"Masukk" ucap Valy yg sudah tau siapa yg mengetuk pintunya, siapa lagi kalau bukan...
Pftttt
Uhukk
Arvind.
Yah Ayra tersedak minumannya, itu cola mungkin sampai ke hidungnya UWOKWOKWOKWOK.
"Loh? Kok ada Arvind?" tanya Ayra.
"Gue tinggal sama Valy sekarang" canda Arvind yg ikut duduk.
Jadi mereka duduk melingkar gitu.
Valy menatap tajam Arvind, sedangkan Ayra menampakkan ekspresi 'bulan gosong' ke Valy.
"Bohong" ucap Valy.
"Ga usah nyembunyiin lah Va" ucap Ayra masih dengan ekspresinya.
"Mau gue usir kalian?" Tanya Valy datar.
"Eh lo mau ngomong apaan" ucap Ayra yg mulai serius setelah diancam Valy.
"Sok serius lo" ucap Arvind.
"Hey meeting time bro" ucap Ayra.
Valy menatap nyalang mereka.
Ok, mereka tak berani berkutik.
"Lo duluan" ucap Valy.
"Sebelumnya gue mau nanya boleh g?" tanya Ayra.
"Sure" ucap Valy.
"Lo sama Arvind kenal darimana? Trus kenapa dia ada disini?" Tanya Ayra.
"Arvind itu anak angkat papa gue, dia udah merhatiin gue dari lama, mama sama papa gue nyuruh Arvind ngawasin gue selama mama masih dirawat di rumah sakit, lagian dia bakal bantuin gue" ucap Valy.
"Bantuin apa?" tanya Ayra.
"Itu yg mau gue omongin sekarang" ucap Valy.
"Sekarang cuma lo yg bisa gue percaya" ucap Valy ke Ayra.
"Kenapa?" tanya Ayra.
"Sovi sama Becca" ucap Valy.
"They are Fake Friend and I hate this" ucap Valy.
"Udah gue duga" ucap Ayra.
"Lo mau bantuin?" tanya Valy.
"Tentu, percayalah gue bener-bener temen lo" ucap Ayra tersenyum.
Valy juga membalasnya dengan senyuman, namun mereka merubah senyuman itu dengan seringaian.
Sementara itu Arvind menyimak dengan ngemil kuaci.
"Belum tau mereka kalau kita bersatu kayak apa" ucap Ayra.
"They are stupid" ucap Valy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target, dia tidak akan melepaskannya. Takdir memang tidak bisa dilawan. Ingat saja, sekarang aku menjadi...