07

960 74 0
                                    

Terlihat anak kecil lelaki yang rambut lebatnya di kuncir apel tengah bermain dibawah pohon halaman depan rumahnya. Anak itu bermain sendiri sambil memahat batang pohon untuk menulis sesuatu

"Taeyong, kamu mau ikut papih?" Tanya sang ayah sambil mendekati anaknya itu

"Ke?" Tanya anak kecil itu sambil menatap setelan ayahnya yang mengunakan pakaian kantor

"Makan siang diluar" jawab sang ayah

"Sama?" Tanya anak kecil itu lagi

"Sama sekertaris papih" jawab sang ayah

"GK" tolak anak itu, menatap malas sang ayah

"Why?" Tanya papihnya yang berlutut untuk menyamakan tingginya dengan anaknya

"Males" jawab anak itu lagi

"Males kenapa?" Tanya sang ayah bingung, karena dari tadi anaknya hanya menjawab sepenggal saja

"Cape" jawab anaknya itu

"Cape ngapain?" Tanya sang ayah lagi, dengan sangat amat sabar menghadapi anaknya yang sikapnya pendiam ini

"Kalo ikut, ntar eyong cape. Eyong tunggu mamah dirumah" jawab sang anak yang dan dibalas anggukan mengerti oleh sang ayah

"Bener nihh taeyong GK ikut?" Tanya sang ayahnya lagi

"GK, ntar papih pasti sibuk Ama kantor. Nanti eyong dicuekin" jawab taeyong kecil

"Oke. Papah pergi dulu ya?" Pamit papih dan hanya dibalas anggukan oleh sang anak

Sang ayah hanya menghela napasnya pasrah akan sikap anaknya itu. Memang terkadang anaknya itu suka seperti itu kalau dia sedang sibuk bermain sendiri. Tetapi bila taeyong kecil sedang ingin bermain dengan sang ayah, sikapnya dapat berubah 360° . Seperti ini

"Papih lepas dongg" teriak taeyong kecil yang menggunakan helm bersepedanya. Dia tengah belajar mengendarai sepeda dibantu sang ayah

"Oke, papih lepas ya" jawab sang papih, yang sedang memegangi jok belakang sepeda putranya itu

"Iyaa" teriak taeyong

Begitu pegangan papih dijok belakang dilepas, awalnya taeyong bisa. tapi lama kelamaan, sepeda taeyong oleng dan ngebuat dia jatuh tersungkur di aspal komplek rumah. Taeyong menangis memegangi lututnya yang tergores dan berdarah

Sang ayah langsung berlari secepat mungkin dan berlutut untuk melihat luka anaknya

"Sakit... Hikss...." Taeyong kecil menangis sesenggukan. Sang papah meniup luka tersebut lalu berkata, 'anak lelaki GK boleh menangis'

Sehabis itu sang ayah menghapus air mata sang anak, lalu membangunkan anaknya untuk berdiri

"Bisa jalan kan?" Tanya sang ayah lalu mengangkat sepeda anaknya itu

"Iya" jawab taeyong kecil

"Kita pulang yah, obatin luka kamu dulu" ujar sang ayah lalu mengandeng anaknya di sebelah kiri, dan menuntun sepeda menggunakan tangan kanannya

**

Papih baru saja menceritakan kisah hidup taeyong waktu kecil, yang disambut baik oleh Mikha dan Michael. Taeyong yang mendengar itu ikut mengenang kebersamaannya dulu bersama papih, hingga kebersamaan itu beneran lenyap saat dia berusia 12 tahun

The Sun Before The Day✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang