-ˏˋ selamat membaca ˊˎ-
"Valy" panggil Ayra.Valy yang sedang menghadap belakang guna mengobrol dengan Sovi menoleh ke arah Ayra yang memanggilnya.
"Kenapa?" tanya Valy.
"Bisa bicara sebentar?" Valy menoleh ke arah Sovi, sedangkan Sovi menyedikkan bahunya. Ia tak tahu apa yang akan Ayra bicarakan.
"Oke" Valy beranjak dari duduknya, ia mengikuti Ayra keluar kelas. Mereka mengobrol di tangga yang sepi sebab ini jam pelajaran dan kebetulan kelas mereka kosong.
"Itu kamu kan?" tanya Ayra.
Valy mengerutkan alisnya "Apa?"
"Itu kamu kemarin kan?" ucap Ayra tegas.
"Tolong jelasin secara detail, aku ngga ngerti" Valy menyenderkan tubuhnya ke dinding.
"Aku kemarin dibully Jasmine" Ayra duduk dianak tangga sehingga posisi Ayra berada didepan Valy, mereka saling berhadapan.
Valy mengangguk "Aku tau, kamu kemarin cerita digrup"
"Ada yang nolongin aku, namanya Lyli" Ayra kembali menatap Valy.
"And?" tanya Valy.
"Lyli itu kamu bukan?" ucap Ayra.
"Wow, kenapa bisa kamu berspekulasi bahwa Lyli itu aku?" tanya Valy.
"Lyli diambil dari dua digit belakang nama Valy, kamu tanya aku siapa sebenarnya dan kemarin-" Ayra menjeda perkataannya, ia bingung harus mengatakannya atau tidak.
"Kemarin?" tanya kembali Valy.
Ayra menatap tajam ke arah Valy "Who are you?"
Valy tersenyum tipis "Valy"
"Nama lengkap kamu" tegas Ayra.
"Launa Valley" Ucap Valy.
Tring.....
Pas sekali Valy hendak melanjutkan perkataannya, bel pelajaran selanjutnya berbunyi. Itu artinya Valy dan Ayra harus segera pergi ke kelas, sebab jam kosong sudah habis.
Mendengar bel tersebut Ayra beranjak dari duduknya "Nanti kita lanjutin"
"Ayra" panggil Valy.
Ayra menoleh ke arah Valy "Kenapa?"
"Kenapa harus pura-pura lemah jika nyatanya kita kuat?" tanya-nya tanoa menoleh ke arah Ayra.
Valy menoleh ke arah Ayra "Kenapa harus dipendam?" Lalu ia pergi meninggalkan Ayra yang diam membisu.
~
"Kenapa kalian diam?" kini mereka sudah berada dikantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target, dia tidak akan melepaskannya. Takdir memang tidak bisa dilawan. Ingat saja, sekarang aku menjadi...