"Aku mencintaimu lebih dari apapun, jadi aku mohon jangan pergi"
∆∆∆
Angga terdiam di kamar nya dengan air mata nya yang terus mengalir, "Lis, Lo harus kuat, gue gak mau kehilangan seseorang yang gue sayang untuk kesekian kalinya." Ucap Angga sambil menatapi foto mereka berdua.
Flashback on
"Nanti kita akan selalu sama-sama kan?" Tanya Lisa yang sedang memakan gulali nya.
"Pasti dong, makannya Lo gak boleh sakit" Jawab Angga.
"Emang kalo sakit kenapa?"
"Jelek"
"Ihh jahat" ucap Lisa yang langsung cemberut.
"Lucu banget si," ucap Angga sambil mencubit pipi tembam Lisa.
"Sakit tau" dan Angga pun hanya tertawa meledek.
Flashback off.
Tok tok, "siapa si malam-malam begini" ucap Angga.
Saat Angga buka pintu nya, "Diva?"
"Angga, gue mohon maafin gue" ucap Diva.
"Gak Div, gara-gara Lo gue nyakitin Lisa tau gak"
"Gue bener-bener minta maaf Nga," ucap Diva terus memohon.
"Gak, mening Lo pergi deh, gue udah muak sama Lo"
"Pliss Nga. Nga bukain pintu nya, gue mohon Nga, maafin gue"
"Pergi Div, jangan sampe gue bertindak kasar sama Lo"
Akhirnya Diva pergi dengan perasaan campur aduk.
∆∆∆
Di sisi lain ada Rey yang sangat terpukul dengan berita Lisa yang sedang koma. Rey melihat diri Lisa terbaring di rumah sakit. Ini bukan Lisa, Lisa tak seperti ini, Lisa kuat ia tidak lemah.
"Lis, bangun" ucap Rey dengan suara bergetir.
"Bentar lagi kita ulangan kenaikan kelas Lis, bukannya Lo nunggu saat-saat yang kayak gini? Lo bilang ke gue harus duduk sama Lo saat ulangan, tapi Lo sendiri malah enak-enakan tidur di sini" ucap Rey berusaha tertawa agar ia tak terlihat sedih di hadapan Lisa.
"Lis, gue bego ya, harus nya dari dulu gue ungkapin perasaan gue ke Lo, tapi sekarang gue malah jadian sama cewek lain, Lis, gue sebenernya gak mau pacaran sama cewek itu, tapi ortu gue maksa gue supaya bisa Nerima dia, gue minta maaf sama Lo Lis, maaf, gue harap Lo cepet bangun ya, gue pergi dulu Lis, gue udah beliin Lo Bunga mawar putih kesukaan Lo" ucap Rey dengan senyum yang bersamaan dengan air mata. Lalu Rey menaruh bunga nya di atas meja dan keluar dari ruangan itu.
Tak lama sahabat Lisa datang membawa bunga mawar putih kesukaan Lisa.
"Hai Lis, masih belom bangun juga ya, gue kangen Lis sama Lo, gue kangen kita main bareng, ketawa bareng" ucap Lea dengan nada sedih.
"Lis, kenapa si Lo gak pernah cerita sama gue kalo Lo punya penyakit mematikan ini? Gue merasa bersalah banget karena udah marah sama Lo, bahkan gue gak ada saat Lo lagi sedih, gue terbakar api cemburu karena Lo pacaran sama kak Angga. Maafin gue Lis," ucap Angel yang terus-terusan memegangi tangan Lisa.
"Kenapa si Lo selalu aja gini, kenapa kalo ada masalah di Pendem Mulu Lis, kenapa? Kita Kan sahabatan udah lama, dari kita SD Lis sampe sekarang Lo masih aja begini, gue mau Lo terbuka sama gue" ucap Atiqah.
"Gue gak tau si mau ngomong apa, tapi intinya Lo harus kuat. Inget Lis, kita semua sayang sama Lo. Banyak yang nunggu Lo bangun dari koma. Lo harus kuat dan bangkit lagi Lis." Ucap Widia seakan-akan menguatkan Lisa.
Mereka pun satu-satu menaruh bunga mawar putih di meja dan keluar dari ruangan itu.
∆∆∆
Rey sedang berada di rumah nya ia sangat tidak bersemangat. Orang tua nya yang bingung akhir nya bertanya kepada Rey.
"Rey, kamu kenapa?" Tanya mamah Rey.
"Gapapa," Jawab Rey dengan malas.
"Jangan gitu dong, kamu harus jujur sama mamah,"
"Mamah mau aku jujur? Mah, aku gak mencintai cewek itu"
"Maksud kamu?"
"Gara-gara mamah sama papah jodoh-jodohin aku, sekarang orang yang Rey sayang sedang koma mah! Gara-gara keegoisan kalian berdua, aku jadi gak bisa hibur dia karna kalian terus-terusan menyuruh aku untuk ngedate dengan cewek yang gak jelas asalnya." Rey sangat muak dengan orang tuanya.
"Apa itu, Lisa?" Tanya mamah nya.
"Ya, dia Lisa. Cewek yang selama ini Rey sayangi. Tapi, di saat dia lagi butuh tempat curhat Rey nggak ada. Itu semua karna kalian yang nggak pernah ngerti perasaan Rey." Jawab Rey.
"Rey, seandainya kamu menolaknya pasti mamah akan dukung kamu sama Lisa dan bilang ke papah dengan baik-baik"
"Nolak mah? Aku dah berkali-kali bilang itu ke papah, tapi apa? Hasilnya nihil mah" Rey pun akhirnya pergi ke kamarnya dengan emosi yang memuncak.
Rey sudah berjanji akan selalu berada di sisi Lisa, namun saat itu Rey mengingkari janji nya.
∆∆∆
Di sini Deven sekarang, rumah pohon. Ya, tempat yang selalu jadi tempat favorit Lisa. Deven menatapi bintang-bintang di langit yang berkilau sangat indah.
"Ohh, jadi ini, yang Lo maksud kalo Lo akan menjadi salah satu dari mereka?" Ucap Deven masih menatap bintang.
Flashback on
"Dev, gue nanti bakal jadi salah satu dari bintang itu." Ucap Lisa sambil menatap bintang.
"Mana mungkin, Lo kan jelek, sedangkan bintang itu indah banget" ucap Deven meledek.
"Yaudah kalo gitu gue ganti nama aja jadi indah biar gue bisa jadi salah satu bintang itu." Ucap Lisa sebal.
"Hahaha"
Flashback off
"Jadi ini cara Lo Lis, Lo bilang Lo udah sembuh dari penyakit itu, tapi Lo malah bohong. Gue kecewa Lis, tapi gue terlanjur sayang sama Lo." Ucap Deven sambil meneteskan air matanya.
"Arghhhhh" teriak Deven agar semua orang tau bahwa saat ini hati Deven sedang sangat hancur.
-
-
-
-
-
#hii🤗 jangan lupa vote+komen yaa😙 share cerita ini karna nanti bakalan ada part yang seru dan sedih sekaligus 😆see you💖
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK KELAS [TAMAT]
Fiksi RemajaPada dasarnya kakak kelas itu ganteng-ganteng dan cool, tetapi teman sekelas gak. Lisa mempunyai sifat yang pendiam, iya, di sekolah doang. Tapi kalo di luar sekolah ia mempunyai sifat yang amburadul salah satunya adalah petakilan. Mempunyai sahaba...