Valy mencekik leher Arvind.
"Mau apa lo?" Tanya Valy dengan sorot mata tajam.
Tinnnn tinnn
Seketika Arvind langsung menjauhkan wajahnya dari Valy.
"Disini dilarang berhenti, ngehalangin jalan aja" ucap seseorang .
Orang tadi menjalankan mobilnya dan melewati mobil Valy yg memang agak mengganggu jalan.
"Va, gue yg nyetir" ucap Arvind
Valy hanya menatap Arvind.
"Gue ga bawa mobil" ucap Arvind.
Mendengar jawaban Arvind, Valy segera keluar dari mobilnya untuk bertukar posisi dengan Arvind. Valy tidak peduli mengapa Arvind bisa menemukannya, yg terpenting baginya saat ini adalah dia ingin cepat pulang.
~
Setelah mengantar Valy pulang, tentu Arvind tidak langsung pulang, dia ingin menemani Valy.
Valy sudah menyuruhnya pulang tetapi Arvind bersikeras untuk tetap diam sebentar di mansion Valy dengan alasan untuk mengawasi Valy.
Valy tentu tidak menolak, dia tidak ingin pusing-pusing berdebat dengan Arvind.
Brakk
"Valyyyyy"
Sepertinya Valy kedatangan tamu.
"Apaan sih" ucap Valy.
"Keadaan tante gimana?" tanya Sovi.
"Ha? tante Vera kenapa?" tanya Ayra.
"Kecelakaan" ucap Sovi.
"Kok lo bisa tau? Gue ga ada bilang apapun ke kalian" ucap Valy.
"Kristy yg ngasi tau gue" ucap Sovi.
"Oh, darima-
"Woe nggak mau ngenalin dia siapa nih?" ucap Becca sambil menunjuk Arvind.
"Oh, gue..." Arvind menatap Valy.
"Gue temen masa kecilnya Valy" ucap Arvind yakin.
Ayra menatap bingung ke arah Arvind.
"Gue Arvind"
"Oh... Gue Ayraaaa"
"Gue Becca, itu Sovi" ucap Becca sambil menunjuk Sovi.
"Va, gue pulang duluan ya, kasian Yena dirumah" ucap Arvind.
Valy hanya melihat Arvind keluar dari mansionnya.
"Gue ga pernah kenal dia tuh" gumam Ayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target, dia tidak akan melepaskannya. Takdir memang tidak bisa dilawan. Ingat saja, sekarang aku menjadi...