doublee uppp untuk malming ini...
.
.
.
.
happy reading, good reader^^
.
.
.
Hari ini tepat dimana Taehyung harus mempresentasikan lukisannya untuk kesekian kalinya di graha itu. Jimin dan yang lainnya sudah duduk dengan tenang di kursi mereka sembari menunggu giliran Taehyung.
Setelah giliran Taehyung tiba, semua orang bertepuk tangan dengan meriah. Karena tentu saja mereka tahu siapa Taehyung itu. Taehyung berdiri tegak di panggung itu dengan setelah jas kasualnya yang begitu membuatnya nampak hebat.
Taehyung dapat melihat Jimin dan yang lainnya yang duduk dibarisan tak jauh dari panggung itu. Dia tersenyum tipis pada Jimin dan Jimin dengan segera mengepalkan tangannya pada Taehyung sebagai kode mengemangatinya.
Taehyung mengangguk pelan, dipejamkannya kedua manik itu sejenak untuk mengontrol rasa gugup sembari menarik napas dengan teratur.
"Hello semuanya, maaf jika suaraku sedikit bergetar. Aku ingin mengucapkan terimakasih banyak atas kemenangan ini. Aku ucapkan terimaksih juga untuk orang-orang terdekatku.." Taehyung menatap Jimin, Yoongi dan yang lainnya satu persatu.
"...kupastikan kalian sudah melihat lukisan sederhana ini..." Taehyung menunjuk lukisan di sampingnya dengan kedua tangan.
"... aku ragu apakah kalian akan menerima alasan dan arti mengapa aku melukis ini. Tapi ini lukisan yang datang dari hatiku secara tiba-tiba. Sebelum aku melukisnya, aku dan saudara-saudaraku pergi ke Jepang beberapa hari untuk berlibur.." Taehyung menarik napas lagi dan melanjutkan presentasinya.
" Kalian semua tentu tahu bagaimana indahnya negara Jepang itu. Aku juga sangat menyukainya, tapi kenangan masa lalu di negara sakura itu yang tidak aku suka. Aku sempat menolak ajakan ini namun karena sudah direncanakan dari jauh-jauh hari oleh saudara-saudaraku, aku akhirnya bersedia.
Mereka tahu bagaimana kenanganku tentang Jepang namun mereka dengan baiknya berusaha keras untuk membuatku kembali merasa nyaman di negara itu untuk beberapa hari. Rencana mereka sukses. Aku dan saudara-saudaraku sangat menikmatinya. Aku sangat berterimakasih pada mereka..." ucap Taehyung yang menatap Yoongi sejenak.
"..lukisan ini ku lukis setelah aku tanpa sengaja melihat bingkai foto kami setahun lalu saat ulang tahun Jimin yang kami rayakan di kafe miliknya. Figur dalam bingkai dengan enam pemuda itu adalah kami...
"...mungkin penonton sekalian pasti heran, padahal teman lukisan untuk tahun ini adalah 'keluarga'. Tapi menurutku mereka juga keluarga. Meskipun kami tak memiliki ikatan darah sekalipun, tapi bagiku merekalah keluarga..." mata Taehyung memanas entah sejak kapan.
".. mereka bahkan orang-orang terdekatku melebihi orangtuaku sendiri. Mereka selalu ada disisiku saat orangtuaku sendiri tak pernah ada disisiku..." Taehyung menarik napas sejenak, mencoba menenangkan dirinya yang entah mengapa menjadi seemosional ini.
"...figure yang tengah duduk di meja belajar itu menggambarkan aku sendiri dan lily putih dengan enam kelopak itu mengambarkan kami berenam. Lalu beberapa furniture piano, penari, dan alat pembuat kopi itu adalah hobi saudara-saudaraku..."
"... mungkin hanya itu yang bisa ku sampaikan mengenai lukisan sederhana ini. Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih" ucap Taehyung mengakhiri presentasinya sembari menunduk sopan.
Jimin dengan segera berdiri dan bertepuk tangan dengan keras untuk saudarnya itu yang lalu diikuti Yoongi dan yang lainnya. Semua orang pun ikut bertepuk tangan meriah untuk Taehyung.
.
.
sampai bertemu di chapter selanjutnya..
.
jangan lupa kasih tanggapan tentang chapter ini...
.
adakah yang mewek gara-gara ini? kalau ada, author minta maaf duluan .
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Have Me (Complete.)
Kısa Hikaye"Terima kasih banyak karena bersedia menjadi saudaraku, Jim" . . . . "Apapun untukmu Tae" . .