Up untuk menemani malam yang panjang ini.
Bersyukur karena jadi author udah sangat membaik, jadi author bisa up beberapa cerita..
.
.
Langsung aj..
.
.
happy reading, good reader
.
.
.
Sesampai di cafe, semua pegawai cafe ramai-ramai menyapa Jimin dan Yoongi. Tak lupa Taehyung yang diberikan pelayanan spesial untuk hari ini.
"Hyung, aku hanya memesan kue coklat. Mengapa ada kue strawberri?"
"Untukmu Tae. Katanya mereka khusus membuatkan ini untukmu. Makanlah" Jelas Jimin. Taehyung pun memandang pegawai kasir yang tersenyum hangat kepadanya.
Taehyung mengangguk pelan pada pegawai itu sebagai tanda terima kasihnya.
"Sekarang makanlah. Hyung akan ke belakang sebentar. Tidak akan lama" ucap Yoongi pamit. Taehyung pun menyendokkan garpunya pada sepotong kue coklat kesukaan sang ayah.
Dimakannya perlahan dalam lamunan, Jimin yang berada disampingnya memilih diam dan meminum kopi panasnya.
"Hiks..hiks.." tangisan kecil itu terdengar
"Eh?" Jimin terkejut seketika
"Taehyung, kau baik-baik saja?"Taehyung yang masih terisak pelan itu mengangguk.
" Kue coklatnya lezat Jim. Persis seperti kue yang biasa ayah makan..hiks" Jimin tersenyum mendengar tuturan sahabatnya itu.
Memang sejak bercerainya orangtua Taehyung, dia jadi sangat jarang bertemu dengan ayah ibunya. Terutama sang ayah yang pulangnya sudah bisa dihitung dengan jari.
"Makan lagi Tae. Pelan-pelan ya.." Taehyung menyendokkan sepotong kecil lagi ke mulutnya.
.
.
Selama seharian penuh ini Taehyung memilih untuk tinggal dan menemani Jimin dan Yoongi di kafe. Untung saja persediaan buku dan juga alat lukis Taehyung masih ada di kafe. Dengan segera, salah seorang pegawai dikafe itu membawakan dua hal yang Taehyung senangi.
"Tuan Tae, ini buku dan beberapa peralatan melukis anda. Saya harap anda bisa nyaman" ucap pegawai itu dengan ramah. Taehyung sempat terkejut melihat beberapa buku dan juga alat-alat lukis yang tersusun rapi disebuh kotak berukuran sedang itu.
"Ah, terima kasih banyak. Maaf membuat repot" sang pegawai itu menggeleng pelan.
"Sama sekali tidak tuan. Justru kami merasa senang anda bisa disini dan menikmati hari anda di kafe. Saya harap dengan ini anda bisa lebih nyaman berada disini. Selamat menikmati waktu anda tuan" sang pegawai itu lalu undur diri.
Taehyung masih menatap isi kardus itu. Mata Taehyung dengan segera memilah buku-buku itu dan mengambil salah satu komik kesukaannya"
Jimin yang sedari tadi melihatnya dari belakang kasir tersenyum senang dan mengucapkan rasa terima kasihnya pada sang pegawai.
Taehyung memang sudah duduk dikursi kafe itu sendiri. Mengingat Jimin dan Yoongi memang harus bekerja juga. Beberapa saat yang lalu Yoongi sempat meminta ijin untuk pergi ke studio setelah kembali dari belakang dan Jimin juga ijin untuk mengurusi bagian kasir di kafe.
Taehyung tak keberatan akan hal itu. Setidaknya Jimin masih didekatnya saat ini Taehyung sedikit tenang.
Dengan tenang Taehyung membaca komiknya, dia sudah menghabiskan dua piring kue yang ada diatas meja dan juga milkshake coklatnya.
"Taehyung.." Seseorang memanggilnya, Taehyung dengan segera menatap orang yang memanggilnya itu.
"Hoseok hyung?"
"Hai, boleh hyung duduk disini?"
"Silahkan hyung, maaf mejanya sedang sangat penuh" Taehyung mencoba merapikan beberapa barang yang ada di mejanya.
"Tidak apa-apa. Kau terlihat menikmati sekali. Bahkan semua buku dan alat-alat lukis ini ada di atas mejamu" Hoseok menatap takjub.
"Ah, ini disediakan oleh pegawai kafe"
"Benarkah? Menyenangkan sekali. Kalau aku minta disedikan tempat dance bisa tidak ya?" tanya Hoseok asal
"Kau pikir ini tempat apa hyung? Dasar... Ini semua karena Jimin" Taehyung sedikit kesal
"Ah.. Jimin. Pantas saja."
.
.
.
"Jimin, benar-benar terlihat seperti ayahmu Tae"
*Deg
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Have Me (Complete.)
Short Story"Terima kasih banyak karena bersedia menjadi saudaraku, Jim" . . . . "Apapun untukmu Tae" . .