Kakak Kelas #29

384 26 6
                                    

"Sampai saat ini aku masih menunggu kamu"

∆∆∆

5 tahun kemudian...

Lelaki itu sedang berjalan di koridor sambil membawa beberapa buku di tangannya.

"Woy bro, rajin amat Lo bawa buku banyak gitu" ucap salah satu teman sekelasnya.

"Kan gue pinter" ucap lelaki itu sambil cengengesan.

"Oy bro, gimana Sama dia?" Tanya cowok itu.

"Masih sama, belum ada perubahan" Jawab cowok itu yang tak lain adalah Angga.

"Kenapa Lo gak milih cewek di sini aja coba. Dari pada nunggu yang gak pasti" ucap temannya itu yang bernama Ryan.

"Yailah cari yang kayak dia susah bro" ucap Angga sambil menaruh buku nya di meja.

"Yaudah yuk kantin" ajak Ryan.

"Gak dah, gue lagi ngumpulin duit nih" tolak Angga.

"Yailah, kayak sama siapa aja Lo. Udah ayok, gue bayarin. Gue abis jadian nih sama kakak senior" ucap Ryan dengan sangat senang.

"Si kak Salsa?" Tanya Angga.

Salsa adalah senior yang sangat baik hati dan juga mempunyai paras yang sangat cantik.

"Yoi, gak nyangka kan lo? Haha"

"Gila Lo bro, pasti abis ini Lo bakalan jadi bahan ejekan nih sama cowok-cowok yang udah ngincer kak Salsa dari dulu"

"Jangan gitu dong ngomong nya. Jadi ngeri nih gue"

Akhirnya mereka berdua sampai di kantin yang sangat ramai. Namun, mereka berdua mendadak berhenti karena ada yang menghalangi jalannya. Ya, siapa lagi kalo bukan kakak senior.

"Permisi kak, saya mau lewat" ucap Ryan.

"Jadi Lo, yang namanya Ryan?" Tanya salah satu senior.

"I-iya kak, kenapa ya?" Jawab Ryan dengan sangat gugup.

"Berani banget Lo rebut Salsa dari gue!" Ucap cowok itu dengan nada emosi dan menarik kerah baju Ryan.

Angga yang melihat langsung terkejut dan sontak menepis tangan cowok itu.

"Wah, berani ya Lo sama gue" ucap cowok itu yang bernama Jordan.

"Kita cuma beda umur bukan beda nyali!"

"Gue gak ada urusan sama Lo! Gue cuma mau ngasih pelajaran ke nih bocah" ucap Jordan yang langsung ingin menonjok Ryan. Tetapi Jordan salah menonjok, ia menonjok Salsa.

"Salsa!" Panggil Ryan dan langsung menggendong Salsa ke UKS.

"Kayaknya abis ini ada yang bakal di keluarin dari universitas ini." Ucap Angga dan langsung meninggalkan Jordan.

∆∆∆

Dret dret  suara nada dering dari handphone Angga berbunyi.

"Bentar ya Yan," ucap Angga dan mengangkat telepon itu.

Ada apa?

Nga, Lisa udah sadar dari komanya

Serius?

Iya

Gue otw kesana sekarang

"Yan, gue balik duluan ya, bilangin ke Mr Jane, gue izin karena ada urusan mendadak" ucap Angga.

"Emang kenapa?" Tanya Ryan.

"Lisa udah sadar dari komanya Yan." Jawab Angga.

"Yaudah Lo kesana sekarang"

Angga langsung bergegas untuk kerumah sakit. Kabar baik itu membuat Angga menjadi sangat semangat untuk bertemu dengan Lisa. Saat sampai di rumah sakit Angga langsung ke ruangan Lisa. Di sana sudah banyak orang yang menunggu. Tapi yang anehnya, mengapa semua orang menangis?

"Dev? Kok ini pada nangis? Lisa mana? Dia gapapa kan?" Pertanyaan Angga membuat Deven tak mampu untuk menjawab nya.

Angga pun langsung memasuki ruang itu tanpa mendengarkan jawaban dari Deven. Angga melihat banyak dokter yang sedang memeriksa Lisa. Dan satu lagi, ada seseorang yang terbaring di atas kasur lalu di tutupi kain.

"Dok, i-ini siapa yang di tutupi kain?" Tanya Angga.

"Maaf, Lisa sudah tidak bisa di selamatkan" Jawab dokternya.

"Gak. Gak mungkin. Dokter pasti boong kan? Jawab dok!" Angga mulai menangis sejadi-jadinya.

"Lis, bangun, Lo janji sama gue, kalo kita bakal selalu bersama. Lis, gue mohon, bangun Lis." Ucap Angga yang air mata nya masih menetes di pipinya.

"Nga, ikhlasin Lisa. Dia pasti sedih liat Lo kayak gini" ucap Bima.

"Nga, sebelum Lisa pergi, dia bilang Lo harus ke kamar dia dan di sana Lo akan nemuin sebuah kotak" ucap Deven.

"Lisa juga bilang ke gue, kalo Lo gak boleh sedih, dan Lo akan nemuin sebuah rahasia besar dia dalam kotak itu," ucap Lea.

Angga hanya diam, ia tak tau harus berbuat apa. Ia bingung harus gimana. Rasanya hidup Angga tidak lagi berwarna, saat ia mengetahui bahwa kekasihnya sudah tidak ada lagi di dunia ini.

"Lagi," ucap Angga.

"Maksud Lo?" Tanya Deven yang mendengar suara Angga.

"Lagi-lagi gue kehilangan orang yang gue sayang. Lagi-lagi gue gagal buat jaga orang itu." Ucap Angga.

"Ini bukan salah Lo, ini udah kehendak Tuhan" ucap Deven.

"Yang di bilang Deven bener Nga, Lo gak salah. Ini emang udah takdir nya Lisa seperti ini. Semuanya yang atur tuhan Nga. Mungkin Lisa terlalu baik hingga Lisa di ambil oleh tuhan lebih cepat" ucap Bima.

"Gue benci di saat orang yang gue sayangi di ambil satu per satu" ucap Angga.

-

-

-

-

-
#hiii🤗maaf ya baru up:" dan maaf juga agak pendek cerita nya karna nyari idenya juga agak susah si hehe. Vote+komen yaa😘 See you💖

KAKAK KELAS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang