"Sebagai bawahan gue" Ucap Valy.
"Untung sayang ya tuhan" gumam Arvind sambil mengelus dadanya sabar.
"Gue serius, seperti yg tadi gue katakan. Lo mencari informasi penting tentang kedua keluarga itu, gue bakal suruh dua orang buat ngebantu lo" ucap Valy dan dibalas anggukan oleh Arvind.
Maklum bucin, apapun yg disuruh Valy bakal diturutin.
"Jadi apa rencananya?" tanya Ayra.
"Ga ada" ucap Valy.
"Serius Va?" tanya Ayra.
"Dua rius" sahut Arvind.
"Gue nanya Valy" ucap Ayra sinis.
"Kalem euy" ucap Arvind.
"Nunggu mereka bergerak aja, rencananya masih gue pikir-pikir dulu" ucap Valy.
"Yaudah kalo gitu gue pulang ya, kalo ada apa-apa chat aja" ucap Ayra yg hendak bangun.
"Oke deh eh tapi-
Valy tidak jadi melanjutkan perkataannya karena Ayra sudah berlari keluar.
"AYRA BALIK SINI, BERESIN KAMAR GUE, BERANTAKAN GARA-GARA LO"
Yah kamar Valy berantakan karena terdapat sisa sampah makanan Arvind dan Ayra.
Sementara itu, Arvind sudah pergi keluar saat Valy meneriaki Ayra.
Yah mau tak mau Valy harus membereskan kamarnya sendiri.
Dasar temen lucknut.
~
Okey it's SCHOOL time.
Paginya Valy diantar oleh Arvind ke sekolah.
Kenapa diantar? Alasannya karena Valy males mengendarai mobil :).
Ya kek author kalo sekolah males bawa motor ya bikin alasan apapun biar dianter sama ortu :v.
"Pulang jam berapa lo?" tanya Arvind.
"Ntar gue chat" ucap Valy lalu pergi memasuki sekolah.
"Makasinya mana sayang?" tanya Arvind.
Valy menunjukkan jari tengahnya dari kejauhan tanpa menoleh ke arah Arvind.
Arvind langsung pergi setelah Valy sudah menghilang dari pandangannya.
Sementara itu, Valy berjalan ke kelasnya dan melihat terjadi kegaduhan dikelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target, dia tidak akan melepaskannya. Takdir memang tidak bisa dilawan. Ingat saja, sekarang aku menjadi...