Keesokan harinya, dengan semangat Dylon menuju ruang makan yang terlihat kosong itu, ia melihat sarapan yang tersedia disana. Dylon berjalan menuju dapur dan mengambil tempat makan untuk ia bawa nanti.
"Den, buat siapa bekalnya?"
"Teman bi"
"Oh... teman atau pacar den??" Ucap sang bibi menggoda tuan mudanya.
"Doakan bi... Dylon harap sih dia mau"
"aamiin... semoga di terima yaaa..."
Dylon hanya tersenyum menanggapi sang bibi, padahal dalam hati ia sangat meng -Amini apa yang di ucapkan sang asisten rumah tangganya ini.Setelah selesai, Dylon bergegas untuk berangkat menuju sekolahnya. Suara mesin mobil dan motor masih terasa sepi, karena waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi. Namun entah kenapa, Dylon dengan semangatnya berangkat kali ini.
〰〰〰〰〰
Bbruummm bbrrummm
Suara mesin motor terdengar sangat bising, karena sekolah masih sepi, namun ada beberapa siswa yang sudah datang .
Dylon turun dari motornya , setelah itu ia membuka helm full face nya dan melangkah dengan senyum tipisnya.
XII IPS 1
"Udah dateng belum ya??"
"Mungkin sebentar lagi"Akhirnya Dylon memutuskan untuk duduk dikoridor depan kelas Ana.
06.35
Waktu yang kini tertera pada jam di pergelangan tangannya, siswa siswi pun kini telah ramai berdatangan.
"Eh.. eemmm.. Dylon?? Cari siapa?"
"....." Dylon hanya menaikkan sebelah alisnya .
"Eh.. so .. sorry, kenalin gue Siska" kenalnya sambil mengulurkan tangan, namun Dylon tak menghiraukannya."ah.. ehehe.. lo cari siapa di kelas ini?"
"Ana"
"Ohh.. Ana... WHATTTT??? Ngapain cari Ana??"
"....." tak ada jawaban
"Lo percuma nunggu dia disini Lon" Siska menggantungkan ucapannya untuk melihat reaksi Dylon. Namun yang di harapkan tak sesuai ekspetasi , Dylon hanya menaikkan sebelah halisnya lagi, padahal Siska menduga Dylon akan bertanya dengan beruntun padanya."Ana sakit"
"Sakit??"
"Gatau, dia kemarin di bawa ke rumah sakit"
"Mana??"
"RS . IMMELDA, kalo gak salah"
"Hm.." setelah itu, Dylon langsung menuju parkiran dimana ia menyimpan motornya . Tanpa terima kasih dan juga tanpa pamitnya ia pergi, Dylon berpapasan dengan Kael."Kemana bro??"
"RS"
"Siapa yang sakit??"
"Ana"
"Oh... hati hati Lon" ucap Kael pada Dylon yang dibalas dengan acungan jempolnya ."Ana gebetan Dylon ya??" Tanya wanita di belakang Kael.
"Mungkin"
"Wah.. sakit apa ya?? Jangan jangan cuma cari muka aja"
"Husshhh.. gaboleh gitu, yuk turun" akhirnya setelah memarkirkan motornya , Kael menggandeng Indira untuk berjalan bersamanya menuju kelas mereka. Banyak yang menyukai hubungan mereka , namun ada pula yang tak suka karena sebagian dari mereka mengetahui sifat dari Indira.〰〰〰〰〰
RS.IMMELDA
"Sus, ruangan atas nama Wizzy Azkia Natara"
"Saya cek dulu ya mas"
"....."
"Di ruang Lily no 203 VIP"
"Thanks"
"Sama sama mas"Dylon segera mencari dimana ruangan Ana berada.
Itu dia!!!!
Tok tok tok
"Masuk" ucap seseorang didalam sana
Ceklek
Betapa terkejutnya Dylon melihat siapa yang ada di ranjang rumah sakitnya kini.
"Emm.. maaf saya salah masuk??"
"Engga Dy, sini"
"Eh... nak Dylon , sendirian??"
"Iya tante" ucap Dylon seraya mencium tangan wanita paruh baya di hadapannya."Ini .... " pikiran Dylon begitu penuh, bukankah ini pembantu yang dikatakan Azka?? Tapi kenapa dia tau namaku.
"Nak Dylon, tante ke kantin dulu ya... tante titip Zy"
"Ah.. i.. iya tante" kini Dylon menatap wanita dihadapannya dengan tajam."Jadi??" Ucapnya dengan tegas, dan Ana mulai membuka ikatan rambutnya, kacamata , dan juga behel yang bisa dilepas.
"Ana???"
"Hai Dy" ucap Ana dengan tersenyum lirih, ia kini sudah ketahuan telah membohongi Dylon."Heyy.. jangan nangis, aku gapapa Ana, kamu tenang aja"
"Maaf Dy, maaf udah bohong sama kamu"
"No.. it's okey, " Dylon bangkit dan memeluk Ana untuk menenangkan gadis dihadapannya yang kini telah menangis ."Dy..." Ana masih memeluk Dylon seraya mengumpulkan keberaniannya.
"Ya??"
"Emm.. apa ... pertanyaan kamu masih berlaku untukku??"
"hah?? Ah.. mm.. mm....ya, masih Ana" Dylon takut, ia takut jika dirinya akan ditolak."Dy, aku mau"
Terkejut...
Ana memeluknya sangat erat dan menyembunyikan wajahnya pada dada Dylon.
"Kamu... kamu... serius??" Ana tak menjawab , melainkan membalas ucapan Dylon dengan anggukannya.
Yessss!!!!
Yesss
Yesssss!!!!
"Kamu serius Ana?? Tidak berbohong??"
"Aku serius Dy"
"Terima kasih Ana, Kamu milikku mulai saat ini"
"Iya... " kini Ana mulai melepas pelukannya dan memberanikan diri untuk menatap Dylon."Kau milikku" ucap Dylon seraya mengusap pipi Ana.
Blluusshhhhh
Pipi Ana memerah mendengar ucapan dari Dylon. Dylon senang saat ia bisa menatap wanita dihadapannya seperti ini.
"Tapi, kamu masih hutang penjelasan padaku sayang"
Blluusshhh
Lagi lagi , Ana memunculkan semburat merah dipipinya mendengar Dylon mengatakan Sayang padanya. Dylon terkekeh melihatnya, uuhhhh manisnyaaaa.
"Akan Ana jelaskan .... "
〰〰〰〰〰〰
Ciieee... jadian.... 😂😂😂
Bagaimana nasib Kael??? Aku harap dia akan menyesal.. tapi kita lihat saja nanti 😁😁😁Don't forget for VOTE and COMMENT
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW || END
TerrorBayangan yang tanpa kau sadari selalu ada untukmu #kimsquadswritingchallenge2 #kimsquads