AKHIRNYA (END)

491 37 0
                                        

"GAK BISA!!!"

Jawaban yang begitu cepat, tegas dan tak terbantahkan terlontar dari sang ayah dan bunda . Hal itu membuat Ana langsung menegakkan tubuhnya dan menatap Kael dengan sendu.

"Ta..pi , kenapa yah? Bun?"
"Gak, Gak bisa!!" Sang bunda langsung bangkit dari duduknya kemudian pergi meninggalkan mereka semua .

Sang ayah hanya bisa menggelengkan kepalanya kemudian ikut meninggalkan tempat yang kini hanya menyisakan Ana dan juga Kael.

Ana bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Kael. Laki-laki itu pasti sangat terkejut. Tangan halus itu dengan perlahan menggenggam tangan Kael , membuat sang empunya mendongakkan kepala menatap lurus ke arah Ana.

"Maaf Zy, ini memang mengejutkan, aku tau kamu pun pasti terkejut" hal itu mendapat anggukan dari Ana. "Tapi aku benar - benar ingin menikahi kamu Zy, aku gak mau kehilangan kamu , bahkan, aku tak ingin sampai kamu berpaling dariku"
"Maka dari itu, aku mau melamar kamu Zy, aku ingin kamu jadi istriku"

Ana mengerti akan apa yang Kael inginkan. Padahal, tanpa siapapun tahu, Ana juga menginginkan hal itu terjadi.

Namun, persaudaraan yang telah terikat tak bisa terhapus begitu saja.

.

.

"Gimana ini yah??" Tanya sang bunda saat melihat suaminya memasuki kamar.
"Bunda.." ucapnya begitu pelan namun mampu mengalihkan pandangan sang istri padanya.
"Bun, ingat gak?? Waktu Kael ulang tahun yang ke 5 tahunnya?"

Flashback on

Happy birthday too you
Happy birthday too you

Yeayyyy..!!!!

"Selamat ulang tahun sayang, sekarang tiup lilinnya yaaa..." ucap Bunda pada Kael kecil.

Fyuuhhh...

"Horeee..." suara tepuk tangan dengan sorak gembira dari anak mereka membuat sepasang suami itu tersenyum sendu.

Ya, andai anak kandung mereka berada disini...

"Permisi Tuan dan Nyonya"
"Ada apa ya mas?"
"Di lobby , ada tamu, beliau berkata ingin bertemu dengan nyonya"

Akhirnya , sang bunda pun bangkit dari duduknya setelah berpamitan pada suami dan juga Kael.

Sesampainya di lobby, dengan segera ia menghampiri meja resepsionis.

"Mbak, katanya ada tamu yang ingin bertemu dengan saya"
"Ah iya nyonya, beliau sudah pergi, namun meninggalkan pesan, silahkan" ucapnya seraya memberikan sebuah amplop putih.

Dengan perlahan ia membuka amplop itu dan,.. " Astaga!!!"

Disana terdapat beberapa foto anak kecil yang begitu manis , mulai dari bayi hingga, "ayah!!!" Teriak sang bunda segera berlari menghampiri meja makan mereka.

"Ayah, ini" sang bunda memberikan amplop itu dengan tangan gemetarnya.

"Ayo kita cari, pasti belum jauh dari sini" ajak sang suami yang dibalas anggukan saja.

"Sayang.. kita pulang ya, sudah malam"
"Emm. Okey ayah" jawab Kael kecil dengan cerianya tanpa bertanya lebih lanjut akan perubahan suasana hati kedua orangtuanya.

Keheningan menyelimuti mobil yang kini melaju dengan perlahan. Sesekali , kepala mereka bergerak seolah mencari sesuatu.

Ketemu!!!

"Stop yah!!!" Mobilpun berhenti, dengan segera sang bunda dan ayah turun dari mobil mereka. Keduanya kembali ke mobil seraya membawa seorang anak perempuan lusuh yang kini tengah menggunakan baju compang camping serta luka yang ia dapat entah dari mana.

"Ayah, bunda, dia siapa?" Ucap Kael saat melihat Ana yang kini duduk di sebelahnya. Ia menatap penuh prihatin saat melihat anak perempuan itu meringis kesakitan.

