"Hai Dara, kangen banget gue ama elo," Ucap Fanya sambil tersenyum cerah pada Dara, gadis itu berdiri dari duduknya saat mendengar suara ceria Fanya, kedua sahabat itupun saling berangkulan hangat.
"Elo udah dari tadi di sini Ra? Sorry ya gue telat, tadi abis nganterin nyokap dulu ke arisan," Ucap Fanya lagi.
Fanya langsung mengambil tempat duduk, di salah satu kursi kayu berlapis bantalan busa yang ada di samping Dara.
"Gue juga belum lama dateng kok Fan, gile makin seksi aje lo setelah hampir dua tahun ini nggak keliatan," jawab Dara dengan cengiran lebar.
"Iye dong, kan gue rajin nge gym, nggak kayak lo yang hobinya molor mulu," jawab Fanya santai, sambil meletakkan tasnya di meja.
"Eh tidur tuh penting tau buat kecantikan, lo bisa liat sendirikan gimana penampil-an orang-orang yang kurang waktu tidurnya. Gue nggak mau ye, mata gue yang cantik ini sampe punya lingkaran hitam kayak panda," elak gadis itu tak mau kalah.
"Iya kalo secukupnya, tapi kalo pake cara lo yang setiap saat tidur bila ada kesempatan, bukannya malah bikin sembab-sembab ya tuh muka," balas Fanya sebal.
"Hehehe.. Abisnya gimana lagi, lo tahu sendirikan kalau gue gampang ngantukan orangnya," ucap Dara sedikit malu.
"Serah lu deh, eh Anya mana, belum datang ya?"
"Duluan dia malah datangnya dari gue," jawab Dara sambil mencomot kembali kentang goreng miliknya yang masih terasa hangat.
"Terus tuh anak kemana, kok nggak kelihatan?" Tanya Fanya sambil ikut mencomot kentang goreng milik Dara.
"Tadi sih bilangnya mau ke toilet."
"Kok belum balik juga?"
"Tau tuh, dandan dulu kali. Lo tau sendirikan gimana lamanya dia kalo udah pegang alat makeup."
"Bener juga ya, apalagi macam toilet cafe ini yang punya kaca segede apa, makin betah aja tuh dia." Komen Fanya santai.
"Lo mau makan apa Fan?" Tanya Dara.
"Ntar dulu gue mau liat ada apa aja," jawab Fanya. Gadis itupun meraih buku menu yang berada di dekat Dara.
Seorang pelayan pria mendekati meja Dara, lelaki itu meletakkan sepiring nasi goreng seafood bersama dengan sate ayam.
"Mas, saya pesan tomyang,
lumpia cakwe, sama hot tea-ya," ucap Fanya sebelum pelayan itu pergi, sambil menunjuk gambar di dalam buku menu yang segera di catat oleh pelayan tersebut."Ada yang lain lagi Kak?" Tanyanya sopan.
"Itu saja dulu Mas, terimakasih."
"Sama-sama, di tunggu sebentar ya kak," ucapnya lagi ramah sebelum berlalu.
"Lo kemana aja Fan selama hampir dua tahunan ini?" Tanya Dara santai, sambil menambahkan semangkuk kecil acar ke dalam piringnya.
"Nggak kemana-mana sih, cuma bantuin kerjaan Adik gue di kantor.
Bantuin gerecokin sekretaris ganteng Adik gue di kantor lebih tepatnya, hihihi...
"Oh Adik lo yang macho itu," Ucap Dara santai, jemarinya bergerak ke dalam piring untuk mengambil potongan emping goreng dan langsung mengunyahnya.
"Kalo gue sih sempet ngelanjutin ke S2, sebelum kerja di kantor temennya Papi."
"Kenapa nggak kerja di kantor bokap lo sendiri aja Ra?"
"Yey, kalok gitu gue nggak bisa deketin Om Reno yang ganteng itu dong," jawab Dara sewot.
"Gile loh masih juga ngejar-ngejar tuh duda Ra?" Jawab Fanya kaget, "nggak kapok lo udah di tolak mentah-mentah ama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
mengejar cinta brondong
Romancesequel menggapai cinta Jace. Kisah cinta yang diawali dengan keterpaksaaan. Mampukah Fanya merengkuh hati Ervan. Lelaki muda yang menjadi sekretaris adiknya, Jace.