Kelas sudah selesai. Toh hanya dua mata kuliah untuk hari pertama di awal perkuliahan. Taehyung juga tak terlalu tertarik karena hanya perkenalan saja dengan dosennya.
Tin tin..
Seseorang membunyikan klakson mobipnya tepat beberapa meter dari posisi Taehyung duduk.Seseorang itu menurunkan kaca jendelanya.
"Kau ikut Tae? " tawarnya
Taehyung menggeleng pelan sembari membenarkan posisi kacamata nya.
" Tidak Hoseok hyung. Jimin akan menjemputku sebentar lagi" balasnya
"Ah.. Begitu rupanya. Ya sudah. Aku duluan. Jika ada apa-apa hubungi aku. Bye"
Hoseok melambai pada Taehyung dan dibalas dengan lambai kecil. Tak lupa senyum tipisnya itu.
Hoseok itu senior nya semasa SMA, dia baik dan murah hati. Bahkan tak jarang dia suka mentraktir Taehyung dan Jimin disaat waktu luang nya. Dia mahasiswa tingkat akhir yang bekerja juga disalah satu agensi menari. Dia benar-benar penari handal. Itu menurut Taehyung dan juga Jimin.
Hari ini seharusnya ada pertemuan dengan anak-anak di fakultas seni nya, itulah sebabnya Hoseok mengajaknya pergi bersama karena dia juga satu fakultas dengannya. Tapi mengingat dia harus belanja buku bulanannya dan persediaan minggu nya dia akhirnya meminta ijin untuk tak datang.
...
"Taehyung!.." panggil Jimin sembari mendekatinya.
Taehyung menoleh sebentar lalu melanjutkan bacaannya yang tinggal beberapa halaman lali selesai.
"Ayo.. Jadikan? Ingin sekarang atau nanti? " Jimin duduk disampingnya dan meletakkan es kopi nya dimeja. Taehyung belum menjawab. Jimin seketika melihat buku yang dia baca. Dia mengangguk paham dan akhirnya diam sembari menunggu Taehyung menghabiskan bacaannya yang tinggal dua lembar itu.
*Buk
Suara buku tertutup itu menghentikan atensi Jimin pada ponselnya.
"Ayo.. "
Taehyung beranjak dari kursinya dan menunggu Jimin beranjak juga. Jimin pun mengangguk dan merangkul pundak sahabatnya itu dengan ramah.
" Mobilnya aku parkir dekat lapangan basket, tak apa kan? " Taehyung menggeleng. Toh hanya melewati taman lalu gedung teater dan sampai.
...
Mereka duduk tenang menuju market terdekat. Awalnya ingin ke toko buku terlebih dahulu, tapi kata Jimin ke market dulu agar ke toko bukunya bisa berlama-lama. Taehyung pun ikut saja tanpa menolak.
" Jadi kau ingin membeli buku apa untuk bulan ini Tae? "
" Tentang kehidupan. "
" Kehidupan? Seperti siklus hidup dan berkembang biak? " Jimin mencoba memastikan. Taehyung menggeleng pelan. Jimin mulai bingung.
" Tentang menikmati hidup yang sebenarnya " jelasnya singkat. Jimin pun mengangguk sok paham.
" Dikulkas masih ada beberapa sayur, jadi kita beli persediaan protein dan kalsium mu. Kau ingin buah apa? "
" Strawberry dan mangga". Jimin seketika menggeleng tak setuju.
"No, Big No Tae.. Lambungmu sedang bermasalah Tae. Kita beli pisang dan pir saja ya" tawarnya. "Lalu untuk apa kau menawariku tadi? Dasar".
Jimin mencelos. Taehyung benar, jika tak boleh buah itu mengapa menawarinya. Jimin pun tersenyum menampilkan deretan gigi kecilnya.
...
Selesai mereka membeli persediaan makanan mingguan. Mereka pun pergi menuju toko buku langganan mereka, lebih tepatnya Taehyung. Karena Jimin buka tipe orang yang suka membaca.
Jimin melihat-lihat rak komik sedangkan Taehyung masih sibuk memilih buku yang akan dia baca untuk persediaan nya sebulan.
"Jadi apa kau ingin ini? " tanya Taehyung dan menggelengkan kepala
" Tidak..tidak.. Yang ini saja bagaimana? "
" Tapi ini kan percintaan "
" Yang ini saja.. Detektif lebih seru"
Suara itu memenuhi ruangan di rak Taehyung. Jimin yang penasaran menghampirinya perlahan.
"Tae? " panggilnya sedang Taehyung masih sibuk dengan dirinya sendiri.
" Tae?... "
Taehyung pun menengok kearah Jimin dengan tatapan manjanya. Jimin terkejut.
" Tae? "
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Have Me (Complete.)
Short Story"Terima kasih banyak karena bersedia menjadi saudaraku, Jim" . . . . "Apapun untukmu Tae" . .