"Dia... dia..."
"Yah , bun, karena Kael belum minta hadiah, Kael boleh kan, minta sekarang aja?"
"Boleh, Kael mau apa sayang?"
"Kalo sudah besar nanti, Kael mau menikah sama dia ya" ucapnya begitu polos yang dibalas dengan kekehan kedua orang tuanya.
"Iya, iya... nanti kamu akan jadi suaminya"
"Asikkkkk..."

Kaelpun membawa kepala anak perempuan itu untuk tidur di pangkuannya .

"Istirahat ya... aku pasti jagain kamu"

Flashback off

.

.

Keheningan yang kini berada di kamar Ana membuat atmosfir begitu terasa dingin. Kael mendekati Ana dengan perlahan.

Semakin dekat...

Semakin dekat...

Hingga, tiada jarak diantara mereka berdua . Ana mulai merasa gugup dengan detak jantung yang semakin tak beraturan.

"Zy, haruskah aku melakukan itu padamu?"
"...." tak ada jawaban. Ana sangat shock akan apa yang Kael ucapkan. Namun, ...
"Aku ingin kita menikah, aku gak mau kalau kamu dimiliki orang lain Zy ... " Kegilaan Kael tak berhenti sampai disitu. Ia mulai mendekatkan wajahnya pada Ana.

Dalam satu kedipan mata, bibir itu telah mengecup habis bibir miliknya, ditambah lumatan- lumatan nakal yang semakin membuat Ana merasa panas akan dirinya. Bukan hanya Ana, Kael pun merasakan hal yang sama.

Kael membuka kaos yang ia gunakan dengan gerakan cepat. Tangan yang mulai nakal mencoba merayap memasuki baju yang Ana gunakan.

Brukkkkkk

"ASTAGA!!!! BARU DI TINGGAL SEBENTAR AJA KALIAN UDAH BEGINI!!!..." Tak ada respon dari Kael, ia tetap melanjutkan kegiatannya. Sedangkan Ana berusaha meronta meminta untuk berhenti.

"AYAHHHH.!!!! ANAK MU INI...." teriak bunda  . Dengan nafas yang terengah , sang ayah datang dan dikejutkan akan pemandangan dihadapannya saat ini. Kedua matanya membola tak percaya.

"AYAH... KENAPA DIAM AJA?? PISAHIN MEREKAAAA!!!!"

"Udahlah bun, biarin aja, toh mau di nikahin ini"
"Gak..!!! Gak bisa!!"

Sang bunda akhirnya mendekat , ia melemparkan sesuatu pada kepala Kael membuat gerakannya terhenti.

"Lanjutin aja!!! Gak akan bunda restuin" ucapan itu membuat Kael langsung menjauh dari Ana seraya mengambil sesuatu yang mengenai kepalanya tadi.

"Bunda ... ini"
"Iya..."
"Bunda... ini beneran?? Bunda gak bohong kan???"
"Iya beneran... yaudah sana, pakein"

Kael dengan segera menggunakan bajunya kembali. Dihadapan kedua orang tuanya, kini ia berlutut tepat di depan Ana .

"Zy, walaupun ini terlalu cepat... tapi aku gak mau menunda lagi. WILL YOU MARRY ME?"

Ana diam tak bisa berkata - kata. Perutnya kini berasa dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan . Hatinya seolah akan meledak akan kebahagiaan. Senyumpun semakin lebar dengan mata berkaca-kaca menahan haru yang ia rasa.

"Yes, I Will"

"Yeahhhhh...." pekik Kael begitu senangnya, dengan cepat ia memeluk Ana begitu eratnya .
"Thank you Zy, I love you"
"I love You too Kael"

.

.

Masa dimana seseorang rela berjuang tanpa menyerah, disitu pasti ada hasil yang siap menanti kita.

Kebahagiaan yang dicari takkan datang dengan sendirinya tanpa usaha yang kita perbuat.

Bayangan yang selama ini tak pernah terlihat, bahkan diabaikan begitu saja. Kini siap menjadi pendamping hidupnya.

.

.

THE END

SHADOW || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang