"Apa yg mau lo omongin?" Tanya Valy.
Mereka sudah berada di kamar Valy.
"Delvin, lo tau kan hubungannya sama Lesa" ucap Ayra.
Valy kaget.
"Mereka"
"Mantanan" ucap Valy.
"Udah gue duga" ucap Ayra lalu merebahkan dirinya di kasur Valy.
"Kenapa lo ga ngasi tau gue, kalo mereka pergi bareng ke mall waktu itu?" Tanya Ayra.
"Gue gamau ikut campur sih, tapi sisi lain gue gamau kalian bertengkar cuma gara-gara ini" ucap Valy.
"Lo darimana tau?" Tanya Valy.
"Lesa" ucap Ayra.
"Lesa ngasi tau gue dia mantan Delvin, bagusnya dia bilang kalo dia ga bermaksud merusak hubungan gue sama Delvin" ucap Ayra.
"Lalu?" Tanya Valy.
"Gue ga kesel sama Lesa, gue kesel sama Delvin kenapa dia gamau ngasi tau gue" ucap Ayra yg matanya udah berkaca-kaca.
Gue harus ngapain? -Vly
"Sorry, gue ga bisa ngasi saran yg bagus, lo tau kan gimana gue dalam hal kayak gini?" Tanya Valy.
"Kalau gue diposisi lo, gue bakal tanya langsung sama Delvin" ucap Valy.
"He's stupid, I've asked him and he just kept quiet" ucap Ayra lalu menghapus air matanya sendiri.
Valy terdiam, harus berpikir apa yg harus dia lakukan.
"Lo udah tanya sama Lesa?" Tanya Valy.
"Gue langsung block dia" ucap Ayra.
"Look, who's stupid now?" Tanya Valy.
"Selesaikan dengan kepala dingin" ucap Valy.
"Jangan lemah, kayak orang bego lo" ucap Valy sambil menyerahkan HPnya ke Ayra.
"Hallo Va, kenapa lo nelpon? Tumben"
Yup, Delvin.
Ayra menatap Valy dan Valy hanya mengangguk.
"Delvin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target, dia tidak akan melepaskannya. Takdir memang tidak bisa dilawan. Ingat saja, sekarang aku menjadi...