Happy reading♡jangan lupa kasih vote sama comentnyaaa:)
***
Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap inci setiap meter dan setiap kilometer yang dilewati oleh Dara semuanya ia perhatikan, dimulai dari poster dijalan sampai pedagang-pedagang kaki lima, ia berfikir ini mungkin terakhir kalinya seorang adara berada di Bandung, kota suka dan dukanya Dara
"Kak Rey, pernah gak sih ngelakuin hal yang sama kayak Dara? " tanyanya kepada Rey yang sedang mengemudikan mobil.
Rey melirik Dara dari kaca spion "Pernah, bahkan kakak perginya hampir ke luar negri."
Dara terlihat kaget "Jsuh banget!" gumamnya, "Terus keluarga kakak gimana?"
"Ya waktu mereka tau Kakak mau pergi kr luar negri mereka langsung jemput kakak suruh kakak pulang dan gak peduli lagi mau kakak apa mereka bakal laksanain."
Lagi, Dara terlihat kaget. "Wihhh, terus kakak minta apa?"
"Minta bangunin sebuah ya tempat organisasi kakak sekarang."
Dara jingkrak-jingkrak sendiri, gini nih gak punya malu kalau sama orang deket.
"Suut." Rey memberi intruksi supaya Dara diam, melihat istrinya yang tengah tertidur lelap di sampingnya.
"Dar kakak yakin, kamu juga bakal kayak kakak nanti, dijemput untuk pulang jangan pernah ngomong kalau ini terakhir kali kamu ada disini."
"Dara emmbDara emang suka Bandung sih kak, karena suka dan duka nya Dara ada di Bandung, tapi nyatanya Dara gak pengen lagi ke sini Dara gak pengen lagi ketemu sama keluarga Dara walaupun Dara bakalan kangen semua yang ada di Bandung tapi Dara gak bisa kembali, Dara capek."
Rey tertawa. "Heyy jangan menye-menye ah," ucapnya, "Kamu boleh kalau gak mau balik Bandung Dar, tapi kamu gak boleh ngomong dan nentuin kalau kamu gak akan ke sini lagi karena Kakak yakin selain kakak sama Kak Nita banyak banget orang yang kamu kenal pengen kamu kembali, terutama keluarga sama temen-temen kamu, gak boleh gitu ya? "
Dara mengangguk "Siap! "
"Selamat tinggal Bandung, gue gak yakin bakalan balik lagi dan gue juga gak janji, tapi mari kita lihat nanti karena hidup adalah pilihan:) mari kita lihat takdir bakalan bawa gue kemana," ucap Dara di dalam hatinya, ia menyandarkan kepalanya agak miring masih untuk melihat pinggir jalan yang awalnya terlihat penjual kaki lima berubah menjadi gedung-gedung tinggi di kejauhan, ternyata ia sudah jauh meninggalkan Bandung.
***
"Dar bangun." Nita menepuk bahu Dara pelan.
Dara membuka matanya. "Hah ini dimana?"
"Yogya," kekeh Nita ... Sontak saja Dara membelalakan matanya. "Udah sampe? " tanya nya antusias.
"Udah sampe, mimpi mulu kamu." Canda Rey yang sedang mengambil barang-barang di bagasi.
Dara tekekeh, "Maaf hehe."
"Yuk turun, kita makan dulu," intruksi Nita.
"Kayaknya Dara udah mau di jemput deh."
"Ya gapapa masuk aja, nunggunya di rumah Dara."
"Eh iya ya, ayo deh."
Dara dan Nita berjejeran berjalan menuju rumah Nita dan Rey, pagi hari yang sangat cerah membuat semangat Adara juga semakin cerah.
"Wihh ini rumahnya kalian ya?" tanya Dara.
"Iya, maaf ya jelek," sahut Rey membuka pintu utama lebar-lebar.
"Jelek dari mananya, ini tuh enakk tau megah, adem, duhhh idaman banget rumah yang ini tuh," oceh Dara.
Nita terkekeh geli untuk kesekian kalinya. "Kamu tuh yah aneh-aneh ajs, udah ah yuk masuk."
Di ruang tamu, Dara di suguhkan dengan foto prewedding Nita dan Rey ukurannya lumayan besar, di samping kanan dan kirinya terdapat foto keluarga perempuan semua dan laki laki semua, sofanya juga sangat nyaman, lantainya dingin gitu, bikin adem deh pokoknya.
"Gitu banget liatinnya," ucap Nita mengagetkan Dara.
"Dara suka disini, adem gituu."
"Yaudah di sini aja, lagian kita juga tinggal berdua," ucap Rey.
"Iya tuh." Nita membenarkan, "Jadi kak Nita seenggaknya ada temen kalau Rey gak ada," lanjut nya.
Dara menghela nafasnya. "Oke sebulannya bayar berapa? " ucap Dara, "Kalian buka kontrakan aja biar rame di rumah."
Nita dan Rey tertawa terpingkal-pingkal. "Ide bagus," sahut Rey semangat.
"Bandung kayaknya gue bakalan rindu kota dan isinya."
***
Duarrr
Ayo mana nih RKS suaranyaaaaa
Seperti biasaaaa aku menemani malming kalian :* tepuk tangan donggg ahhh
Jangan lupa vote and coment nyaa gayssss
lopyu:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA [REVISI]
Teen Fiction"GUE BENCI MAMA!! GUE BENCI PAPA!! GUE BENCI KAK ADIT!! GUE BENCI ADEL!! GUE BENCI GUE BENCI BENCIIIIII!!!" teriak Dara ketika ia berdiri dekat pembatas gedung beberapa tingkat itu. "Maafin gue Dar," gumam seseorang yang sedang melihat Dara dari jar...