Prolog

4.6K 145 6
                                    

"Diantara kita gak boleh ada yang pacaran dulu oke? Gak boleh ada yang rahasia-rahasiaan, sebelum kita keluar SMA jangan dulu gandeng pacar, dan lebih baik jangan dulu jatuh cinta deh, gak baik, ngerti? Kalau ada yang ngelanggar orang itu harus keluar dari TRIPLE A yang entah sejak kapan kalian buat ini, deal?" ucap Adit yang sering disapa Kak Adit sebagai yang tertua di sana.

Ariandra Narendra, Adela Adritha Quinnsha dan Adara Adrita Queensha mengangguk setuju lalu saling bertos dengan kedua tangannya.

Aditama Adritha, sebenarnya tidak ada hubungan apa-apa dengan TRIPLE A, hanya mengawasinya saja, sebagau Kakak si kembar dan tetangga anak bau bawang seperti Ari, lagian tiga anak ini baru saja memberitahu geng mereka bertiga, padahal katanya circle ini sudah lama mereka buat, sungguh tega.

Mereka sedang berada di kantin sekolah, Ari, Adel dan Dara masih kelas 7 sedangkan Adit sudah kelas 8

Sebenarnya usia Ari dan sikembar beda satu tahun yaitu duluan Ari, tapi dengan kekehnya Adel dan Dara yaitu si kembar harus bersekolah bersama Ari dengan alasan mereka ingin bersama, katanya terlalu bestie.

"Kalau ada yang langgar?" tanya Dara polos.

"Tidak ada lagi triple A?"

"ENGGAK!!" teriak seorang gadis yang baru saja bermimpi buruk.

Dengan nafas yang memburu, Adara mengusap-usap dadanya, dan tak lama ia memukul-mukul bantal yang ada di depannya.

"Argh," pekik Dara kesal.

Tok tok tok.

"Dar bangun, jangan sampe telat lagi kalau telat gue hukum lebih berat lagi," teriak Adel, sebagai Kakak Adara yang semenjak tujuh tahun yang lalu tidak pernah ia panggil Kakak.

"Bodo," gumam Adara lalu kembali berbaring dan memejamkan matanya.

Tok tok tok

"Dar, Adaraaaa."

"BERISIK TAU!" teriak Adara melempar bantal ke pintu.

"Makanya bangun," suruh Adel tidak sabar di depan pintu.

Dengan terpaksa Adara pun beranjak walaupun masih agak pusing, dan ...

Brak

"IHHH"

Dara jatuh, tersandung karpet sampai wajahnya nempel di lantai.

Ngerti gak sih?

"Huh, pagi-pagi udah sial aja," gumamnya, seraya berdiri dan beranjak pergi ke kamar mandi.

Setelah semua selesai Adara pun turun ke bawah, untuk sekedar mengambil roti yang selalu siap dari mbok Tari setiap paginya.

Mbok Tari menyiapkan dua potong roti untuk Dara, yang satu untuk pagi yang satu untuk jam istirahat, kenapa Adara bawa bekal? Alasannya adalah uang jajannya harus dia sisihkan semua, atau setengahnya untuk daftar olimpiade taekwondo nasional yang doakan saja ia akan ikuti nanti.

"makan dulu Dara," ucap Papanya, namun Dara tak merespon dan dia segera melenggang pergi seraya memakan roti.

Sekitar 15 menit Dara sampai di sekolahnya yaitu SMA 3 SEJAHTERA BANDUNG, ia turun dari mobil dan langsung menuju ke kelas nya.

Dara masuk ke kelas 11 IPS 2 ia juga sekelas dengan Kakaknya, Adel sang ketua osis kesayangan guru.

Jika kalian menanyakan Ari, ia berada di kelas 11 ips 1, tepat berada di samping 11 ips 3 tetangga kelas Adara.

Tanpa mengucapkan apapun Adara langsung berjalan ke pojok kelas, tempat duduknya dan kedua temannya Felicia dan Qalesya.

Baru saja Adara memakai earphonenya tapi sudah ada yang membukanya.

ADARA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang