, JADI LO MINGGIR" ujar Mikha sambil menarik tangan Taeyeong agar menyingkir, tetapi karena kuku Mikha panjang akhirnya menyebabkan kulit tangan Taeyeong terkelupas dan berdarah
Brak..
"Awhh.." ringis Mikha karena taeyong menarik rambut belakangnya. Menjambak
"BERANI-BERANINYA LO MAU AMBIL DIA! LO BOLEH KELUAR DARI RUMAH INI, TAPI TIDAK DENGAN MICHAEL, DIA PELANJUT UTAMA PERUSAHAAN! BAWA AJA ANAK ITU, GUE GK YAKIN KALO DIA BUKAN ANAK GUE!! CEWE MURAHAN" ujar taeyong dengan tarikan yang semakin kencang
"Papah-mamah" ujar Michael yang baru saja keluar dari kamar
"UDAH CUKUP, KITA JUGA NIKAH KARENA PERJODOHAN!" Teriak Mikha didepan muka taeyong
"OKE KALO ITU YANG LO MAU" jawab taeyong sambil teriak juga
"LO KELUAR SEKARANG! KELUAR!!!" ujar taeyong keras dengan melepas tarikan di rambut Mikha
"DAN LO TENANG AJA, GUE YANG BAKALAN URUS SURAT CERAI KITA" ujar taeyong lagi
Sedangkan Mikha yang masih menangis akhirnya masuk ke kamarnya dan memasukan beberapa baju ke dalam kopernya lalu keluar sambil menyeret kopernya
"Mamah, mamah mau kemana? Mamah GK ninggalin El kan? Kata mamah mamah GK bakal kemana-mana? Mamah kenapa bawa koper? Mamah" Michael mengejar Mikha di tangga
"MAMAH, JANGAN TINGGALIN EL" ujar Michael sambil menarik Mikha
Mikha memutar badannya lalu berlutut didepan Michael, walaupun sulit karena kondisinya sedang hamil
"El, El disini dulu ya sama papah, nanti mamah bakalan jemput El kok, El baik-baik ya, dengerin kata papah sama grandpa, moni, nenek dan kakek" ujar Mikha sambil mengusap pipi Michael
"See you later my baby, love you so much. I love you than you more can be" ujar Mikha lalu mencium pipi michael lalu bangun dan keluar dari rumah
Taeyong menatap punggung Mikha yang lama-kelamaan menghilang, apakah keputusan nya tepat? Karena Mikha juga sudah terlalu sengsara bila bersamanya
Taeyong mendekati Michael yang masih menangis sesegukan lalu menggendongnya
"Udah ya El, jangan nangis" taeyong mengusap-usap punggung Michael
Taeyong masih dengan napas menderunya membawa Michael masuk kedalam kamar, lalu mendudukan Michael di kasur lalu keluar dan menuju kamarnya dengan Mikha, dia menatap lembaran-lembaran yang berserakan diatas kasur lalu menyingkirkan lembaran itu semua dengan kasar
"Dasar cewe jalang, belom sempet gw jelasin udah ngata-ngatain gw yang udah biayain hidup dia selama beberapa tahun belakang ini. Enak aja mau bawa anak gue" ujar taeyong sambil menendang tembok hingga bergetar
"Ahh bitch " geram taeyong
Taeyong mengambil handphone nya yang berada disaku celana lalu memencet nomor Salma
"Sal, hari ini saya tidak bisa kekantor. Tolong batalkan semua acara saya" ujar taeyong saat Salma sudah menerima sambungan telfon
"Kenapa ya pak?" Tanya Salma di sebrang telfon
"Sedang tidak ada yang menjaga anak saya. Dan tidak ada pembahasan lebih lanjut" jawab taeyong, lalu taeyong memutuskan sambungan telfon sebelum mendapat jawaban
Taeyong melempar hapenya ke sembarangan arah
Dugh...
Taeyong meninju tembok didepannya sampai membuat getaran
"Ahhh Fu*k gw mesti gimana??????" Ujar taeyong frustasi lalu mendudukan badannya di lantai sambil memeluk lututnya
...
21.50
Michael yang sedang berada di dalam kamarnya yang dari tadi hanya diam lalu memainkan iPad nya lalu memainkan lagonya keluar kamar dan menuju kamar taeyong. Michael membuka knop pintu lalu melihat ruangan itu gelap gulita seperti tidak ada orang. Michael menarik kursi meja rias Mikha untuk menyalakan lampu. Setelah lampu menyala, Michael menemukan taeyong sedang duduk memeluk dirinya sendiri di sudut kanan kamarnya
Michael mendekati taeyong lalu berjongkok dihadapan taeyong
"Papah" panggil Michael sambil menggoyang kaki taeyong
"Pah?" Panggil Michael lagi karena dia tidak mendapat jawaban
"Pah" ulang Michael lebih kencang
"Hm? Ada apa?" Tanya taeyong yang baru saja mengangkat kepalanya
"Papah nangis?" Tanya Michael sambil menatap mata taeyong yang bengkak dan merah
"Engga boy" jawab taeyong sambil tersenyum tipis
"Don't lie papa, i know you was cried, just tell me what happen about you and mama! Why mama cried too? And why mama go?" Tanya Michael sambil menatap taeyong
"Ya boy, IM just cried. And sorry about your mama" jawab taeyong sambil memegang pipi putra semata wayangnya
"She is back?" Tanya Michael
Taeyong menarik Michael untuk duduk di pangkuannya, lalu mengelus rambut anaknya
"Michael, your my son and your mama son, please don't go away from us ya?" Tanya taeyong
"Never papa" jawab Michael
Setelah itu, mereka hanya diam dengan pikirannya masing-masing. Taeyong duduk sedangkan Michael tiduran dipahanya
...
Xoxo
Love you gaes
Jangan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Before The Day✔️✔️
Romancecerita kehidupan taeyong dan Mikha setelah balik ke Indonesia. tidak disangka, kemunculan sosok orang ketiga dihubungkan mereka, dapat merusak hubungan mereka "UDAH CUKUP! KITA JUGA NIKAH KARENA PERJODOHAN" "OKE. KALO ITU YANG LO MAU" Bagaimana nasi...