-ˏˋ selamat membaca ˊˎ-
Setelah itu para siswa bergerombolan menuju kelas Valy. Ah sepertinya informasi sudah menyebar luas.
Sovi dan Becca sudah kembali ke dalam kelas, mereka menghampiri Ayra dan Valy."Gimana?" tanya Valy.
"Udah diurus bu Siti" jawab Becca.
"Aku baru tau kamu pernah ikut PMR" ucap Ayra.
"Ah dulu aku ikut PMR" Sovi melirik ke arah Ayra.
"Kenapa sekarang ngga ikut?" tanya Ayra.
Sovi terdiam sejenak "Males, lagian udah dapet ilmu"
"Kalian ikut ekstra ngga?" tanya Becca.
"Aku cuma osis" jawab Ayra.
"Gue basket" ucap Valy.
"Masih buka anggota baru ngga?" tanya Becca.
"Gue tanya kak Bena dulu" Valy mengambil ponselnya lalu mulai mengetik sesuatu.
"Eum permisi" seseorang datang menghampiri mereka.
Mereka serempak menoleh "Oh ketua kelas"
"Kalian dipanggil ke ruang BK" ucap ketua kelas tersebut.
Mereka berempat saling melirik, lalu mengangguk serempak "Oke, makasi"
Ketua kelas tersebut berlalu, kemudia mereka beremoat menunu ke ruangan bimbingan konseling.
~
"Bisa jelaskan apa yang terjadi?" kembali lagi bersama bu Luna, guru BK di sekolah ini.
Valy meletakkan botol minum di hadapan bu Luna "Ini bukti bu"
Valy melirik kembali ke arah bu Luna lalu melirik sekilas ke arah guru-guru yang menguping pembicaraan mereka.
"Kalau ibu ngga percaya, ibu bisa liat CCTV" ujarnya.
"Ngga perlu CCTV" salah satu guru menghampiri mereka.
"Ayra, bisa ikut saya" ucap bu Luna.
Ayra melirik sekilas ke arah Valy lalu mengikuti bu Luna yang sudah keluar dari ruangan duluan.
"Maaf, saya akan menggantikan bu Luna untuk meminta keterangan dari kalian" wanita tersebut duduk di kursi yang tadi diduduki oleh bu Luna
"Jadi bisa diulang?" ujarnya.
"Saat jam istirahat, Rose datang bersama dengan temannya ke kelas kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target, dia tidak akan melepaskannya. Takdir memang tidak bisa dilawan. Ingat saja, sekarang aku menjadi...