PROTECT HER

287 52 2
                                    

Selama diperjalanan, Dylon menahan pergelangan tangan Ana agar tak terlepas . Saat sampai sekolah pastinya hal itu membuat semua orang bertanya akan siapa yang duduk di belakangnya karena posisi Ana yang menelungkupkan kepalanya pada punggung Dylon.

Namun bukan Dylon namanya jika ia mempedulikan apa kata mereka. Bisikan bisikan itu membuat Ana terbangun dari tidurnya yang saat ini masih memeluk Dylon. Dylon menatap Ana .

"Masih sakit??" Ana mengangguk mengiyakan sambil berusaha turun dari motor sport Dylon.

Dengan sigapnya Dylon menggenggam tangan Ana yang kini sedang berjalan dengan sangat pelan. Perhatian Dylon pada Ana membuat spekulasi baru tentang mereka berdua.

Mereka jadian??

Siapa sih ceweknya?? Gak hits

Gak cantik

Cocok

Kak Dylon sama aku aja

Paling caper doang tuh cewe

Langkah Ana semakin lambat, Ana yang sedari tadi jalan sambil menunduk dan menggenggam erat tang Dylon semakin kuat . Hingga tetesan darah dari hidung Ana mengotori lantai putih sekolahnya.

"Aakhhhhh...." pekikan dari salah satu wanita yang baru saja datang membuat Dylon menatap kearah wanita tersebut.

"It..itu...itu.. Darahhhhh" ucap sang wanita sambil berteriak saat Dylon menatap kebawah , dan benar saja , itu darah.

Ana limbung

Tak bisa melangkahkan kakinya kembali.

Bbrruughhh

Ana terjatuh pingsan. Dengan segera Dylon mengangkatnya menuju UKS.

Namun , seseorang mencegatnya .

"Woy woy woy.. bawa siapa lo??"
"Minggir"
"Eehhh . Jawab dulu.. siapa nih???"
"Ana"

Dengan cepat Dylon melewati Rega yang tadi sempat menghalanginya.

"Kayaknya kenal,, tapi siapa ya??"

Rega berfikir sambil berjalan mengikuti Dylon yang berjalan tergesa ke arah UKS.

Seakan teringat sesuatu .... Rega langsung berlari untuk menyusul Dylon.

Itu cewek yang gue gebet!!!!

Kenapa bisa sama si es... wahhh.. gabisa dibiarin nih.

"Woyyy... Lon... tungguin gue"
"....."
"Dylonnnn... tungguin gue setan!!!"

Dylon tak menanggapi ucapan Rega. Setelah sampai ia langsung menyuruh dokter yang berjaga di UKS sekolahnya segera memeriksa Ana.

"Dia kecapean , dia juga punya riwayat penyakit Asma, dia selalu meminta obat Asma kesini kalau dia lupa membawa obatnya."

Dylon dengan telaten membersihkan darah yang mengotori hidung dan juga hampir semua bibirnya.

Brrraakkkk

"Apaan sih lo???" Bentak Dylon pada Rega yang baru saja membuka pintu UKS dengan kasar.

"Anjir.. santai... ehh.. eh.. bebeb gue kenapa tuh??"
"Siapa??" Merasa tak suka akan panggilan Rega pada Ana-Nya .
"Itu yang lagi lo bersiin idungnya"
"Pingsan"
"Ck.. gue juga tau.. tapi dia sakit apa??" Dylon hanya mengedikkan bahunya tanda ia tak ingin memberitahu Rega.

"Kenapa lo bisa sama dia??"
"...." Dylon tak menjawab melainkan menaikkan sebelah alisnya.

"Ck.. gini nih.. kalo ngobrol sama lo"
"Pokonya lo jangan suka sama ni cewek" sambung Rega berkata dengan menggebu.
"Kenapa??"
"Dia gebetan gue, dia yang gue ceritain ke lo berdua kemarin "
"Oh"
"Pokoknya lo jangan suka sama dia"
"Gue udah suka" balas Dylon dengan santainya.
"Anjirrrr....."

Ttettttt ttteeetttt

Bel tanda masuk sekolah telah berbunyi. Kedua orang itu langsung meninggalkan UKS karena perintah dari sang dokter.

Sesampainya di kelas

"Kemana aja sih kalian??" Tanya Kael pada mereka berdua.
"UKS" jawab Rega singkat sedangkan Dylon tak menjawabnya.
"Ngapain??"
"Gebetan gue masuk UKS"
"Siapa??"
"Ituloh.. yang kemarin gue ceritain ke lo"
"Ohhh yang itu... tapi orangnya yang mana sih??" Tanya Kael sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ntar istirahat kita liat dia"
"Oke deh"

Sang guru masuk dan pelajaranpun berlangsung  .

〰〰〰〰〰

"Dimana nih???" Batin Ana sambil melirik ke sekitarnya.

"Halo Ana"
"Oh.. hai dokter " ucap Ana dengan lemah , namun senyum selalu menghiasinya.
"Kenapa bisa kecapean??"
"Hihi... gapapa dok, Ana boleh ke kelas kan??"
"Boleh.. tapi ingat, jangan olahraga dulu ya"
"Siap bos" ucap Ana dengan semangat sambil memberikan hormatnya.

Setelah meninggalkan UKS Ana segera pergi ke ruang kelasnya. Ternyata gak ada guru. Syukurlah.

Ana masuk ke dalam kelasnya dengan lesu , setelah sampai mejanya Ana  menelungkupkan kepalanya pada lipatan tangan,  Sesil dan para teman kelasnya langsung mendekat.

"Ana... gapapa kan??"
"Lo sakit Na??"
"Sakit apa sayang??"
"Ana mending ke UKS aja"

Dengan segera Ana menegapkan duduknya.
"Ana gapapa kok, makasih ya teman teman... Ana habis dari UKS kok udah minum obat. Ana mau bobo disini aja . Gapapakan??"
"Ya udah lo istirahat dulu aja ya " perintah Yudi sang KM yang memang menyukai Ana. Dengan lantangnya ia menyuruh anak anak kelasnya untuk tidak terlalu ribut.

"Makasih Yudi... Ana bobo ya"
"Iyaa... " Yudi menjawab Ana dengan muka memerah karena mendapat senyuman Ana . Anak anak yang masih berada di sekitar Ana langsung menyuraki Yudi karena terlalu lebay dengan sikapnya.

〰〰〰〰〰

Sesuai janji... aku akan up hari ini... semoga suka yaaa... jangan lupa untuk VOTE , COMMENT , SHARE juga yaaaa...

Happy Reading 😘😘

SHADOW || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang