Author balikkk lagiii...
Yeahh... Akhirnya uppp
Satu-satu ya good reader...
Happy reading...
.
.
.
Hari tepat dimana Jimin dan Yoongi kembali ke Seoul. Jimin sengaja tak memberi kabar pada Taehyung karena ingin memberinya kejutan.
"Sudah semuanya Jim?
Yoongi berhenti sejenak menunggu sang adik yang masih mengambil beberapa tas di bagasi belakang.
"Duluan saja hyung. Aku menyusul nanti"
Jimin masih sibuk dengan beberapa bawaan sembari mengecek satu persatu. Takut jika pesanan sahabat nya itu tertinggal.
Yoongi yang sudah berada di ambang pintu sibuk memencet dial password apartemen Jimin. Berniat untuk meletakkan barang bawaannya terlebih dahulu.
Jimin pun setelah menekan dial password apartemen Taehyung pun langsung menuju kamar sahabatnya.
Meletakkan beberapa tas oleh-oleh kemudian pergi menuju dapur. Mengecek apakah di dalam kulkas persediaan untuk Taehyung masih ada.
Terkesan berlebihan memang, padahal Jimin dan Yoongi hanya pergi selama 3 hari tak lebih dan tak kurang.
Itu pun mereka rela melembur kerja mereka agar bisa cepat selesai dan pulang bertemu dengan bayi besar mereka.
*Cklek
Pintu apartemen Taehyung terbuka, Jimin dengan segera berjalan menuju ruang tamu.
"Taee, Jiminmu pul......ang"
Ucapan Jimin terputus, dia kira Taehyung yang datang ternyata seorang pemuda berperawak lebih tinggi sedikit darinya.
Jimin pun mengangguk pelan memberi salam. Telinganya memerah menahan malu karena tingkahnya lagi.
"Emm.. Anda siapa ya? Kenapa bisa... "
" A-aku temannya Taehyung, penghuni disamping apartemen ini. Jimin, panggil saja Jimin"
"Ohh.. Jimin hyung? "
" Eh?.. Hyung"
"Jungkook. Panggil aku Jungkook, hyung. Aku banyak mendengar Jimin hyung dari Ibu"
Jungkook menyalami Jimin yang sedikit tidak paham dengan situasi ini.
"Ah.. Ibu Kim"
'Jadi Jungkook itu anak dari suami ibu Tae ya' pikir Jimin dalam hati.
"Hyung ada perlu apa disini. Oh silahkan duduk hyung" Jungkook mempersilahkan Jimin duduk terlebih dahulu. Jimin pun menurut saja.
"Hanya mengunjungi Taehyung dan mengecek beberapa barang". Jungkook pun hanya ber'oh'ria.
"Taehyung dimana? "
" Taehyung hyung sedang di pameran. Acara kampus. Ini hari terakhir katanya "
" Ah, begitu ya. Kau sendiri kemari bersama Ibu Kim? " Jungkook mengangguk.
" Iya hyung. Dua hari lagi kami akan kembali. " jelasnya Jungkook dan Jimin hanya mengangguk paham.
" Em.. Ya sudah, hyung kembali dulu kalau begitu. Maaf sudah mengangguk waktumu. Sampai jumpa"
Jimin berpamitan sembari berjalan menuju pintu keluar. Melambaikan tangan sejenak lalu hilang dari balik pintu itu.
Jimin menghela pelan.
"Aku tak bisa membayangkan Taehyung selama tiga hari ini. Bagaimana perasaannya sekarang ya. Kuharap dia baik-baik saja."
Jimin bergumam sembari masuk ke dalam apartemennya. Dilihatnya sang hyung sibuk dengan alat-alat didapur.
Mungkin memasak sesuatu untuk makan malam nanti. Jimin juga belum mengecek keadaan kafe selama ia dan Yoongi tinggalkan itu.
"Hyung.. " panggilnya
" Ada apa Jim? Kau sudah bertemu Taehyung? " Jimin menggeleng
" Aku bertemu adik tirinya. "
Ucapan Jimin menghentikan atensi Yoongi pada acara memotong bawang. Ditatapnya Jimin sejenak lalu melanjutkan acara memotongnya lagi.
" Menurutmu bagaimana Jim? " Yoongi justru bertanya
" Dia terlihat baik dan sempurna. "
Dua kata itu sudah cukup untuk mempresentasikan Jungkook. Benar-benar laki-laki yang sempurna. Jimin setuju akan hal itu.
" Begitu ya. Pasti sangat sulit bagi bayi besar kita saat kita pergi kemarin " Jimin mengangguk.
" Telepon dia dan katakan kita sudah kembali. Suruh dia mampir kesini untuk makan malam Jim. Waktunya memanjakan bayi besar kita"
Jimin pun mengeluarkan ponselnya tanpa menjawab 'perintah' sang hyung.
"Halo, Tae.. "
'...... '
" Mampir ke apartemen ya kalau pulang nanti. Kami sudah kembali"
'.......'
Jimin terkekeh pelan mendengar Taehyung berbicara di telepon sebelah.
"Iya, Hati-hati ya... Sampai nanti"
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Have Me (Complete.)
Truyện Ngắn"Terima kasih banyak karena bersedia menjadi saudaraku, Jim" . . . . "Apapun untukmu Tae" . .