"Cowok yang jago main bola basket
Sama futsal, rata-rata keren-keren"
-Lisa.∆∆∆
"WOY BANGUN WOY, DAH JAM 6, TELAT LO NANTI" Teriak Satya.
Lisa yang mendengar suara Satya terbangun dan kekamar mandi. Saat selesai mandi Lisa menghampiri Abangnya yang sedang makan.
"Bang! ayuk nanti Lisa telat" Ucap Lisa yang sedang memakai sepatu.
"Makan dulu sini, udah gue siapin tuh" Suruh Satya.
"Nanti kalo telat gimana?" Tanya Lisa panik.
"Lo liat jam aja" Ucap Satya dengan santai.
"Dih ngapain liat ja- WHAT! MASIH JAM 5? Bang-sat" Geram Lisa.
"Nape? Makan tuh" Ucap Satya dengan santai.
Lisa hanya diam, dan memilih untuk makan, lagi pula untuk mengomeli abangnya itu buang-buang tenaga saja.
"Cepetan, gue ada jadwal nugas nih di kampus"
"Sabar coy, nanti kalo gue keselek tulang gimana? Kan gak lucu" Ucap Lisa.
"Aminnn"
"Eh enggak-enggak amit-amit jangan sampe gue keselek tulang ayam" Ucap Lisa ketakutan.
∆∆∆
Kini Lisa sudah sampai di sekolah nya, Lagi-lagi yang ia liat bang udin. Setelah Lisa menaiki tangga ke dua ia melihat ada kakak kelas yang sedang di lab komputer.
"Wadidaw, itu saha?" Gumam Lisa.
Kakak kelas itu menengok ke arah Lisa tetapi Lisa malah kabur dan memilih pura-pura tidak melihat.
∆∆∆
"Eh eh, tadi gue liat kakel" Ucap Lisa.
"Norak lo, kayak gak pernah liat kakel aja" Cibir Lea.
"Ihh ini tuh-" Ucap Lisa memotong pembicaraan, gak gak, gue gak boleh kasih tau tentang kakel itu batin Lisa.
"Ini apa?" Tanya Lea.
"Ah, itu, enggak hehe" Ucap Lisa cengegesan, "em, gue ke bawah dulu ya, mau ke perpus hehe" padahal mah gak, kan Lisa mah anti baca buku batin Lisa.
"Oke deh,"
Lisa berjalan di Koridor, di sana sangat ramai, ada yang sedang berpacaran, sedang bergurau dengan sahabat nya, Lisa ingin seperti itu, Lisa ingin di perhatikan oleh orang yang Lisa sayang, tetapi Lisa mencoba tetap tegar agar ia terlihat baik-baik saja. Lisa memilih untuk pergi ke taman belakang sekolah, di sana banyak segerombolan lelaki, karna Lisa risih di liatin akhirnya Lisa berjalan cepat keluar taman tanpa di sadari ada seseorang di depan nya dan alhasil Lisa terjatuh.
"Eh, lo ngapain tiduran di situ?" Tanya cowok itu dengan bodoh nya.
"Tiduran lo bilang? Gue jatuh!" Ucap Lisa kesal.
"Bangun dong kalo jatuh" Ucap cowok itu dengan santai dan tanpa ada rasa salah sama sekali.
"Heh upil onta, jelas-jelas tadi lo nabrak gue, jadi lo harus tanggung jawab" Kesal Lisa.
"Heh lidi, siapa suruh lu jalan cepet kaya gitu? Ya jatuh kan" Bela cowok itu dengan percaya diri.
"Kok lidi si?" Tanya Lisa heran.
"Iya, soalnya lo rata gak ada ganjlukan nya" Ucap cowok itu meledek dan langsung kabur.
"DEVENNNN!! AWAS LO YA! GUE SUMPAHIN LO NYUNGSEP KE GOT!" Ucap Lisa kesal. Ya, cowok itu deven sahabat Lisa yang super duper nyebelin bin nyolot.
Tak lama kemudian Lisa melihat Deven yang sudah terjatuh di dalam got.
"Heh, ngapain lo di got? Mulung ya? Hahaha" Ucap Lisa tertawa puas.
