*1*

6.5K 301 4
                                    


Selamat membaca semoga suka sama ceritanya😊

"Tolong menikahlah dengan Jungkook Yein! Ini adalah permintaan terakhir ku sebelum aku pergi, nanti aku sendiri yang akan menyiapkan segalanya" ucap Jaehwa.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak akan menikah dengannya dan kau masih hidup jangan katakan kalau kau akan meninggalkanku Jaehwa, lagi pula aku tidak mengenal gadis ini" Tolak Jungkook.

"Jaehwa maafkan aku tapi aku tidak bisa menuruti keinginanmu mianhae," ucap Yein lalu pergi meninggalkan Jungkook dan Jaehwa.

"Kenapa Jaehwa mengatakan hal itu tadi? Aku tidak habis pikir bagaimana bisa ia mengatakan bahwa aku harus menikah dengan Jungkook yang notabenenya adalah suaminya," monolog Yein mengingat permintaan Jaehwa.

"Yein-ah" panggil seseorang dari arah belakang.

Yein melihat ke asal suara yang memanggil namanya.

"Oppa!" Yein berlari menuju sumber suara tersebut.

Yein berlari lalu memeluk orang yang memanggilnya tersebut. "Chanyeol oppa aku sangat merindukanmu, kenapa kau baru kembali sekarang."

"Mian, kau tahu kan oppa sangat sibuk dengan bisnis oppa di Amerika."

"Aku tahu sangat sibuk tapi jangan sampai melupakan adikmu yang cantik ini" ucap Yein sambil menunjukkan aegyo-nya.

"Astaga Yein kau sudah besar ternyata, kau juga terlihat lebih dewasa itulah yang dikatakan appa dan eomma, tapi sepertinya dari caramu berlari lalu memelukku kau terlihat masih seperti anak-anak usia 10 tahun" ucap Chanyeol sambil terkekeh.

"Ya! oppa aku bersikap seperti ini karena aku merindukanmu" kesal Yein sambil mempoutkan bibirnya.

"Jinjja? apa kau sangat merindukanku? kalau begitu ayo peluk aku lagi."

"Aissh oppa menyebalkan, tapi memang benar aku merindukanmu" Yein tersenyum sambil melepaskan pelukannya.

"Yein apa yang kau lakukan di rumah sakit?" tanya Chanyeol.

"Aku sedang menjenguk temanku yang sakit, lalu apa yang oppa lakukan di sini?" Yein balik bertanya pada Chanyeol.

"Aku sedang memeriksakan kandungan Soora" jawab Chanyeol.

"Lalu bagaimana keadaan Soora eonni?"

"Soora dan bayinya sehat, sebenarnya aku yang memaksa eonnimu itu untuk memeriksakan kandungan karena aku khawatir pada mereka."

"Sepertinya oppaku sangat senang akan segera menjadi seorang ayah" goda Yein kepada Chanyeol.

"Tentu saja! oppamu ini sangat senang kalau begitu oppa pergi dulu eonnimu pasti sudah sangat kesal karena menunggu di dalam mobil."

"Ya sudah cepat oppa susul Soora eonni supaya tidak kena marah dan titipkan salamku pada eonni."

"Baiklah oppa akan pergi tapi kau tidak pulang sekalian" tawar Chanyeol.

"Aniyo, aku mau pergi ke toko buku setelah ini" ucap Yein berbohong.

"Kalau begitu oppa pergi dulu sampai jumpa di rumah" ucap Chanyeol sambil mengacak-acak rambut Yein lalu pergi.

Ternyata sedari tadi ada mata yang mengawasi perbincangan Yein dan Chanyeol tanpa mereka sadari. Lalu orang tersebut mendekati Yein.

"Yein," panggil pria yang mengawasi Yein sedari tadi.

"Jungkook" ya benar dia adalah pria yang sedari tadi mengawasi Yein saat berbicara dengan Chanyeol.

"Jaehwa memanggilmu" setelah mengucapkan kalimat tersebut Jungkook langsung pergi.

"Nee"

Setelah itu Yein masuk ruangan Jaehwa dan bertanya untuk apa dia memanggil dirinya.

"Jaehwa ada apa kau memanggilku, apa ada yang kau butuh kan?" tanya Yein kepada Jaehwa.

"Ada, tapi kau harus berjanji untuk mengabulkannya" ucap Jaehwa.

"Baiklah aku berjanji akan menuruti keinginanmu, katakan apa yang kau butuhkan?"

"Aku ingin kau menikah dengan Jungkook."

Deg

Yein kembali membulatkan matanya setelah mendengar ucapan Jaehwa.

"Jaehwa aku tidak bisa menuruti keinginanmu! mintalah hal lain tapi jangan memintaku untuk menikah dengan suamimu" tolak Yein dengan lembut.

"Tapi kau sudah berjanji akan menuruti keinginanku dan mengabulkannya itulah keinginanku, kau harus menepati janjimu Yein aku mohon."

Dengan terpaksa Yein menerima keinginan Jaehwa untuk menikah dengan Jungkook.

"Tapi Jungkook tidak mungkin mau menikah denganku Jaehwa" ucap Yein.

"Aku akan membujuk Jungkook untuk menikah dengan mu, kau tenang saja dan terima kasih sudah menuruti keinginanku."

Yein hanya membalas dengan senyuman karena ia tidak tahu harus berkata apa lagi.

Setelah Jaehwa dan Yein selesai berbicara Jungkook datang dengan membawa kursi roda. Ternyata hari ini Jaehwa sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

Karena Yein tidak mau menggangu mereka berdua, akhirnya Yein pergi tanpa mengucapkan apa pun.

Apartemen Jungkook

"Jungkook aku ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi kau harus berjanji akan mengabulkan permintaanku" ucap Jaehwa.

"Baiklah aku berjanji akan menuruti keinginanmu, memang apa yang kau mau ayo katakan" balas Jungkook sambil tersenyum.

"Menikahlah dengan Yein itu keinginanku" ucap Jaehwa sambil tersenyum.

Perlahan senyuman Jungkook memudar setelah mendengar keinginan Jaehwa.

"Tidak! Aku tidak mau menikah dengan gadis itu, kau adalah istriku dan tidak akan ada yang bisa menggantikan posisimu" tolak Jungkook dengan nada tinggi.

"Tapi Jungkook umurku sudah tidak lama lagi aku ingin kau segera mendapatkan pengganti ku untuk menjaga dan merawatmu" ucap Jaehwa sambil menitikkan air mata.

"Aniyo! jangan katakan itu lagi aku tidak akan merubah keputusanku, aku tidak akan pernah menikah lagi walaupun kau pergi karena tidak akan ada wanita yang bisa menggantikan posisimu sebagai istriku" ucap Jungkook sambil mengusap air mata Jaehwa.

"Jungkook aku mohon tolong turuti keinginanku untuk yang terakhir kalinya supaya aku bisa tenang nanti, kumohon" ucap Jaehwa yang menghempaskan tangan Jungkook dari pipinya.

Jungkook menarik nafas dalam-dalam lalu menjawab keinginan Jaehwa.

"Baiklah Jaehwa aku akan menerima keingina mu" jawab Jungkook pasrah dan karena terikat janji Jaehwa.


Terima kasih buat yang udah baca, semoga ceritanya menghibur ya🙏
Jangan lupa pencet bintang kalau suka dan jangan lupa coment ya supaya aku lebih semangat bikinnya😊

Why ~ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang