Kakak Kelas #9

1.3K 49 1
                                    


"Pertemanan hancur bukan karna
                Seorang cowok, melainkan di antaranya
Tidak ada yang ingin mengalah"

∆∆∆

Lisa bersenandung dengan semangat, kali ini bukan karna ia ingin memakan mie ayam kesukaan nya melainkan ingin bertemu dengan seseorang. Ya, siapa lagi kalau bukan Angga.

Lisa terus berjalan cepat dan menuruni tangga satu per satu, seorang Angga membuat ia lupa akan kesehatan nya. Lisa menyari keseliling nya dan ia menemukan seseorang ya, itu Angga.

"Kak Angga!" Panggil Lisa dan berjalan mendekat ke arah Angga.

Tetapi sebelum Lisa sampai, Lisa melihat ada seseorang yang lebih dulu menghampiri Angga. Lisa kenal dengan cewek itu Lisa merasa hati nya teriris-iris ketika melihat cewek itu memegang tangan Angga dan Angga tidak menolak sama sekali bahkan Angga malah mengeratkannya.

Air mata Lisa turun secara tiba-tiba tanpa aba-aba. Lisa pergi dari tempat itu dan memilih menyendiri seperti kemarin.
Lisa menangis sejadi-jadinya, bahkan ia berteriak pun tidak ada yang mendengar nya.

"Kenapa? Kenapa Lo seolah ngasih harapan ke gue, gue salah apa sama Lo kak, Lo tega nyakitin gue kaya gini" ucap Lisa pelan sambil menahan isakan.

∆∆∆

"Woy, Lisa kemana? Kok belom balik-balik si? Dikit lagi masuk loh" Ucap Lidia.

"Lah iya, gue baru sadar kalo dia dari tadi gak ada" Ucap Atiqah ikutan heboh.

"Lah emang Lo daritadi pingsan?" Tanya Lidia.

"Iya" jawab Atiqah dengan cengengesan.

Tak lama Angel pun memasuki kelas dengan bahagia. Lidia yang melihat Angel senyam-senyum tak jelas akhirnya menanyakan tentang keberadaan Lisa dimana.

"Angel! Lo tau Lisa ada di mana gak?" Tanya Lidia to the poin.

"Kaga, emang kenapa? Lisa belom balik?"

"Belom ih, trus Lo kenapa seneng kaya gitu?" Tanya Lidia penasaran.

"Ohh itu Lo tau ka Angga kan? Kapten basket di sekolah ini"

"Iya tau, terus kenapa?"

"Tadi gue caper tuh sama dia nanya-nanya tentang basket trus gue di ajarin nah pas gue megang tangan dia, dia megang balik ahh gue seneng banget"

Lidia dan Atiqah cengo melihat Angel bahagia seperti itu.

"Lo sehat kan ngel?" Selidik Atiqah dengan menempelkan telapak tangannya di dahi Angel.

"Sehat lah, Lo ngira gue sakit gitu?" Sewot Angel.

"Yaudah santai kali, gak usah pake kuah gitu ngomel nya" Ucap Atiqah membersihkan mukanya.

"Eh, maaf" Angel dan Lidia tertawa ngakak, namun tersadar akan hal topik yang pertama, yaitu mencari Lisa.

∆∆∆

Lisa berjalan dengan gontai, pala nya terasa pusing dan seperti ada yang mengalir di hidung nya Lisa terus berjalan tanpa menghiraukan sakit nya itu. Saat tiba di depan kelas, bruk! Lisa terjatuh kepalanya terbentur oleh lantai yang mengakibatkan banyak darah bercucuran.

Teman-teman Lisa yang melihatnya langsung menghampiri Lisa. Ada yang sedang memanggil guru dan ada juga yang sibuk bertanya-tanya mengapa Lisa sering seperti ini.

Tak lama guru pun datang, lalu meminta bantuan kepada anak laki-laki nya untuk mengangkat badan Lisa kedalam mobil.

"Eh itu bebep gue kenapa woy" Ucap Lidia panik yang terus menerus mengikuti para lelaki itu.

Setelah menaruh Lisa di dalam mobil para lelaki itu balik ke dalam kelas. Baju mereka mengenai darah yang ada di kepala Lisa.

"Bu, saya ikut ya? Saya khawatir sama dia" Ucap Lidia memohon.

"Yasudah, tapi kamu izin dulu ke guru piket"

"Oke Bu"

Setelah selesai Lidia izin Lidia memasuki mobil untuk menemani Lisa.

"Lisa emang sering seperti ini ya?" Tanya Bu Gege kepada Lidia.

"Saya kurang tau Bu, tapi saya baru pertama kali liat Lisa seperti ini" Jawab Lidia.

Tak lama kemudian sampai lah Lisa di rumah sakit, tim medis langsung memulai pemeriksaan nya.

∆∆∆

Mamah Lisa sudah sampai di rumah sakit, kini sedang berada di dalam ruang dokter.

"Jadi, anak saya sakit apa dok?" Tanya mamah Lisa.

"Pasien Lisa mempunyai penyakit leukimia sudah stadium 2, pengobatan salah satunya adalah yaitu cuci darah di setiap jadwal nya, bila stadium bertambah terpaksa kami akan melakukan operasi"

"Tapi dok bagaimana saya ngasih tau tentang penyakitnya? Saya takut ia kepikiran dan menganggu konsentrasi berpikir nya"

"Ibu hanya perlu bilang dengan Lisa baik-baik agar ia mau mencuci darahnya"

"Baik dok saya akan berusaha untuk menyuruhnya"

"Jadwal pencucian darah nya nanti saya kasih sekalian dengan obat nya, obatnya harus di minum setiap hari ya agar bisa mengurangi rasa perih nya"

"Baik dok"
                                                      -

-

-

-

-

-

#haii:v kakak kelas comeback nih hehe *maap so a6:v, jangan lupa vote+komen yaa😚 segini dulu ya ceritanya hehe dahh muah😂






KAKAK KELAS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang