15.

2.8K 298 4
                                    

Taehyung dan Hoseok menuju perjalanan ke pameran. Tak ada obrolan diantara mereka. Taehyung masih setia berdiam diri dan itu membuat Hoseok khawatir.

"Ada apa Tae? Terjadi sesuatu? "

Hoseok bertanya sembari terus terfokus pada jalanan.

" Tidak ada hyung,  hanya sedikit lelah kurasa " jelasnya asal tak ingin mengingat lebih lanjut.

" Ingin makan dulu? Kurasa makan siang sebentar tak apa" tawarnya

"Kurasa kopi cukup hyung"

"Baiklah, kita ke kafe Jin hyung" Taehyung mengangguk pelan. Tersenyum tipis melihat wajah ceria Hoseok hyungnya.

....

Sesampai di kafe, mereka memesan es kopi seperti biasa. Duduk disana sebentar sembari melihat suasana disekitar.  Aroma kopi menguar di setiap sudut kafe itu.

Sangat manis dan Taehyung menyukainya. Moodnya kembali membaik karena itu.

"Jin hyung tidak di kafe kurasa " ucap Hoseok memecah hening

" Emm? Memangnya Jin hyung kemana?"

"Kudengar dari kasir dia sedang di luar kota untuk tiga hari. Tapi, entah dimana"

Ucapan Hoseok membuat Taehyung terdiam. Ada yang aneh dari gelagat orang-orang tersayangnya. Disaat Ibu dan adik tirinya yang Taehyung pikir tidak akan ikut. Yoongi hyung , Jimin dan Jin hyungnya justru pergi secara bersamaan.

"Ayo Tae. Sudah jam segini. Kasian panitia menunggumu" ajak Hoseok membuyarkan pikirannya

"A-ah..  Iya Hyung. Ayo"

Mereka kembali melakukan perjalanan. Sebenarnya tempat pameran itu tak terlalu jauh. Hanya butuh setengah jam perjalanan dari rumahnya dan sepuluh menit dari kampus.

...

Sesampai di pameran, terlihat semua orang sedang sibuk menyiapkan pameran yang akan digelar setahun sekali itu.

Setiap orang menyapa Taehyung selama perjalanan menuju bagian lukisannya diikuti Hoseok di belakangnya.

Setiap orang yang bertemu dan melihatnya terpesona dengan wajah tampan Taehyung bak pahatan patung itu. Benar-benar tampan tanpa celah.

Taehyung mengecek setiap peralatan dan  lukisan yang akan ia pamerkan. Semua ada ditempatnya tanpa ada yang tertinggal.

Taehyung merasa lega, tidak ada yang kurang pada barang-barangnya.

Hoseok yang selama mengikutinya dibelakang meminta ijin untuk pergi melihat-lihat isi pameran itu.

Taehyung masih sibuk menyiapkan dan menata alat lukisnya. Karena esok hari adalah pembukaan. Makanya dia hanya akan melukis barang yang menurutnya mudah dan cepat selesai itu.

.....

Ditempat lain, Yoongi dan Jimin masih berada diperjalanan menuju kampung halamannya.

"Kuharap dia baik-baik saja" gumam Yoongi yang mampu Jimin dengar

"Dia akan baik-baik saja hyung. Kau harus percaya pada Hoseok hyung. Perjalanan kita masih panjang, jadi beristirahat lah hyung"

"Apa 'mereka' sudah sampai dirumah ya Jim? Kuharap tidak ada pertengkaran di rumah itu. Ah..  Sial, mengapa aku jadi cemas seperti ini"

Jimin terkekeh pelan melihat gelagat hyungnya yang seperti ibu-ibu mengkhawatirkan anaknya dirumah.

"Tenang hyung, Taehyung bisa mengatasinya. Percayalah. Dan tenangkan pikiranmu. Kau terlihat seperti ibu-ibu komplek sebelah" ejeknya yang mendapat lirikan tajam dari Yoongi.

.....

Seharian ini Taehyung disibukkan dengan acara pameran. Dimana banyak agenda yang akan diadakan dan tentunya akan meriah.

Sedangkan Hoseok sendiri dia pergi ke studio yang tak jauh dari area pameran untuk beberapa waktu.

Setelah dirasa semua persiapan selesai. Taehyung meminta ijin untuk pulang lebih dulu. Menelepon Hoseok untuk segera menjemputnya.

Selama menunggu Taehyung memikirkan hal apa yang harus ia lakukan atau mungkin membeli sesuatu untuk anggota baru dirumahnya.

Mengingat Jimin dan Yoongi yang tidak ada dirumah. Sudah dipastikan ia tak akan makan malam dengan masakannya.

"Tae! "

Hoseok melambai padanya. Berjalan mendekatinya dan pulang.

" Kau sudah makan malam? " Taehyung menggeleng menjawab pertanyaan Hoseok.

" Kalau begitu ayo makan malam dulu, Hyung traktir"

"Tidak hyung. Kita langsung ke rumah saja. Dikulkas masih ada bahan makanan yang Jimin siapkan" tolaknya

"Tapi Tae.. "

" Pulang saja hyung"

Hoseok menghela pasrah, mengingat Taehyung itu keras kepala. Mau tak mau ia harus menurutinya.

.

.

.

.

.

.

Still Have Me (Complete.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang