-ˏˋ selamat membaca ˊˎ-
"Hati-hati loh"
"Ngga ada yang ketinggalan kan?"
Hari ini, mereka bertiga memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing setelah puas menginap di rumah Valy.
"Ngga ada" ucap Sovi, kini ia masuk ke dalam mobil miliknya.
"Kita pulang ya Va" Ayra menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan rumah Valy.
"Kita juga" begitupun dengan Sovi dan Becca.
"Iya" teriak Valy, walaupun tidak didengar oleh mereka.
Ketika Valy hendak menutup gerbang rumahnya, sebuah mobil menuju ke arahnya, itu mobil ibunya.
"Lho cepet banget mama pulang" batin Valy.
Valy kembali membuka gerbang tersebut, mempersilahkan mobil ibunya masuk ke dalam.
Kaca mobil tersebut tidak terlalu gelap sehingga menampakkan siapa saja didalamnya.
Dan sekarang Valy melihat dengan jelas bahwa ibunya tidak sendirian didalam mobil.
Valy bingung, namun dengan segera menghampiri ibunya yang hendak keluar dari mobil.
"Ma" panggil Valy.
Nyonya Zetta menoleh dengan raut wajah yang tidak bersahabat, suasana hatinya sedang buruk.
Valy lantas menoleh ke arah dimana sosok yang ia pikirkan akan keluar dari mobil.
"Halo adikku tersayang" ucapnya
Valy melebarkan matanya, menatap tidak percaya terhadap sosok tersebut.
"Kaget nggak? Oh pasti dong yah" ucapnya lagi.
"KELUAR LO" teriak Valy.
"Wow santai dong" sosok tersebut menghampiri Valy.
"Lo-
"Valy, keep calm" nyonya Zetta menengahi mereka.
"Kenapa dia ada disini?" tanya Valy.
"Valy, kita bicara didalam ya" ucap nyonya Valy.
Valy mengangguk, lantas ia pergi masuk ke dalam dan dengan sengaja menabrak kencang bahu sosok didepannya tersebut.
"Cih"
Sosok yang tidak diketahui namanya tersebut membuntuti Valy yang sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah, diikuti nyonya Zetta dibelakangnya.
Namun saat memasuki rumah, ia lantas menghentikan langkahnya untuk sekedar menatap seisi ruangan yang nampak megah.
"Baru liat rumah bagus ya?" sindir Valy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Nerd [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ COMPLETED ] Jangan takut jika aku sudah keluar dari persembunyianku. Tunggu saja, singa masih mengintai targetnya. Sekalinya dia mendapatkan target, dia tidak akan melepaskannya. Takdir memang tidak bisa dilawan. Ingat saja, sekarang aku menjadi...