"Ketawa aja terus," Ketus Deven.
"Lagian lo ngatain gue, kena akibat kan haha, emang dah Allah lebih sayang sama gue daripada lo wlee" Ucap Lisa langsung kabur.
"LISA KAMPRET!" Teriak Deven. Ia tidak peduli dengan orang-orang yang sedang menonton nya. Yang terpenting sekarang ia harus membalas ini semua.
"Awas lo Lisa bogel bin rata gue kerjain lo haha" Gumam Deven.
Di sisi lain ada seseorang yang sedaritadi memperhatikan Deven dan Lisa, "bener dugaan gue kalo Lisa tuh anaknya pecicilan," Ucap orang itu. Yang tak lain adalah Angga.
"Gue halang ah" Gumam Angga jahil.
"Woi bocil!" Panggil Angga ke Lisa.
"Eh, tadi lo bilang apa? Coba ulang" Pinta Lisa.
"Bocil"
"Dasar tiang bengkak" Ucap Lisa asal dan langsung kabur.
"Wah nyolot, LISA BOCIL BIN BOGEL HAHA"
"DASAR KA ANGGA TIANG BENGKAK"
Orang-orang yang berlalu lalang hanya menonton dan melewati saja.
∆∆∆
Lisa memasuki kelas dengan tidak santai, ia mendobrak pintu karna saking kesal nya. Setelah Lisa memasuki kelas ia tersadar dan berbalik ke arah pintu.
"Eh ini, gak rusak kan ya?" Tanya pada diri sendiri sambil memegang gagang pintu.
"Hayuluh rusak" Ledek Daffa.
"Ih, gak" Ucap Lisa yang langsung menyelonong ke dalam kelas sambil menghentakkan kakinya.
"Napa si lo? Kayaknya gue liatin lo lagi kesel ya?" Tanya Lidia.
"Ih, lo tau Deven kan? Gue kesel banget sama dia, masa dia ngatain gue rata" Ucap Lisa kesal.
"Yaa, kan lo emang rata, hehe" Ucap Atikah hati-hati.
Lisa hanya memutar bola matanya malas, ia memang menyukai orang yang blak-blakan tetapi tidak berlebihan, kalian pasti tau kan rasanya di bilang rata sama cowok? Malu banget woy.
"Yaudah lo harusnya bahagia karna cuma di bilang rata bukan di bilang cadel haha" Ucap Lidia.
"Sialan lo" Kesal Lisa.
"Eh daripada kalian berantem mening liat cogan" Ucap Angel.
"Nah bener tuh" Sahut Atikah.
"Males ah, gak ada yang bisa bikin gue tertarik" Ucap Lisa malas, "eh tapi kalo liat cogan yang kakel gapapa dah hehe" Timpal Lisa.
"Emang kenapa yang dekel?" Tanya Lea.
"Gak papa sih, cuma ya gue lebih adem nya liat kakel soalnya ganteng-ganteng hehe apalagi cowok yang bisa main bola basket sama futsal behh gantengnya plus-plus" Ucap Lisa panjang kali lebar.
"Lu ngomong apa si? Cepet banget" Tanya Lea yang tak mengerti.
"Ah, yaudah lah" Pasrah Lisa.
nyesek nya tuh gini, giliran udah ngomong panjang lebar, eh ada temen yang gak ngerti kita ngomong apa kan kesel - batin Lisa.
Kring~ (bel masuk berbunyi)
Lisa dkk memasuki kelas dan duduk dengan rapih, yang kini sedang ia pikirkan adalah, bagaimana caranya menghindari pelajaran matematika. Aha, Lisa mempunyai ide yang sangat bagus, yaitu..
-
-
-
-
-
-
-
#gimana²? Bagus gak?
#jangan lupa vote + komen yaa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK KELAS [TAMAT]
Teen FictionPada dasarnya kakak kelas itu ganteng-ganteng dan cool, tetapi teman sekelas gak. Lisa mempunyai sifat yang pendiam, iya, di sekolah doang. Tapi kalo di luar sekolah ia mempunyai sifat yang amburadul salah satunya adalah petakilan. Mempunyai sahaba...