Kini Jeff tengah memapah Liano menuju kelasnya, anak itu tetap kukuh ingin mengikuti pelajaran bahkan ucapan pedas sang Kakak tak meruntuhkan keinginannya.
Jeff mendudukan Liano dibangkunya, Liano tersenyum hangat Jeff sangat membantunya hari ini padahal mereka baru saja saling mengenal hal itu membuat Liano merasa bersyukur setidaknya ada salah satu teman kelasnya yang mau perduli dengannya.
"Jeff makasih ya hari ini Lian ngerepotin kamu banget deh maaf ya Jeff". Ucapnya sedikit menyesal.
"Nggak masalah sekarangkan kita teman kan". Seru Jeff membuat Liano tersentak apa tadi Jeff ingin menjadi temannya?
Liano melebarkan cengirannya tak bisa lagi menahan rasa senangnya "T-teman? Jeff mau temenan sama Lian?". Tanyanya polos membuat Jeff gemas saja, Jeff membalas dengan anggukan kepala.
"Terimakasih Jeff, mending sekarang kamu kembali kebangku kamu kayaknya bentar lagi bel masuk deh". Ucap Liano
"Oke, nanti jam istirahat ke dua kita kekantin bareng ya". Liano hanya mengangguk ringan dibarengi senyum manisnya.
***
Dimas menyesap kopinya sembari menatap datar layar laptopnya yang dibiarkan menyala begitu saja isi kepalanya terasa penuh dengan berbagai macam pikiran.
Ia memijit pelan pelipisnya kini malah kepalanya terasa pusing percuma saja dirinya menyibukan diri namun pikirannya saja tengah kacau.
Ponselnya tiba-tiba berdering nyaring terdapat panggilan disana yang tertera nama Delon, adik iparnya.
Dimas cukup terkejut dirinya berusaha menenangkan diri sebelum menjawab panggilan itu.'Halo Bang..' ucap Delon diseberang sana Dimas cukup terpaku mendengarnya.
'Iya ada apa Lon?'. Ucap Dimas setenang mungkin.
'Bisa kita bicara sekarang bang, ada hal penting yang harus kita bicarakan'.
'Dimana?'.
'Bang Dimas lagi nggak sibukkan? Bagaimana kalo Abang ke Rumah sakit sekarang temui saya diruangan'.
Sejenak Dimas terdiam ia tengah bergelut dengan pikirannya antara ingin dan tidak, namun dengan terpaksa ia mengiyakannya.
Setelah mengiyakan panggilan pun terputus, Dimas mengambil jasnya dan segera ia pakai.
***
Tak terasa bel istirahat kedua akhirnya bergema membuat sebagian siswa tampak kegirangan akhirnya waktu untuk sekedar mendinginkan otak telah tiba.
Jeff segera merapihkan buku dan juga alat tulisnya Jeff melirik Liano yang juga tengah merapihkan alat tulisnya.
"Ke kantin yuk Jeff". Ajak Arion teman sebangku Jeff, "Lo duluan deh Yon gue bareng Lian soalnya". Jawab Jeff sehalus mungkin agar Arion teman sejak masa SMP nya ini tidak sakit hati.
Arion mendesah kecewa bahkan ia menatap Liano tajam "Ya udah!". Ketus Arion yang segera beranjak dari kursinya.
Liano menjadi merasa tak enak pada Arion "Jeff, kenapa kamu nggak bareng Arion aja sih kayaknya dia marah deh". Cicit Liano, Jeff menghela nafasnya sebenarnya ia sedikit tak suka jika bersama Arion anak itu kerap kali bertingkah seenaknya dan berbuat semena-mena terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hope (END)√
FanfictionNote : Perhatikan setiap bagian chapter karena nggak urut! Tuhan... Harapan Lian nggak muluk-muluk kok Lian cuma pengin Ayah sama kakak sayang sama Lian.