-ˏˋ selamat membaca ˊˎ-
"Ayra" panggil Valy.
Ayra yang tengah asik duduk disebuah sofa menoleh ke arah Valy.
Mereka tengah berada diatas balkon, awalnya hanya Ayra yang ada disana namun lima menit kemudian Valy menghampirinya.
"Kenapa?" tanya Ayra.
Valy duduk disamping Ayra "Gue mau nanya"
"Nanya apa?"
"Waktu itu, lo ditarik bu Luna" ucap Valy.
Ayra mengangguk "Iya"
Valy menatap ke arah Ayra "Kalau boleh tau kenapa cuma lo yang ditarik?"
Ayra membuang muka "Gatau"
Valy masih memperhatikan Ayra, ia mencoba mencari kepastian dari ucapan Ayra tadi.
"Okay okay aku ngga bjsa bohong"
Valy tersenyum puas "Let me hear"
"Bu Luna nganterin aku ke kakek, disana aku dikasi tau buat ngga ikut campur lebih dalam" ucap Ayra.
"Ikut campur?"
Ayra mengangguk "Aku ngga boleh bergaul sama kalian, kamu taukan keluargaku"
"Keluargaku awalnya dekat sama keluarga kamu tapi beberapa bulan sebelum kejadian itu keluarga kita jadi ngga dekat lagi" lanjut Ayra.
"Jadi, cuma gue doang?" tanya Valy kembali.
"Ngga, Sovi dan Becca juga" jawab Ayra.
"Aneh banget"
Ayra mengangguk setuju, memang sangat aneh. Jika tidak ingin Ayra didekati, mengapa Valy, Becca dan Sovi dimasukkan ke dalam kelas yang sama dengan Ayra.
"Dan lo setuju?" tanya Valy.
"Kalau aku setuju, mungkin aku ngga bakal ikut nginep disini" sahut Ayra.
"Siapa tau kamu jadi mata-mata" ucap Valy.
Ayra membelalakkan matanya "Ahaha, tadinya"
Suasana kembali hening, Ayra melanjutkan "Aku ngerasa harus percaya sama kamu"
"Why?"
"Entahlah, aku pikir bisa mengembalikan kedamaian keluarga kita" ucap Ayra.
"Lo bilang ibu lo kecelakaan setelah keluarga gue dibunuh" ucap Valy.
"Ya"
"Menurut lo ada kaitannya ngga?" tanya Valy.
"Valy jujur, sebenarnya keluargaku benci keluarga kamu. Setelah pemakaman mereka semua berkumpul dan berasumsi penyebab kematian mamaku adalah keluarga kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target, dia tidak akan melepaskannya. Takdir memang tidak bisa dilawan. Ingat saja, sekarang aku menjadi...