HAMPIR SAJA

365 62 4
                                    

Bel berbunyi pertanda jam pelajaran telah berakhir. Banyak siswa yang berhamburan keluar kelas untuk melepas penat mereka setelah belajar. Namun lain hal nya dengan Ana.

Ia mengeluarkan buku Diary nya.

every time there is always your shadow in my mind.

Wizzy A-na

Ana menutup buku diary nya dan segera memasukkannya dalam tas. Setelah itu, Ana bergegas untuk keluar dari kelasnya karena ia melihat sekitar kelasnya hanya ia yang tersisa .

Ana melangkah menelusuri lorong yang kini mulai sepi , ada beberapa murid yang menetap mungkin sekedar mengobrol atau mengerjakan tugas. Ana menatap ke arah lapangan, Kosong.


Kemudian Ana melangkahkan kakinya menuju rooftop. Perlahan namun pasti, ia telah siap dengan diary di tangannya namun harapan tak sesuai dengan kenyataan tempat itu, Kosong.


Ana turun dengan perlahan , ia kemudian menelusuri lorong sekolah menuju taman belakang.

"Got it" ucap Ana lirih.

Ia melihat dimana Kael sedang bersender di pohon rindang yang selalu menjadi bahan omongan siswa bahwa pohon itu ada penghuninya. Ana tak percaya akan hal itu.

Saat Ana akan mengeluarkan ponselnya, Kael mengemasi barangnya , kemudian ia bangkit dari duduknya . Saat hendak berbalik, dengan segera Ana melarikan diri agar dirinya tidak ketahuan.

Ia bersembunyi di dalam toilet. Ana mengeluarkan ponselnya dan dengan segera membuka galeri.

"Hari ini aku cuma dapat fotonya satu, hufftt..."
"Gapapa, dari pada gak sama sekali" dengan segera ia keluar dari kamar mandi. Ia akan pulang karena telah dijemput oleh sang supir.

Tapi

Oh no!!! Ini gawat!!!

Jangan sampai Kael tau kalau supir dirumahnya menjemputku di sini.

"Aku harus bagaimana ini??? Berfikir Ana..."

Ana berjalan terburu - buru hingga tak menyadari seseorang ada di hadapanya.

Bruukk

"Aawsshhh... sakit" ringisan kecil yang keluar dari mulut Ana...
Ia melihat ke arah depan dimana seseorang yang ia tabrak tadi tidak bergerak sedikitpun.

Ana mendongakkan kepalanya .

"Hehe.. maaf ya .. Ana gak sengaja"

Seseorang itu mengulurkan tangannya untuk membantu Ana.

"Hm.. gapapa, gue bantu"
"Eh.. mm..makasih" Ana menerima uluran tangan dari laki laki dihadapannya kini.

Mereka saling berhadapan .

"Lo siapa??"
"Hah? Siapa? Aku??"
"Ya, lo"
"Ana"
"Gue...
"Maaf ya, Ana duluan, permisi"

Ana meninggalkan pria itu begitu saja, tangannya masih mematung di tempat saat ia menggenggam tangan Ana.

"Kamu harus menjadi milikku Ana" seringai tipis muncul di bibir pria itu.

Siapa??

Kalian akan tau nanti.

〰〰〰〰〰

Ana mengeluarkan ponselnya seraya menghubungi supir keluarga mereka.

"hallo pak man?"
"Ya non, saya hampir sampai"
"Pak, sebaiknya bapak agak telat datang nya, atau bapak pergi kemana dulu , soalnya Kael masih di sekolah"
"Lantas , nona bagaimana??"
"Nanti Ana akan jalan kesana, kita bisa ketemuan di minimarket dekat lampu merah"
"Tapi nona , itu sangat jauh"
"Gapapa pak.. dari pada ketahuan"
"Baik kalau begitu nona"
"Terima kasih pak man"
"Sama sama nona"

Sampai kapan den Azka akan benci pada non Wizzy - pikir sang supir karena merasa prihatin pada nona mudanya.

"Hufftt.. aku harus jalan dari sini ke minimarket"
"Baiklah... semangaaattttt!!!" Ana berteriak tanpa ia tahu bahwa seseorang terkekeh dengan sikap konyolnya.

Konyol

〰〰〰〰〰

Sedikit dulu aja yaaa aku up nya 😁😁😁 semoga kalian suka.

Apa kalian bisa menebak siapa cowok yang tadi sempat bertabrakan dengan Ana??

Yo yo yo... Happy Reading 😘😘

SHADOW || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang