Lo Jual Gue Beli.

346 26 0
                                    

Seorang perempuan memakai seragam putih abu-abu sedang mengayuh sepeda kesayangannya dengan membawa selembar kertas. Padahal saat ini jam pelajaran masih berlangsung, karna wali muridnya lah yang meminta dirinya untuk memfoto copy selembar kertas soal matematika. Saat sepedanya keluar dari gerbang sekolah entah kenapa hatinya resah merasa akan terjadi sesuatu kepadanya.

Di persimpangan jalan perempuan itu melihat segerombolan pemuda berandalan membawa benda tajam yang sangat mengerikan. Takut? Sangat pasti, perempuan berseragam putih abu-abu menguatkan dirinya untuk melanjutkan perjalanannya menghiraukan keberadaan anak berandalan itu.

Dekat-mendekat rasa takutnya semakin besar ketika segerombolan pemuda berandalan mengepung sepedanya beserta dirinya.

“Ternyata tulang menghampiri anjingnya,” ucap salah satu pemuda berandalan yang langsung disahuti oleh temannya.

Perempuan yang memakai seragam putih abu-abu hanya diam tanpa membalas ucapan pemuda itu, karna dirinya tidak tahu maksud dari kata tersebut.

Pemuda berjaket hitam dengan kedua sisi lengannya robek turun dari motornya dan berjalan menghampiri perempuan yang berdiri mematung, karna perempuan itu sangat tahu siapa pemuda yang ada di hadapannya sekarang.

Pemuda berjaket hitam smirk andalannya ketika melihat raut wajah ketakutan dari perempuan yang ada di hadapannya.

“Anaya Angelica, seorang perempuan yang saat ini sedang dekat dengan Senja Angka Nusa, ketua dari geng SEMPAK,” papar Arga.

Melihat pemuda berjaket hitam mendekat ke arahnya, perempuan itu bertanya.

“Kak Agra, mau apa?” tanya Anaya berjaga-berjaga.

Ya, pemuda berjaket hitam itu adalah Agra, ketua dari geng motor ABURCHI (Anak Kuburan China) yang saat ini tersenyum miring kepada Anaya. “Gue, mau apa?” tunjuk Agra dirinya sendiri. “Gue mau lo hancur!”

“Kenapa, kak?” cicit Anaya takut.

Pemuda berjaket hitam mencengkeram dagu milik perempuan yang ada di hadapannya.

“Lo, tanya kenapa?” sentak Agra, membuat mata perempuan berseragam putih abu-abu berkaca-kaca.

“Harusnya lo mikir! Setelah lo tolak gue malah dekat sama si cupu apalagi lo juga dekat sama musuh gue, Senja. Oh... Atau jangan-jangan lo mau mereka berdua?” bentak Agra yang dibalas gelengan dari perempuan itu. “Dasar bitch...!” sentak pemuda berjaket hitam sambil melepaskan cengkeramannya dengan kencang.

“Oh jadi ini ketua geng ABURCHI, beraninya sama perempuan doang," teriak seorang pemuda berjaket denim.

Semua pasang mata tertuju ke arah sumber suara. Terlihat lah bahwa ada segerombolan pemuda berandalan, yaitu geng SEMPAK . Ya, baru saja yang bicara adalah ketua dari geng SALAK tak lain adalah Senja Angkasa Nusa.

Agra menggeram kesal melihat pemuda itu. “Mau ngapain lo? Nggak usah ikut campur urusan gue sama tuh perempuan bitch!”

Pemuda berjaket denim mengangkat sebelah alisnya.

“Gue tanya memang lo punya berapa kosa kata kasar lo, sampai lo lupa bagaimana bicara lembut ke perempuan,” ucap Senja membuat Agra mendengus kesal.

“Oh iya, gue lupa! Kemarin gue lihat lo ke klinik bidan kandungan, jangan-jangan lo hamil, ya? Atau lo ngehamilin perempuan? Upss... Mulut gue keceplosan,” ejek Senja sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

“Kurang ajar lo...!” Agra memukul wajah Senja, tetapi pemuda berjaket denim lebih dulu menghindar sehingga Agra hanya memukul angin.

Kali ini Apip yang mengejek lelaki berjaket hitam. “Agra... Anak gorila...!” ucap Apip langsung disambut gelak tawa membahana dari geng SEMPAK .

“Mending lo pulang cuci kaki terus bobo deh, biar hidup lo nggak kebanyakan drama!” suruh Apip dengan memasang senyum mengejek.

“Bacot lo...!” teriak pemuda berjaket hitam dengan wajah memerah.
Pemuda berjaket denim langsung saja melindungi perempuan berseragam putih abu-abu di balik punggungnya agar tidak terkena pukulan dari lawannya.

Cinta Kelabu (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang