I LOVE YOU

267 31 3
                                    

Kedua insan itu kini masih terdiam diposisi mereka sebelumnya. Ana yang kini tengah tertunduk malu berusaha menyembunyikan semburat merah yang kini terpatri jelas di wajahnya.

Kael pun tersenyum sambil berusaha menetralkan detak jantungnya. Tangannyapun menggenggam erat jari jemari Ana .

"Zy... "
"Iya?" Ana menjawab tanpa mengalihkan pandangannya , ia sungguh malu. Sangat sangat malu.

"Hey.. liat aku" ucap Kael seraya mengangkat dagu Ana dengan jari telunjuk miliknya. Hal itu membuat Ana menatap tepat dimanik mata Kael .

Sebuah kebahagiaan yang ia inginkan sedari dulu.

"Zy, ini memang terlalu cepat, aku tau kalau kamu pasti menyimpan benci dalam hati kamu buatku. Aku tau segala ucapan dan perilaku yang kulakukan dulu selalu membuat kamu menangis dan merasakan sakit." Ana menggeleng pelan seolah memberi jawaban.

"Tapi...." lanjutnya.
"Aku ingin berubah, aku telah mencoba membuka hati untukmu dan itu berhasil. Semua rasa cemburu yang aku rasakan dan hingga saat ini, rasa sayang yang semakin hari semakin besar , bahkan jantung ini terasa penuh dan sesak akan kata -kata yang selalu ingin aku ucapkan."

Kael semakin menyelami dalamnya mata indah milik Ana. Ia bersungguh sungguh akan perasaannya saat ini. Ia tak ingin menyesal dikemudian hari jika ia sampai telat menyampaikannya.

"Zy, I love you"

Kata-kata yang begitu manis terucap dari bibir merah lelaki dihadapannya . Matanya menyiratkan kesungguhan akan apa yang telah dia ucapkan.

Ana terlena, ia bahkan tak sanggup bekata-kata . Mata membulat lucu dengan pipi merah merona membuat Kael kembali mendekatkan bibir mereka.

 Mata membulat lucu dengan pipi merah merona membuat Kael kembali mendekatkan bibir mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cup

Kecupan ringan pada bibirnya membuat Ana kembali tersadar akan dunianya.

"Ka..Kael..?" ucapnya dengan tergagap .

"Zyzy... I love you"

Kael menatap Ana dengan pandangan seolah meminta jawaban akan apa yang ia ucapkan.

Bukankah ini , saat yang ditunggu - tunggu oleh Ana?

Bukankah ini , yang memang Ana inginkan?

"I love you too..." lirih Ana , Kael yang mendengarnya pun ingin segera berteriak, namun tetap ia tahan.

"Apa?? Lebih keras Zy, aku kurang mendengarnya"

"I love you too Kael..." bisik Ana tepat di telinga Kael dan membuat pemuda itu tersenyum merekah .

"I love you..."

"I LOVE YOUUUUU" Teriak Kael dan membawa Ana yang kini berada dipelukannya berdiri dan berjingkrak - jingkrak diatas kasur miliknya.

Ana tertawa akan tingkah Kael yang begitu kekanakan ini ,namun dia tak bisa menahan lagi senyum bahagia yang ia rasakan.

"Zy..."
Kael berhenti dari loncatannya kemudian menangkup kedua pipi Ana dengan begitu lembut.

"Kamu mau kan jadi pacar aku?"

Ana tersenyum , saat mulut itu hendak menjawab, suara bak petir mengacaukan moment keromantisan mereka.

"ASTAGA!!!!! DUA ANAK INI YA, KENAPA KAMARNYA JADI ACAK - ACAKAN BEGINI??? ITU LAGI NGAPAIN HAH?? CEPAT TURUN!!!! DI TUNGGUIN DARI TADI JUGA, BUNDA SAMA AYAH UDAH LAPER NIH" Teriak sang bunda marah saat melihat kejadian didepan matanya saat ini.

Kael dan Ana saling melirik satu sama lain. Hingga,

"Kaburrrrr!!!!!!!!" Ucap Kael seraya menarik Ana untuk mengikuti langkah kakinya dan melewati sang bunda.

"DASAR YA KALIAN...!!!! ZYZY... JANGAN LARI - LARI NAK.... HEY, INI KAMARNYA BERESIN DULU KA!!!!!"

"Sama bunda aja!!!!" Teriak Kael dari kejauhan membuat sang bunda semakin murka dan panas.

Dengan tanpa perasaannya , sang bunda menutup kamar Kael dengan begitu keras tanpa membereskan kekacauan didalamnya.

.

.

"Ada apa?? Kok kalian senyum - senyum sih?" Tanya sang ayah yang kini menatap kedua anaknya dengan pandangan bertanya.

"Ah.. gapapa kok yah, tadi ada macan ngamuk"
"Hah?? Dimana kak?"
"bentar lagi juga datang"

Tak lama kemudian, sang bunda datang di barengi dengan dumelan dumelan keras yang tertuju pada kedua anaknya.

"Kenapa sih bun?"
"Tuh, tanya aja sama anak - anak ayah"
"Duh.. bunda ini, kayak anak kecil aja, udah dong.. "
"Hufftt... awas ya, kalian" sang bunda memperlihatkan jempolnya kemudian mengarahkannya pada leher . Jempol itu bergerak dari sisi kiri ke sisi kanan , seolah jempol itu bisa mematahkan leher mereka.

Kael yang jahil dengan beraninya meleletkan lidah pada sang bunda.

.

.

Makan malampun telah usai, kini, mereka semua berada diruang tamu hanya untuk sekedar mengobrol atau menonton tv.

Kaelpun membuka pembicaraan dengan hati yang dag dig dug tak karuan.

"Ayah, bunda.."
"Ya?" Jawab sang ayah tanpa mengalihkan matanya dari layar televisi.
"Kenapa kak?"
"Em... Kael mau bicara serius, boleh minta perhatiannya dulu?"

Akhirnya ayah dan bunda menatap Kael dengan pandangan bertanya.

"Ada apa kak?? Kok serius gini sih?"
"Em... em... " Kael menatap Ana yang kini tertunduk tak berani.

"Kael , cinta sama Zyzy... Kael mau pacaran, oh engga!!, tepatnya nikah sama Zyzy"

Kedua orang tua mereka saling bertatapan karena merasa Shock bukan main.

"GAK BISA!!!!"

.

.

Ya Allah... cobaan apalagi yang engkau berikan pada hubungan mereka ya Allah....

Votmen yaaa... 😉😉😉

Typo bertebaran...
Tbc.

SHADOW || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang