balik sama Taehyung lagi...
.
.
.
maaf karna author baru bisa up lagi
.
.
happy reading good reader
.
.
.
Taehyung dan para hyungnya menghabisankan liburan mereka dengan pergi ke beberapa destinasi wisata. Syukurnya Taehying cukup menikmati liburan singkat itu meskipun di dalam relung hati terdalamnya ada rasa yang mengganjang, tapi Taehyung sekuat hatinya mencoba menahan rasa cemas itu.
Malam ini adalah malam terakhir mereka di negara sakura itu. Mereka ber-enam sengaja tinggal dipenginapan dan tak pergi kemana-mana untuk menyimpan tenaga mereka dan sembari berkumpul bersama. Untungnya Seokjin dan Hoseok sudah menyiapkan semua makanan yang akan menemani mereka, Namjoon dan Yoongi juga sudah menyiapkan tiga botol wine yang sengaja mereka beli saat sebelum mereka pergi.
Jimin dan Taehyung juga sedang asik duduk di balkon penginapan sembari menunggu hyung mereka menyiapkan semuanya. Maklum adik kecil memang harus di manja kan?
"Kau sudah memikirkan lukisanmu selanjutnya Tae?" Tanya Jimin yang tengah duduk di sampingnya.
"Mungkin. Ada banyak, jadi bingung ingin yang mana" Jimin tersenyum mendengar jawaban sahabatnya itu.
"Berusahalah, tinggal beberapa minggu lagi kan kompetisinya" Taehyung mengangguk
"Tapi aku ingin fokus pada tugas akhirku dulu Jim. Paling tidak, aku harus menyelesaikan sebagian"
Jimin terdiam mendengar tuturan Taehyung mengenai kuliahnya. Dia baru sadar selama ini, Taehyung susah sekali untuk fokus pada kuliahnya. Mengingat beberapa waktu yang lalu begitu banyak hal yang terjadi dan Taetae nya juga sedikit sulit untuk dikontrol. Taehyung jadi kesusahan. Meskipun sebenarnya dia mampu. Tidak, tapi sangat-sangat mampu.
"Iya, tak apa Tae. Aku akan membantumu" ucap Jimin sembari menepuk pundaknya
"Memangnya kau bisa? Gambaranmu saja kayak ceker ayam, kutolak bantuanmu Jim" ejek Taehyung yang membuat Jimin mendengus kesal.
"Setidaknya dance dan bisnis adalah keahlianku" ucap Jimin dengan percaya dirinya
"Kurasa dance adalah bakatku" ucap Hoseok yang berjalan mendekati mereka.
"Dan kurasa bisnis adalah keahlianku" Yoongi menambahi
Jimin semakin merengut dengan wajah ditekut. Taehyung terkekeh pelan mendengar hyung-hyungnya yang terus menggoda Jimin.
"Jahat sekali kalian hyung" Jimin pura-pura kesal dan hanya dibalas deheman dari Yoongi.
Dilihatnya Seokjin tengah sibuk menata beberapa makanan di samping mereka, sedangkan Namjoon sedang berusaha membuka botol penutup wine itu.
"Namjoon, biar aku saja. Akan sangat berbahaya jika ini ditanganmu" ucap Yoongi asal yang membuat Hoseok pecah karena tertawa.
Memang berbahaya. Sangat-sangat berbahaya. Bukannya pulang di keesokan harinya,justru mereka akan merawat salah satu dari mereka karena adegan botol wine yang berbahaya itu.
"Kau benar hyung. Sebaiknya kau diam saja Joon. Akan sangat berbahaya kalau kau yang melakukannya. Bukannya kebuka malah pecah.. hahahaha" tawa Hoseok kembali menggelegar. Semua orang ikut tertawa mendengar Hoseok tertawa, kecuali Namjoon yang mencoba menahan rasa kesalnya pada sahabatnya itu.
"Kalian semua sudah membereskan barang kalian?" ucap Seokjin selaku orang tertua disana. Mereka semua mengangguk kecuali Namjoon.
"Kenapa belum kau bereskan Joon? Kau akan keteteran besok pagi." Tanya Seokjin
"Salah satu roda koperku lepas dan resleting kopernya macet." Jelas Namjoon yang membuat Hoseok menepuk jidatnya.
"Kau benar-benar perusak sejati Joon. Aku salut padamu." Ucap Hoseok sembari mengacungkan kedua jempol tangannya.
"Nanti biar aku yang benarkan" ucap Yoongi menimpali, Namjoon mengangguk pelan.
Mereka semua menikmati metime mereka.Rasanya nyaman dan hangat. Itu yang Taehyung rasakan. Meskipun terbilang singkat, tapi Taehyung menikmatinya. Katakan pada Taehyung untuk tidak lupa mengucapkan 'terimakasih' pada Taetae kecilnya.
"Terimakasih banyak hyung." Lirihnya yang dapat Yoongi dan Jimin dengar.
.
.
.
.
okk sampai sini dulu perjumpaan kita, tunggu up-up selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Have Me (Complete.)
Short Story"Terima kasih banyak karena bersedia menjadi saudaraku, Jim" . . . . "Apapun untukmu Tae" . .