Extra part 1

427 32 6
                                    

"Aku tidak melupakanmu, tenang saja."

∆∆∆

3 tahun kemudian...

"Oy bro, udah nikah aja Lo, kayak nya udah gak sabar mau perang nih hahaha" ucap Bima.

"Yoi bro, gue juga pengen punya anak kembar kayak Lo hahaha" ucap Deven.

"Nga, kapan Lo nikah? Gak mau punya anak kembar kayak gue apa? Haha" ucap Bima.

"Udah lah bro, lupain dia banyak cewek ngantri yang mau jadi istri Lo" ucap Deven.

"Gak minat" jawaban singkat itu keluar dari mulut Angga.

"Dev, itu kayak Lisa, ya gak sih?" Tanya Bima.

"Jangan halu Lo" Jawab Deven.

"Tapi kayaknya emang bener deh itu Lisa Dev" ucap Ryan.

"Mana si?" Tanya Angga.

"Noh yang lagi foto-foto sama istri gue" Jawab Bima.

"Tapi kan Lisa," ucapan Angga di gantung saat perempuan itu mendekati Bima dkk.

"Sayang, kenalin ini Manda, temen Bisnisku" ucap Jesi istrinya Bima.

"Lisa?!" Ucap Bima dkk histeris.

Jesi dan Manda bingung mengapa mereka memanggil Manda dengan nama Lisa.

"Maaf, saya Manda bukan Lisa" ucap Manda.

"Tapi Lo mirip banget sama temen kita yang namanya Lisa" ucap Deven.

"Jangan-jangan Lo adalah kembarannya Lisa yang di kirimkan oleh Tuhan untuk Angga" ucap Ryan.

"Jangan ngaur Lo" ucap Bima.

"Angga? Yang mana ya?" Tanya Manda.

"Yang ini nih, yang paling ganteng, tapi masih gantengan gue si" Jawab Ryan sambil menunjuk Angga.

"Ohh, salam kenal" ucap Manda sambil mengulurkan tangannya kepada Angga.

"Syut, ngajak kenalan noh" bisik Ryan.

"Iya," Jawab Angga.

"Emm, Jes, aku pulang dulu ya" pamit Manda kepada Jesi.

"Kamu naek apa nanti pulang?" Tanya Jesi.

"Naek taksi" jawab Manda.

"Gimana kalo kamu di anterin sama Angga aja?" Ucap Jesi.

"Ha? Gak us-"

"Yaudah, gue juga sekalian mau pulang" ucap Angga dan langsung pamit kepada teman-temannya.

"Nga! Kalo udah Deket bilang-bilang ya" Teriak Bima.

"Iya, biar gue urusin pernikahannya" Deven juga ikut meneriaki Angga.

"Bacot kalian semua" Angga tak kalah saat menjawab ocehan teman-temannya itu.

∆∆∆

"Rumah Lo dimana?" Tanya Angga saat di perjalanan.

"Nanti belok kanan aja itu udah sampe rumah aku kok" Jawab Manda.

"Lo gue aja, santai sama gue mah" ucap Angga.
Manda hanya mengangguk mengerti.

"Ini rumah Lo?" Tanya Angga lagi.

"Iya, makasih ya atas tumpangannya, oh iya btw mau masuk dulu gak?" Tawar Manda.

"Gak usah deh gak enak sama tetangga udah malem soalnya. Gue balik dulu ya" ucap Angga.

"Oke, hati-hati ya" ucap Manda.

"Eh iya lupa, gue boleh minta nomor Lo?" Tanya Angga kepada Manda.

"Boleh, nih" Manda pun mengasih handphone kepada Angga dan Angga pun langsung menyalin nomor itu.

"Oke makasih"

"Iya, sama-sama"

∆∆∆

Sesampainya di rumah, Angga terus memikirkannya mengapa cewek itu mirip sekali dengan Lisa. Bahkan dari tingkah dan sifat nya pun sama.

"Sebenernya dia siapa si" Tanya Angga kepada diri nya sendiri.

"Apa dia kembarannya Lisa? Ah tapi gak mungkin, Lisa gak pernah cerita ke gue kalo dia punya kembaran" ucap Angga semakin bingung.

"Coba deh gue tanya Deven kan dia temen kecil nya Lisa."

Deven (bocah ribet)

Woy
Woy

Nape?

Btw Lisa punya kembaran gak?

Setau gue si gak, emang ngapa?
Pasti Lo masih mikirin yang cewek tadi ya?

Iya nih, gue bingung.
Apa gue tanya aja ya sama cewek itu langsung?

Lo punya nomor nya?

Punya

Anjir gercep haha

Yee

Haha

"Kira-kira dia udah tidur belom ya? Coba aja deh chat" gumam Angga.

Manda

Hai, gue Angga

Hai juga, oh oke gue save ya

Iyaa, btw gue boleh nanya gak?

Nanya apa?

Lo punya kembaran gak?

Kenapa Lo nanya gitu?

Ya gapapa punya gak?

Kata ortu gue si, gue cuma punya sahabat yang Deket banget kita tuh sahabatan karna muka kita dan tingkah laku kita itu mirip banget. Makannya kita sabahatan
Emang kenapa ya?

Ohh, gapapa cuma nanya aja

Berarti bener, mereka mirip. - Batin Angga.

-

-

-

-

-
# kira-kira sad ending atau happy ending?🤔 Komen yaa.
#oiya jangan lupa vote+share cerita ini😉 see you💖
#nanti bakal ada cerita baru yang gak kalah seru dengan cerita ini.

KAKAK KELAS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang