"Fanya!"
Fanya yang sedang sibuk memilih cemilan dijajaran makanan ringan langsung menoleh saat namanya dipanggil.
"Eh Hendra, kamu di sini juga," sapa Fanya ceria, senyum dibibir wanita itu langsung tercetak lebar.
"Iya nih mau beli minuman. Kebetulan persediaan air minum dimobilku habis." Jawab Hendra santai.
"Kamu beli cemilan banyak banget Fan," ucap Hendra takjub, saat menatap dua keranjang plastik berisi cemilan ditangan gadis itu.
"Sengaja beli banyak buat stok sebulan, lagian cemilan ditempat tinggalku juga udah tinggal dikit, kamu pastinya masih ingatkan kebiasaanku dulu."
"Iya aku inget banget, temenku ini biasa ngabisin waktu luangnya buat nonton film sambil ngemil cemilan. Masih nggak berubah aja tuh kebiasaan Fan, awas melar tuh badan."
"Ya enggak lah, kan aku cuma ngemil kalo lagi gabut aja," bantah Fanya santai.
"Jadi kamu hari Minggu ini nggak ada rencana kemana-mana dong."
"Iya Ndra, abisnya bingung mau kemana juga. Palingan aku ngisi waktu kosongku ini buat nonton film sama namatin bacaan novel yang aku beli Jumat kemarin, terus tidur deh kalau udah mulai bosan."
"Mau ikut aku nggak?"
"Kemana?" Balas Fanya antusias.
"Ke tempat Futsal, ngumpul bareng temenku. Chiko juga ada kok di sana."
"Berarti aku cewek sendiri dong di sana, males ah."
"Penjaga kantin di sana cewek kok, ada dua malah." Balas Hendra memberitahu.
"Jadi kami nyuruh aku ngobrol sama Mbak-Mbak kantin gitu."
"Ya bukan gitu Fan, kan kamu tadi bilang males ikut karena nggak ada ceweknya, terus kujawab ..."
"Iya aku ngerti maksud kamu," potong Fanya sebal.
"Kalo gitu Ikut ya Fan, please," rayu Hendra lembut.
"Emmm... Gimana ya, Oke deh."
"Nah gitu dong, ayo kita cabut sekarang."
"Langsung nih ceritanya?"
"Iya, kenapa?"
"Nggak pa pa, yuk."
Setelah menyelesaikan pembayaran dimeja kasir mereka langsung menuju kendaraan masing-masing. Sebenarnya tadi Hendra sempat menawarkan Fanya untuk satu mobil dengannya, tapi Fanya menolaknya karena merasa tidak enak dengan petugas toko, kalau meninggalkan kendaraannya terlalu lama diparkiran.
Setengah jam kemudian mereka sampai ditempat tujuan. Sebuah bangunan luas satu lantai, dengan halaman parkir tak kalah besar menyambut mereka.
Di sana sudah berkumpul teman-teman Hendra, yang hampir sebagian besar tak Fanya kenal.
"Hei Fanya," sambut Chiko dan Adam menghampiri.
"Hai juga Chiko, Adam kamu di sini juga," sapa Fanya ramah.
"Iyan Fan, diajakin sama Chiko."
"Siapa tuh Ndra cewek lo?" Tanya seorang pria asing berpotongan army.
"Ciye, Hendra bawa ceweknya nih," goda segerombol pria yang tengah berdiri didekat lapangan.
"Belum jadi cewek gue sih, baru calon," seloroh Hendra santai.
"Ndra kamu apa-apaan sih," jawab Fanya malu.
Baru saja Hendra hendak menjawab, sebuah tepukan dibahu menggintrupsinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
mengejar cinta brondong
Romancesequel menggapai cinta Jace. Kisah cinta yang diawali dengan keterpaksaaan. Mampukah Fanya merengkuh hati Ervan. Lelaki muda yang menjadi sekretaris adiknya, Jace.