part 24

2.2K 140 25
                                    

"kakak sedang apa?" Tanya Jace heran saat menyaksikan Kakaknya itu tengah sibuk memasukkan pakaian ke dalam tas.

"Ngerapiin baju buat pulang," jawab Fanya yang masih sibuk dengan kegiatannya.

"Kita kan pulangnya baru besok Kak, kenapa pagi buta gini sudah bersiap-siap," tanya Jace heran, apa iya acara pulang mereka dimajukan jadi secepat ini.

"Wah, mana Jace belum mandi lagi, gimana nih Kak, nanti Jace bisa ketinggalan lagi dong," ucap Jace  panik sendiri.

"Siapa lagi yang nyuruh kamu ikut bersiap-siap, aku tuh mau pulang sendiri ke Jakarta tau," jawab Fanya sewot.

"Kok mendadak banget sih Kak, memang ada apa di Jakarta," tanya Jace kepo, namun beberapa saat kemudian lelaki itu menyeringai dengan tatapan yang sangat membuat Fanya kesal.

"Aha Jace tahu, pasti urusan hati kan, wuih, Ervan hebat bener udah bisa bikin Kakakku kelepek-kelepek kayak begini."

Fanya tentu saja merasa semakin kesal oleh godaan unpaedah milik Adiknya itu, hingga kepalan cantiknya kini melayang indah ke udara, sebelum mendarat mulus ke kepala Jace membentuk sebuah jitakan.

"Adaw! Sakit Kak," teriak Jace kesal.

"Enak banget ya, bos perusahaan main di jitak-jitak." Rutuknya lagi dengan masih memasang tampang merengut, sambil terus mengusap kepalanya yang sedikit berdenyut. Jitakan Kakaknya itu maut juga, sampai Jace dilanda kepuyengan level satu.

"Mangkanya jaga tuh mulut jangan main jeplak aja. Udah ah aku mau cabut dulu."

"Memangnya udah pamitan sama Papa Mama, belum tentu juga Kakek mengijinkan." Balas Jace, Kakaknya itu tampaknya sudah selesai dengan kegiatannya, dan kini tengah menarik resleting tasnya hingga menutup sempurna.

"Udah dong, Fanya gitu loh. Nih masukin tasku ke mobil!"

"Enak saja, masukin aja sendiri. Memang aku kacungngya Kakak apa," balas Jace makin sewot.

Enek banget Kakaknya ini main perintah kayak bos, udah gitu nggak pakai ngomong kata tolong lagi.

"Bener nih nggak mau bawain?"

"Nggak," balas Jace ketus.

"Elyaaaaa... Kamu di mana, ada yang mau aku omongin sama kamu," teriak Fanya lantang.

Fanya tersenyum geli, ketika secara tiba-tiba Jace langsung membawa tasnya keluar dengan bersungut-sungut.

Nggak lama Elya beneran dateng dari kamar sebelah.

"Ada apa Kak Fanya?"

"Ah enggak, aku cuma mau pamit aja sama kamu, aku mau balik ke Jakarta pagi ini."

"Loh, memangnya ken ..."

"Ada urusan," potong Fanya cepat sebelum Elya bertanya yang macam-macam. Istri Adiknya ini memang jarang ngomong, tapi sekalinya bicara, tajem bener.

"Ada masalah?" Tanya Elya dengan tatapan penuh selidik.

"Enggak, cuma pengen pulang cepet aja." Jawab Fanya sambil memasang senyum manis.

"Aku lagi kangen sama seseorang," ucap Fanya lagi setengah berbisik, membuat alis wanita itu makin tertarik ke atas.

"Udah ah jangan seserius gitu ekspresinya, lucu tau." Kikik Fanya sambil menepuk pundak Elya pelan sebelum melangkah keluar.

+++

Jam sudah menunjukkan pukul enam kurang di saat kendaraan yang dikendarai Fanya mulai memasuki gerbang tol. Lantunan lagu berirama hip-hop terdengar cukup nyaring dari tape mobilnya, sesekali gadis itu ikut bernyanyi sambil mengetuk-ngetuk pelan jemarinya pada  kemudi.

mengejar cinta brondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang