"Orang lain emang suka begitu. Suka salah paham tanpa mau tahu kalau sebenarnya kita sayang mereka."
∆∆∆
Pukul jam 04.30 seluruh tubuh Lisa sangat panas membuat adik Rey panik dan langsung memberi tau tentang keadaan Lisa.
"Panas banget badannya, pasti gara-gara semalem ujan-ujanan" ucap Rey.
"Bawa ke rumah sakit aja bang, dia mimisan tuh bang" ucap adik Rey.
Rey langsung membawa badan Lisa ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Rey benar-benar panik, mamah Rey sedang menelpon orang tua Lisa. Tak lama sampai di rumah sakit Lisa langsung di tangani oleh dokter.
"Bagaimana dok?" Tanya Rey kepada dokter.
"Tidak ada hal serius, Lisa hanya kecapean dan juga suhu tubuh nya tidak stabil sehingga membuat nya terus-terusan mimisan" Jelas dokter itu.
"Makasih ya dok"
Rey pun langsung melihat keadaan Lisa, "andai Lo tau perasaan gue ke Lo gimana" ucap Rey kepada Lisa.
Tak lama ada yang memasuki ruangan Lisa di rawat.
"Lo siapa?" Tanya Rey.
"Lah Lo siapa?"
"Yee di tanya malah nanya balik" ucap Rey.
"Gue sahabat nya Lisa, Deven" Ucap Deven, ya, sahabat Lisa yang dulunya selalu bersama tetapi berubah gitu saja semenjak Deven mengungkapkan perasaan nya kepada Lisa.
"Gue Rey temennya Lisa" ucap Rey memperkenalkan diri.
"Lo dah kenal lama sama Lisa?" Tanya Deven kepada Rey.
"Baru beberapa bulan doang"
"Pasti Lo bingung ya, Lisa punya sahabat cowok juga" ucap Deven.
"Iya, gue gak pernah liat Lisa kemana-mana sama lo"
"Gue pindah sekolah 2 bulan yang lalu karna pekerjaan bokap gue, tapi sekarang gue udah balik lagi dan bakal bareng lagi sama Lisa, itu juga kalo dia dah gak marah sama gue" ucap Deven kepada Rey.
"Emang Lisa marah kenapa?" Tanya Rey penasaran.
"Waktu itu gue nyatain perasaan gue ke Lisa padahal gue sama Lisa dah janji gak bakal suka satu sama lain tapi gue ingkar gue gak bisa bohongin perasaan gue sendiri ke Lisa, dan akhirnya dia marah"
"Ohh gitu, tapi sekarang Lo dah tau Lisa dah punya pacar?"
"Udah, oh iya jagain dia dulu ya gue ada urusan bentar" ucap Deven.
"Oke deh"
∆∆∆
Deven mulai menchat Angga untuk ketemuan di tempat tongkrongan.
Angga.
Temuin gue di tempat tongkrongan
Sekarang.Oke
Tak lama Angga datang, Deven menyuruhnya untuk duduk dulu sebelum membahas hal yang lain.
"Kenapa? Kangen ya Lo sama gue? Haha" Ucap Angga bercanda.
"Najis amat kangen sama Lo" ucap Deven juga bercanda.
"Gimana hubungan lo sama Lisa?" Tanya Deven.
"Baik kok" Jawab Angga.
"Halah boong Mulu Lo"
"Yaudah iya, hubungan gue sama Lisa renggang"
"Kenapa? Karna Diva?" Tanya Deven.
"Lisa dah cerita sama Lo?"
"Belom, gue tau sendiri"
"Iya, sebenarnya gue gak pengen kayak gini cuma ya Diva nya ngancem gue gitu"
"Heh! Lo cowok bukan si?" Tanya Deven dengan nada kesal.
"Cowok lah"
"Cowok kok takut anceman cewek"
"Ya namanya juga gue lagi bimbang"
"Lo yakin Lisa baik-baik aja setelah Lo Nerima anceman Diva?"
"Iya, yakin banget"
"Bego banget si Lo, eh Lisa tuh sekarang di rumah sakit tau gak, dia tuh demam cuma karena Lo doang bahkan kemaren dia hampir aja ketabrak mobil! Gak tau kan Lo?" Penjelasan dari Deven membuat Angga terdiam sejenak.
"Anterin gue ke rumah sakit, cepet" ucap Angga membuat mereka berdua langsung ke rumah sakit.
∆∆∆
"Lo dah bangun, Alhamdulillah deh" ucap Rey.
Tak lama ada yang membuka pintu kamar rawat, ternyata itu Angga dan Deven yang datang. Lisa terkejut sekaligus senang karena mereka ada di sini.
"Lo ngapain?" Tanya Rey kepada Angga.
Deven menggode ke Rey agar tidak menganggu kedua nya agar masalah di antara mereka cepat selesai. Akhirnya Deven dan Rey keluar dari kamar dan menunggu di luar.
"Lis? Lo kenapa?" Tanya Angga kepada Lisa.
"Gakpapa kok" ucap Lisa sambil tersenyum hangat.
"Maafin gue ya, gara-gara gue Lo jadi gini, gue gak ada niat buat bikin Lo kayak gini, bener deh gak boong"
"Engga kok"
"Janji deh kalo Lo udah sembuh gue bakal ajak lo jalan-jalan dan traktir Lo makan, mau kan?"
"Mau lah, tapi semua makanan kan?"
"Iyaa dong" ucap Angga sambil mengelus kepala Lisa. "Lo gak nginep di sini kan?" Tanya Angga.
"Engga lah, gue pulang kok nanti" jawab Lisa.
∆∆∆
"Lo bego apa gimana si Lisa yaampun," ucap Lidia sangat greget dengan Lisa.
"Ya abis nya mau gimana lagi, gue sayang banget sama kak Angga, Lo tau sendiri gue kalo dah sayang gimana"
"Sumpah Lis, dia dah nyakitin Lo berapa kali dan Lo masih bertahan?" Ucap Lea.
"Tau Lo cowok banyak kali, contohnya Rey keliatannya dia suka sama Lo" celetuk Atiqah.
"Bener tuh," sahut Angel.
"Enak Lo ngomong pada kayak gitu, lah coba gue bingung woy" ucap Lisa frustasi.
"Emang enak!" Ucap Lidia, Lea, Angel dan Atiqah serentak.
"Sialan Lo"
"Lis, tapi gue bingung deh, kenapa ya Angga tuh kadang peduli sama Lo kadang cuek sama Lo" ucap Lidia.
"Mungkin dia belum sepenuhnya sayang sama gue,"
"Halah, Lo mah pasrah aja kali-kali gitu tegas dikit kalo perlu sentil ginjal nya trus jual buat beli hp iPhone" nyerocos Lea.
"Enak Lo mah ngomong gitu" ucap Lisa.
"Bakar aja rumah nya" ucap Lidia.
"Gak, gue punya cara sendiri" ucap Lisa.
"Apa?" Tanya Lea dan Lidia serentak.
"Liat aja besok"
-
-
-
-
-
#comeback niii 😋 jangan lupa vote+komen ya, share juga cerita ini😉see you💖
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK KELAS [TAMAT]
JugendliteraturPada dasarnya kakak kelas itu ganteng-ganteng dan cool, tetapi teman sekelas gak. Lisa mempunyai sifat yang pendiam, iya, di sekolah doang. Tapi kalo di luar sekolah ia mempunyai sifat yang amburadul salah satunya adalah petakilan. Mempunyai sahaba...